Segaris.co
Selasa, 1 Juli 2025
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir
Segaris.co
No Result
View All Result
Segaris.co
No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir
Home Kolom

Negara makmur berkat kepemimpinan yang beradab

Ingot Simangunsong by Ingot Simangunsong
13 April 2025 | 08:21 WIB
in Kolom

Catatan | ingot simangunsong

KEKUASAAN menghasilkan uang. Uang akan menghasilkan kekuasaan – kekuasaan lainnya, yang semakin memperbanyak tumpukan uang (harta kekayaan melimpah).

Ketika kekayaan sudah melimpah — maka akan diuji ketegaran adab, akhlak dan moral seorang penguasa — apakah masih memiliki hati nurani atau sudah menghambakan diri pada keserakahan/ketamakan, kepongahan dan bertindak semena – mena terhadap orang lain.

Jika seorang penguasa masih kental keadaban, kemoralan dan kealhlakannya, maka damai sejahtera-lah rakyat yang dipimpimnya. Yang disebut makmur, sentosa dan damai, akan tercapai.

Namun, saat penguasa sudah menghambakan diri pada keserakahan/ketamakan, kepongahan dan bertindak semena – mena maka rakyatnya akan terpuruk, miskin dan tidak akan mengalami perubahan apa pun.

Itu yang selalu disebut dengan kalimat sindiran, “yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin.”

Keserakahan seorang penguasa, akan mengeruk habis enerji sumber daya manusia dan sumber daya alam atas sebuah tujuan; memperkaya diri sendiri dan kelompoknya.

Penguasa beradab ciptakan iklim positif dan produktif

SIKAP dan perilaku seorang penguasa memainkan peran krusial dalam membentuk budaya berbangsa dan bernegara.

Ketika seorang penguasa menjunjung tinggi nilai-nilai adab, bukan hanya keteladanan yang tercermin, tetapi juga tercipta suasana yang sehat, harmonis, dan produktif.

Penguasa yang beradab cenderung lebih terbuka terhadap masukan, menghargai perbedaan pandangan, serta mampu membangun komunikasi dua arah dengan bawahan. Sikap ini menjadi fondasi penting dalam menciptakan lingkungan yang inklusif dan kolaboratif.

Dengan menempatkan etika dan kesantunan sebagai prinsip utama, seorang penguasa tak hanya menginspirasi, tetapi juga memperkuat kepercayaan serta loyalitas dalam berbangsa dan bernegara di tengah rakyat yang dipimpinnya.

Negara-negara makmur berkat kepemimpinan yang beradab

Dalam sejarah modern, kemajuan suatu negara tidak hanya ditentukan oleh kekayaan sumber daya alam atau kekuatan militernya, tetapi juga oleh kualitas kepemimpinan yang dijalankan.

Pemimpin yang beradab—yaitu mereka yang menjunjung tinggi etika, menghargai rakyatnya, dan bersikap terbuka terhadap kritik—telah terbukti mampu membawa negara mereka menuju kemakmuran dan stabilitas jangka panjang.

Berikut beberapa contoh negara yang rakyatnya hidup sejahtera berkat kepemimpinan yang beradab:

1. Selandia Baru

Selandia Baru dikenal sebagai salah satu negara dengan tingkat kebahagiaan dan kepercayaan publik tertinggi di dunia.

Di bawah kepemimpinan Jacinda Ardern, negara ini menunjukkan bahwa empati dan kelembutan bukanlah kelemahan dalam politik.

Ardern dikenal karena gaya kepemimpinannya yang inklusif, komunikatif, dan penuh empati terhadap rakyatnya, terutama saat menghadapi krisis seperti penembakan masjid di Christchurch dan pandemi COVID-19.

2. Finlandia

Sebagai negara dengan sistem pendidikan terbaik dan indeks kebahagiaan tertinggi secara konsisten, Finlandia mencerminkan bagaimana pemimpin yang fokus pada kesejahteraan rakyat mampu menciptakan masyarakat yang harmonis.

Kepemimpinan di Finlandia bersifat transparan, rendah korupsi, dan sangat menghargai diskusi serta masukan dari warga negara.

3. Swiss

Dikenal karena netralitasnya dalam politik internasional dan sistem demokrasi langsungnya, Swiss adalah contoh negara yang makmur dan stabil karena pemimpinnya lebih berperan sebagai pelayan publik daripada penguasa.

Pemerintahan Swiss dibentuk dari budaya saling menghormati antar wilayah dan kelompok bahasa, yang dipertahankan dengan prinsip-prinsip kesetaraan dan adab dalam bernegara.

4. Bhutan

Negara kecil di Asia Selatan ini mengambil pendekatan unik dengan menekankan “Gross National Happiness” (Kebahagiaan Nasional Bruto) sebagai tolok ukur utama pembangunan, bukan Produk Domestik Bruto (PDB).

Para pemimpin Bhutan menempatkan nilai-nilai spiritual, lingkungan hidup, dan keseimbangan sosial sebagai prioritas, mencerminkan kepemimpinan yang mengakar pada nilai moral dan budaya.

5. Kanada

Kanada menjadi salah satu negara yang dikenal ramah, toleran, dan makmur.

Kepemimpinan yang beradab terlihat dalam kebijakan-kebijakan yang inklusif, perlindungan terhadap minoritas, dan pendekatan yang terbuka terhadap imigrasi.

Pemimpin Kanada, seperti Justin Trudeau, menunjukkan komitmen terhadap kesetaraan dan keberagaman, menjadikan negara ini sebagai tempat yang nyaman dan maju.

Kemakmuran bukan hanya tentang pertumbuhan ekonomi, tetapi juga tentang kualitas hidup, keharmonisan sosial, dan kepercayaan antara pemerintah dan rakyat.

Negara-negara di atas menunjukkan bahwa ketika pemimpin bertindak dengan adab—mengutamakan empati, menghargai martabat manusia, dan terbuka terhadap kritik—rakyat pun akan merasakan manfaatnya secara nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Kepemimpinan beradab, pada akhirnya, bukan sekadar ideal, melainkan kunci utama menuju kemajuan yang berkelanjutan.

Bagaimana dengan negeri kita, Indonesia? [Pertanyaan ini tidak berjawab, agar setiap anak bangsa dapat melahirkan pandangan masing-masing, apakah itu sebatas dalam hati bagi diri sendiri atau menulisnya dalam bentuk sebaran di media sosial apa pun. Salam adab.]

Penulis, pimpinan redaksi Segaris.co

 

 

 

Tags: AdabKekuasaanMakmurpenguasaRakyatsegarisSegaris.coSejahtera
ShareTweetSendShareSharePinSend
ADVERTISEMENT

Berita Lainnya

Kolom

Mengenal Sindrom Stevens-Johnson: Penyakit langka yang bisa mengancam jiwa

by Ingot Simangunsong
5 Juni 2025 | 04:15 WIB
0

catatan | andreas bresman ms SINDROM Stevens-Johnson (SJS) adalah kondisi medis langka namun sangat serius yang menyerang kulit dan selaput...

Read more
Kolom

Berbudaya politik, politik berbudaya: dua arah menuju demokrasi sehat

by Ingot Simangunsong
28 Mei 2025 | 09:46 WIB
0

Oleh | ingot simangunsong DI tengah dinamika politik yang makin kompleks, dua istilah ini layak kita renungkan: berbudaya politik dan...

Read more
Kolom

Menata Suara di 2029 melalui JALUR MARSIADAPARI: gagasan Dasa M. Sinaga, SE

by Ingot Simangunsong
24 Mei 2025 | 22:31 WIB
0

Catatan | ingot simangunsong TAHUN politik 2029, akan menjadi momentum penting bagi seluruh rakyat Indonesia untuk menegaskan kembali arah demokrasi...

Read more
Kolom

TBC si penyakit “tiga huruf” bangkit lagi

by Ingot Simangunsong
16 Mei 2025 | 06:18 WIB
0

Catatan | ingot simangunsong TBC ... di Indonesia populer dengan sebutan penyakit "tiga huruf". Sudah berpuluhan tahun, penyakit ini tidak...

Read more
Kolom

GURU TIDAK TETAP, pengabdian dengan gaji minim tanpa tunjangan

by Ingot Simangunsong
1 Mei 2025 | 09:40 WIB
0

catatan | ingot simangunsong GURU Tidak Tetap (GTT) adalah guru yang belum berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan biasanya diangkat oleh...

Read more
Kolom

JURNALIS SAMPAH… memaknai sebagai kiasan

by Ingot Simangunsong
30 April 2025 | 09:10 WIB
0

catatan | ingot simangunsong JURNALIS dan sampah. Dua kata ini jika berdiri sendiri - sendiri, tidak memiliki hubunggan apa -...

Read more

Berita Terbaru

News

Pemkab Samosir siap dukung Revalidasi Geopark Kaldera Toba, Vandiko optimistis raih kembali “Green Card” UNESCO

30 Juni 2025 | 18:43 WIB
News

Ditangkap KPK, INI kekayaan Kadis PUPR Sumut Topan Ginting

30 Juni 2025 | 10:59 WIB
News

CSI dorong KPK periksa Gubernur Sumut Bobby Nasution terkait OTT Kadis PUPR

30 Juni 2025 | 10:36 WIB
News

Kunjungan wisata ke Samosir tembus 40.000, PAD capai Rp866 juta dalam libur wekolah dan Tahun Baru Islam

29 Juni 2025 | 15:54 WIB
News

APP-BANGSA dan P3TNI desak evaluasi konstitusional atas Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka

29 Juni 2025 | 05:43 WIB
Tak Berkategori

Pantai Lagundi Samosir terlantar, Pemkab Samosir TUTUP MATA

28 Juni 2025 | 23:59 WIB
Tak Berkategori

Pardomuan Simanjuntak: Rapimnas Peradi Pergerakan berjalan sukses dengan komitmen menjamin hak pencari keadilan dan mengangkat citra pariwisata Samosir

28 Juni 2025 | 13:33 WIB
News

Wabup Samosir sambut Rapimnas Peradi Pergerakan, dorong promosi pariwisata melalui profesi hukum

28 Juni 2025 | 11:47 WIB
News

Reses III Dasa Sinaga di Kecamatan Panei, dari drainase, irigasi dan perbaikan jalan di Janggir Leto

26 Juni 2025 | 21:08 WIB
News

Reses III Dasa Sinaga di Panei Tongah, Sihol Nainggolan: “PTPN IV harus hentikan penanaman kembali sawit”

25 Juni 2025 | 16:26 WIB
News

Gandeng Bank Sumut, Pemkab Samosir luncurkan subsidi bunga 0 persen untuk UMKM

25 Juni 2025 | 11:25 WIB
News

Wabup Samosir dorong PGRI tingkatkan profesionalisme dan peran strategis dalam pendidikan

25 Juni 2025 | 11:20 WIB
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak
  • Saran Pembaca
  • Syarat dan Ketentuan
  • Tentang Segaris.co

©2022-2024 Segaris.co

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir

©2022-2024 Segaris.co

rotasi barak berita hari ini danau toba