Segaris.co
Kamis, 9 Oktober 2025
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir
Segaris.co
No Result
View All Result
Segaris.co
No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir
Home Kolom

Fenomena pejabat tinggi negara berdebat di Media Sosial: Antara transparansi dan krisis Etika Publik

Ingot Simangunsong by Ingot Simangunsong
7 Oktober 2025 | 13:28 WIB
in Kolom
ADVERTISEMENT

Oleh | Ingot Simangunsong

DALAM beberapa tahun terakhir, ruang publik Indonesia semakin bising oleh perdebatan para pejabat tinggi negara di media sosial.

Platform seperti X (Twitter), Instagram, hingga TikTok kini bukan hanya menjadi ajang komunikasi publik, tetapi juga arena adu argumentasi, saling sindir, bahkan saling membuka aib antarpejabat.

Fenomena ini menimbulkan pertanyaan mendasar: apakah ini bentuk keterbukaan informasi, atau justru tanda kemunduran etika kepemimpinan?

Media Sosial dan Transformasi Komunikasi Politik

Tak bisa dipungkiri, media sosial telah mengubah cara pejabat berinteraksi dengan rakyat.

Dengan satu unggahan, seorang menteri bisa menjangkau jutaan warga tanpa perlu perantara media massa.

Transparansi meningkat, publik dapat langsung menilai sikap, ide, dan kebijakan seorang pejabat.

Namun, perubahan cepat ini juga melahirkan sisi gelap: ketika ego politik dan kepentingan pribadi lebih menonjol daripada tanggung jawab institusional.

Banyak pejabat tampak lebih sibuk mempertahankan citra pribadi daripada menyampaikan kinerja lembaga.

Media sosial pun bergeser dari alat komunikasi publik menjadi panggung pertunjukan ego, tempat “adu gengsi” dan “saling bongkar borok” di hadapan rakyat.

Krisis Keteladanan dan Dampak bagi Publik

Ketika pejabat publik saling menyerang di ruang digital, dampaknya lebih besar dari sekadar sensasi sesaat.

Pertama, masyarakat kehilangan figur teladan. Rakyat yang semestinya mendapat contoh sikap dewasa justru disuguhi tontonan konflik personal yang tidak produktif.

Kedua, wibawa institusi negara ikut tercoreng. Perdebatan terbuka antara pejabat satu kementerian dengan kementerian lain menimbulkan kesan bahwa koordinasi pemerintahan rapuh dan ego sektoral lebih dominan daripada semangat kolektif.

Fenomena ini juga berpotensi menurunkan kepercayaan publik terhadap pemerintah secara keseluruhan.

Di era keterbukaan informasi, kredibilitas tak hanya dibangun dari prestasi, tetapi juga dari perilaku komunikasi yang mencerminkan integritas dan kedewasaan.

Seharusnya: Etika Komunikasi dan Tata Kelola Digital bagi Pejabat

Seorang pejabat negara bukanlah influencer yang bebas berpendapat tanpa konsekuensi.

Setiap kata, unggahan, atau komentar membawa bobot institusional. Karena itu, perlu adanya etika komunikasi publik digital yang lebih tegas — bukan untuk membungkam, tetapi untuk menjaga marwah jabatan.

Idealnya, perbedaan pandangan antarlembaga diselesaikan di ruang koordinasi resmi, bukan di lini masa media sosial.

Jika pun perlu menyampaikan klarifikasi atau tanggapan kepada publik, seharusnya dilakukan dengan bahasa yang beradab, berbasis data, dan berorientasi pada kepentingan rakyat, bukan kepentingan pribadi.

Selain itu, pemerintah dapat mendorong pelatihan literasi digital dan komunikasi publik bagi pejabat.

Tujuannya agar mereka memahami bahwa setiap unggahan memiliki dampak sosial dan politik yang luas.

Media sosial semestinya menjadi sarana memperkuat kepercayaan publik, bukan ajang pamer konflik antarpejabat. Keterbukaan bukan berarti kebablasan.

Pejabat publik di era digital perlu menyeimbangkan transparansi dengan etika, serta profesionalisme dengan tanggung jawab moral.

Sebab, di mata rakyat, pemimpin yang bijak bukan yang paling keras berbicara — tetapi yang paling tenang dalam menyelesaikan persoalan.

 

Penulis, Ingot Simangunsong, Pimpinan Redaksi Mediaonline Segaris.co

 

Tags: DebatEtikaMedia SosialPubliksegarisSegaris.co
ShareTweetSendShareSharePinSend
ADVERTISEMENT

Berita Lainnya

Kolom

bukan POLITIK KEBERANIAN

by Ingot Simangunsong
5 Oktober 2025 | 10:35 WIB
0

Oleh | Ingot Simangunsong KETIDAKTEGASAN para pimpinan partai politik dalam mengesahkan RUU Perampasan Aset telah membuka wajah asli politik kita:...

Read more
Kolom

Di balik dana BOS, Kepala Sekolah dalam pusaran korupsi

by Ingot Simangunsong
4 Oktober 2025 | 10:19 WIB
0

Oleh | Ingot Simangunsong SETIAP awal tahun ajaran, dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) selalu menjadi harapan. Triliunan rupiah yang digelontorkan...

Read more
Kolom

Dana BOS dan Kepala Sekolah: Mandat yang mulai dipertanyakan

by Ingot Simangunsong
26 September 2025 | 09:26 WIB
0

Oleh | Ingot Simangunsong PROGRAM Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sejak lama dirancang pemerintah untuk meringankan beban biaya pendidikan dasar hingga...

Read more
Kolom

KORUPTOR [muda] itu BAJING-an

by Ingot Simangunsong
13 September 2025 | 20:01 WIB
0

Catatan | Ingot SimangunsongANTARA bajing dan bajingan. Keduanya berbeda makna dan arti. BAJING adalah tupai, binatang pengerat yang dikenal sebagai hama...

Read more
Kolom

Gerakan RADIKAL berantas korupsi dan perampasan kekayaan [asset]

by Ingot Simangunsong
12 September 2025 | 21:32 WIB
0

Catatan | Ingot Simangunsong KORUPSI. KORUPTOR. Sesuatu yang sudah sangat "keterlaluan" berkembang-biaknya di negeri ini. Penikmat korup, ada di berbagai...

Read more
Kolom

Berhala itu akan DITINGGALKAN dan KESEPIAN

by Ingot Simangunsong
10 September 2025 | 10:32 WIB
0

catatan | Ingot Simangunsong PAPAN catur politik itu, sebenarnya sudah tertutup rapi, dan tidak perlu dibuka lagi dalam turnamen apa...

Read more

Berita Terbaru

News

Perobohan Gedung IV Pasar Horas dimulai, target rampung 1,5 bulan

8 Oktober 2025 | 22:31 WIB
News

Dasa Sinaga reses di Bah Bolon Tongah, Basaria Batubara: “12 tahun kami menunggu renovasi sekolah…”

8 Oktober 2025 | 09:49 WIB
News

Dasa Sinaga terima aspirasi peningkatan status SMP Negeri 7 Pematangsiantar dan perbaikan halte bus

7 Oktober 2025 | 17:42 WIB
Kolom

Fenomena pejabat tinggi negara berdebat di Media Sosial: Antara transparansi dan krisis Etika Publik

7 Oktober 2025 | 13:28 WIB
News

Wakil Wali Kota hadiri Peringatan Maulid Nabi di MTsN Pematangsiantar

6 Oktober 2025 | 19:23 WIB
News

Pembongkaran Gedung IV Pasar Horas dimulai dari perobohan jembatan penyeberangan

6 Oktober 2025 | 10:40 WIB
News

Perumda Tirta Uli siasati pipa air pecah, Dirut: “Kami mohon maaf…”

5 Oktober 2025 | 20:53 WIB
News

Peringatan Maulid Nabi momentum teladani akhlak Rasulullah SAW

5 Oktober 2025 | 11:03 WIB
Kolom

bukan POLITIK KEBERANIAN

5 Oktober 2025 | 10:35 WIB
News

Pemko Pematangsiantar perpanjang program penghapusan denda PBB-P2 hingga 31 Oktober 2025

4 Oktober 2025 | 21:19 WIB
News

STB HKBP Laguboti Wisuda 31 Bibelvrouw, Teguhkan Misi Pelayanan di Era Digital

4 Oktober 2025 | 19:46 WIB
News

Apa dasar Pemprov Sumut gelontorkan dana Rp 41 miliar untuk gedung UMKM USU?

4 Oktober 2025 | 18:52 WIB
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak
  • Saran Pembaca
  • Syarat dan Ketentuan
  • Tentang Segaris.co

©2022-2024 Segaris.co

rotasi barak berita hari ini samosir sinata berita

No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir

©2022-2024 Segaris.co

rotasi barak berita hari ini samosir sinata berita