Catatan | Ingot Simangunsong
BAGI Presiden Jokowi, e-Katalog Lokal, menjadi sangat penting untuk diperhatikan para kepala daerah di 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota di Indonesia.
Kenapa demikian? E-Katalog Lokal, akan mendorong peningkatan daya beli produk lokal sekaligus memicu pertumbuhan ekonomi daerah.
Hal tersebut disampaikan Presiden dalam acara Pengarahan dan Evaluasi Aksi Afirmasi Peningkatan Pembelian dan Pemanfaatan Produk Dalam Negeri dalam rangka Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI), yang digelar di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa sore, 24 Mei 2022.
Jokowi mengungkapkan, hingga saat ini dari 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota, baru 46 pemerintah daerah (pemda) yang mempunyai e-Katalog Lokal.
Jokowi pun minta kepada gubernur, bupati, wali kota, sekda (sekretaris daerah), yang paling penting sekarang adalah bagaimana produk-produk lokal, produk-produk unggulan, segera bisa masuk pada E-Katalog Lokal.”
Tidak serumit dulu
Untuk membangun e-Katalog Lokal ini syaratnya sudah serumit dulu, sekarang sudah sangat simple.
Jokowi pun mengingatkan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa (LKPP) untuk tidak mempersulit pengusaha lokal yang ingin mendaftarkan produknya ke e-katalog.
Namun, Jokowi meminta jajaran terkait agar mewaspadai produk-produk yang masuk ke e-katalog dengan cara aggregator, yaitu produk impor yang membeli merek lokal kemudian didaftarkan ke dalam e-katalog.
“Beli di sana, masukkan sini, beli merek, masukkan e-katalog. Ini yang harus dihindari. Casing saja yang lokal, dalamnya impor semuanya. Hati-hati dengan ini,” kata Jokowi.
Peranan asosiasi pengusaha
Peranan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), dan asosiasi pengusaha lainnya, sangat diharapkan untuk mendorong para pengusaha lokal agar menghasilkan produk yang berkualitas dengan desain dan kemasan yang menarik serta branding yang bagus.
Dengan berperannya asosiasi pengusaha, nantinya semakin banyak produk-produk lokal, produk-produk unggulan daerah yang masuk ke e-katalog. Itu akan men-trigger ekonomi daerah, dan itu dipastikan membuka lapangan kerja yang banyak di daerah tanpa disadari.
Dengan semakin banyaknya produk lokal yang masuk ke dalam e-katalog, hal tersebut dapat menggerakkan perekonomian masyarakat, terutama yang mendukung produksi produk tersebut.
Pengusaha-pengusaha kecil, UMKM, akan bisa semuanya berputar. Kalau kapasitasnya enggak cukup pasti mereka akan ekspansi, kalau ekspansi artinya permintaan banyak, ekspansi, artinya menambah tenaga kerja, membuka lapangan kerja. Ini tujuannya.
Bupati dan Wali Kota
E-katalog Lokal, diharapkan akan menjadi skala prioritas bagi Bupati Simalungun, Radiapoh Hasiholan Sinaga dan Plt Wali Kota Pematangsiantar, Hj Susanti Dewayani bersama Erizal Ginting, Ketua Dekranasda Kota Pematangsiantar.
E-katalog Lokal, akan menjadi kelengkapan prioritas dalam meningkatkan daya beli produk lokal sekaligus memicu pertumbuhan ekonomi Kabupaten Simalungun dan Kota Pematangsiantar.
E-katalog Lokal, seutuhnya akan menjelma sebagai lapak digital bagi para pelaku usaha kecil, menengah dan besar. Dengan dikelolanya secara benar, e-katalog lokal, akan meningkatkan semangat berkreasi, berinovasi dan berkompetisi bagi para pelaku usaha di Kabupaten Simalungun dan Kota Pematangsiantar.
Semoga pelaku usaha semakin mendapatkan tempat atau lapak yang benar-benar meningkatkan penghasilan, dan berdampak pula pada peningkatan pendapatan asli daerah. (***)
Pematangsiantar, 29 Mei 2022