Segaris.co
Minggu, 19 Oktober 2025
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir
Segaris.co
No Result
View All Result
Segaris.co
No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir
Home Kolom
Pimpinan Redaksi Mediaonline Segaris.co, Ingot Simangunsong

Pimpinan Redaksi Mediaonline Segaris.co, Ingot Simangunsong

Sistem tidak perlu berubah, prilaku yang perlu diperbaiki

Ingot Simangunsong by Ingot Simangunsong
4 Juni 2023 | 16:37 WIB
in Kolom
ADVERTISEMENT

Oleh | INGOT SIMANGUNSONG

“DENGAN pemilu secara proporsional terbuka, kelembagaan partai politik teramputasi karena meski ia peserta pemilu legislatif tetapi yang muncul dominan adalah figur orang per orang. Akibatnya, partai politik tidak lagi dipandu oleh visi idealisme, kebangsaan, idiologi, kaderisasi, dedikasi dan kompetensi untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi oleh rakyat tetapi sudah tergantikan dengan demokrasi elektoral, pragmatis, short cut dan ketika terpilih akan menggunakan kekuasaannya untuk mengembalikan modal.”

Hal tersebut disampaikan Guru Besar Tetap Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Hafid Abbas, pada sidang lanjutan pengujian Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu) kembali digelar Mahkamah Konstitusi (MK), pada Rabu (12/04/2023) di Ruang Sidang Pleno MK.

 

Itu kata Hafid Abbas, namun Sistem Proporsional Terbuka sudah berlangsung EMPAT KALI sejak era reformasi. Kenapa harus dirubah jadi Sistem Proporsional Tertutup?

Kelembagaan partai politik teramputasi?

Benarkah kelembaggaan partai politik teramputasi. Sejatinya tidaklah seperti itu, karena lembaga adalah wadah, yang tidak memiliki agresifitas terhadap situasi apa pun.

Kelembagaan partai politik adalah wadah (tempat) bernaung atau berkumpulnya pribadi-pribadi politisi (alat) yang memiliki agresifitas tinggi dalam menentukan kemana arah kelembagaan partai politik.

Politisi RAMPOK, REKAM JEJAK dan GOLPUT

Jadi, jika diputar-putar balikkan pun penggunaan Sistem Proporsional Terbuka dan Sistem Proporsional Tertutup, dalam pelaksanaan pemilihan legislatif, tidaklah pas jika apa yang dikatakan Hafid Abbas, dengan alasan teramputasinya peranan kelembagaan partai politik.

Ketua umum partai politik, adalah pengguna utama lembaga partai politik, yang diberikan mandat dan amanat oleh seluruh kader partai untuk memimpin sekaligus menentukan arah lembaga partai politik.

Jadi, jika kita merunut hubungan biologis antara kelembagaan partai politik dengan ketua umum partai politik, maka yang tepat dalam konteks teramputasi yang disebut Hafid Abbas, adalah ketua umum partainya. Itu pun rasanya, kurang tepat.

Ketua umum partai politik adalah BIG BOSS…

PARTAI politik tidak lagi dipandu oleh visi idealisme, kebangsaan, idiologi, kaderisasi, dedikasi dan kompetensi untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi oleh rakyat.

Hal tersebut, menurut Hafid Abbas, merupakan dampak dari Sistem Proporsional Terbuka, yang merugikan kelembagaan partai politik.

Hafid Abbas, apakah lupa bahwa ketua umum kelembagaan partai politik, adalah Big Boss (bos besar), yang memiliki kekuasaan penuh dalam menentukan apa dan siapa yang berhak menempatkan posisi apa pun. Setidaknya, harus sepengetahuan dan seijin ketua umum partai politik.

Baik itu, dalam menentukan dan menetapkan nomor urut kader mau pun non kader untuk sebagai calon tetap di pemilihan legislatif.

Begitu juga, ketika sudah terpilih dan duduk di legislatif, ketua umum partai politik juga, yang memegang palu untuk penggantian antar waktu (PAW) kader mau pun non kader, karena sudah tidak patuh menjalankan “pesan politiknya partai” di legislatif.

Jadi, apa yang dianalogikan Hafid Abbas, tentang teramputasinya, apakah itu kelembagaan dan ketua umum partai politik (sekali pun), sangat jauh panggang dari api.

Ketua umum partai politik adalah BIG BOSS, siapa yang berani mengamputasi kekuasaan tertingginya.

Ketika pura-pura, ehhh TERNYATA

Sistem tidak perlu berubah, prilaku yang perlu diperbaiki

Di pernyataan lainnya, Hafid Abbas menyampaikan, “ketika terpilih (kader atau non kader partai politik, red) akan menggunakan kekuasaannya untuk mengembalikan modal.”

Nahhhh!!! Hal mengembalikan modal, tidaklah menjadi urusan kelembagaan partai politik, tetapi menjadi pekerjaan rumahnya ketua umum partai politik, yang harus mengambil langkah perbaikan demi perbaikan proses kaderisasi, dan mencari formula untuk tidak memberatkan (membebani) biaya politik (cost politic) kader atau non kader.

Jadi, sistem tidak perlu dirubah, yang perlu dilakukan adalah bagaimana memperbaiki mental atau menguatkan moral para kader partai politik, agar tidak menggunakan kekuasaannya untuk mengembalikan modal.

Bak kata pepatah orangtua, “awak yang tak pandai menari, yang disalahkan lantai.”

Kemudian, Sistem Proporsional Terbuka sudah berlangsung EMPAT KALI sejak era reformasi. Masihkah harus dipersalahkan sistem (lantai tempat menari)?

Kenapa kelembagaan partai politik, tidak satu pun yang mengeluarkan hasil penilaian terhadap kader atau non kadernya, yang duduk di legilastif, lebih mengutamakan upaya mengembalikan modal.

Kelembagaan partai politik pun – melalui ketua umumnya – harus berani terbuka untuk menyampaikan nilai plus minus kadernya selama kurun empat kali berlangsungnya Sistem Proporsional Terbuka.

Sistem adalah alat (media), ketika sistem tidak berjalan seperti yang diharapkan, yang perlu diperbaiki adalah manusianya.

Mau TERBUKA atau TERTUTUP, jika moral politiknya tidak baik-baik saja, maka kader partai politik (pemimpinnya), yang seharusnya dikoreksi.

TERBUKA atau TERTUTUP, itukan soal political will para ketua umum partai politik. Mari, untuk “tidak menyalahkan lantai, ketika kita yang sebenarnya tak punya kemampuan menari.”

Penulis, Ingot Simangunsong, pimpinan redaksi mediaonline segaris.co.

 

 

Tags: segarisSegaris.coTerbukaTertutup
ShareTweetSendShareSharePinSend
ADVERTISEMENT

Berita Lainnya

Kolom

Asal-usul, dan proses pengajuan RUU Perampasan Aset

by Ingot Simangunsong
10 Oktober 2025 | 06:21 WIB
0

Oleh | Ingot Simangunsong RANCANGAN Undang-Undang (RUU) tentang Perampasan Aset tidak lahir dari satu individu tertentu, melainkan melalui proses panjang...

Read more
Kolom

Fenomena pejabat tinggi negara berdebat di Media Sosial: Antara transparansi dan krisis Etika Publik

by Ingot Simangunsong
7 Oktober 2025 | 13:28 WIB
0

Oleh | Ingot Simangunsong DALAM beberapa tahun terakhir, ruang publik Indonesia semakin bising oleh perdebatan para pejabat tinggi negara di...

Read more
Kolom

bukan POLITIK KEBERANIAN

by Ingot Simangunsong
5 Oktober 2025 | 10:35 WIB
0

Oleh | Ingot Simangunsong KETIDAKTEGASAN para pimpinan partai politik dalam mengesahkan RUU Perampasan Aset telah membuka wajah asli politik kita:...

Read more
Kolom

Di balik dana BOS, Kepala Sekolah dalam pusaran korupsi

by Ingot Simangunsong
4 Oktober 2025 | 10:19 WIB
0

Oleh | Ingot Simangunsong SETIAP awal tahun ajaran, dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) selalu menjadi harapan. Triliunan rupiah yang digelontorkan...

Read more
Kolom

Dana BOS dan Kepala Sekolah: Mandat yang mulai dipertanyakan

by Ingot Simangunsong
26 September 2025 | 09:26 WIB
0

Oleh | Ingot Simangunsong PROGRAM Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sejak lama dirancang pemerintah untuk meringankan beban biaya pendidikan dasar hingga...

Read more
Kolom

KORUPTOR [muda] itu BAJING-an

by Ingot Simangunsong
13 September 2025 | 20:01 WIB
0

Catatan | Ingot SimangunsongANTARA bajing dan bajingan. Keduanya berbeda makna dan arti. BAJING adalah tupai, binatang pengerat yang dikenal sebagai hama...

Read more

Berita Terbaru

News

Wabup Samosir serahkan hadiah kepada para juara Trail of The King 2025

19 Oktober 2025 | 17:22 WIB
News

Pesta Gotilon dan Puncak Tahun Transformasi HKBP Koserna 2025 berlangsung sukses dan meriah

19 Oktober 2025 | 16:34 WIB
News

Malam Musik TOTK 2025 di Pangururan meriah, kolaborasi kepala daerah jadi sorotan

19 Oktober 2025 | 11:58 WIB
News

Mandalasa Turnip: “Bupati Samosir Vandiko Gultom tampak alergi terhadap media”

18 Oktober 2025 | 19:26 WIB
News

Festival Solu Bolon meriahkan hari kedua Trail of The King 2025 di Samosir

18 Oktober 2025 | 16:43 WIB
News

Sosialisasi Produk Hukum Daerah Kota Pematangsiantar Tahun 2025, Timbul Lingga: “Masalah pengelolaan sampah menjadi hal yang serius”

18 Oktober 2025 | 14:08 WIB
News

Bupati dan Gubernur Sumut lepas peserta Trail of The King 2025 di Samosir

18 Oktober 2025 | 13:26 WIB
News

Pemkab Samosir peringati Hari Ulos Nasional dengan nuansa penuh makna

17 Oktober 2025 | 14:00 WIB
News

PDAM Tirtanadi Samosir bantah kebocoran pipa jadi penyebab jalan amblas di Pardugul

17 Oktober 2025 | 13:50 WIB
News

Samosir sambut pelari dari 27 negara dalam Trail of The Kings 2025

17 Oktober 2025 | 10:26 WIB
News

Proyek Saluran di Sosor Dolok tak sesuai fungsi, Inspektorat didesak lakukan audit lapangan

16 Oktober 2025 | 18:18 WIB
News

Wali Kota ajak wujudkan Pematangsiantar sebagai kota mandiri pangan

16 Oktober 2025 | 13:27 WIB
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak
  • Saran Pembaca
  • Syarat dan Ketentuan
  • Tentang Segaris.co

©2022-2024 Segaris.co

rotasi barak berita hari ini samosir sinata berita

No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir

©2022-2024 Segaris.co

rotasi barak berita hari ini samosir sinata berita