Segaris.co
Rabu, 24 Desember 2025
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir
Segaris.co
No Result
View All Result
Segaris.co
No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir
Home Buah Pikir

NARKOLEMA: Narkoba lewat mata

Ingot Simangunsong by Ingot Simangunsong
8 September 2025 | 14:31 WIB
in Buah Pikir
ADVERTISEMENT

Oleh | Ir Saut Situmorang, ST, MT

DI era digital saat ini, masyarakat hidup dalam pusaran teknologi. Gadget, terutama telepon pintar, menjadi bagian tak terpisahkan dari aktivitas sehari-hari; bekerja, belajar, berkomunikasi, hingga hiburan.

Namun, di balik manfaatnya, hadir fenomena baru yang kian mengkhawatirkan, NARKOLEMA, singkatan dari Narkoba Lewat Mata. Istilah ini menggambarkan kondisi kecanduan layar gawai yang dampaknya bisa menyamai bahaya narkoba, meskipun bentuknya berbeda.

Narkolema bukan zat yang disuntikkan ke tubuh atau dihirup lewat hidung. Ia masuk lewat mata, melalui layar yang memancarkan cahaya biru, notifikasi yang terus berdenting, dan konten yang tiada habisnya.

Ketergantungan inilah yang membuat seseorang sulit melepaskan diri, hingga terganggu secara fisik, mental, dan sosial.

1. Kesamaan Narkoba dan Narkolema

Mengapa gadget bisa disamakan dengan narkoba? Secara neurologis, keduanya sama-sama memicu pelepasan hormon dopamin di otak, zat kimia yang menimbulkan rasa senang dan ketagihan.

Narkoba merangsang otak dengan zat adiktif buatan.

2. Dampak Fisik: Mata, otak, dan tubuh

Gadget merangsang otak dengan infinite scroll, notifikasi, likes, dan video singkat yang membuat orang ingin terus melihat.

Akibatnya, pengguna mengalami gejala mirip kecanduan narkoba. Sulit berhenti, cemas saat tidak mengakses, bahkan kehilangan kendali atas waktu.

Dampak Fisik: Mata, otak, dan tubuh

Narkolema berdampak langsung pada kesehatan fisik. Mata lelah dan rusak. Paparan cahaya biru dari layar mempercepat kerusakan retina, menyebabkan mata kering, dan berpotensi mengganggu penglihatan jangka panjang.

Gangguan tidur
Cahaya layar menekan produksi melatonin, membuat seseorang sulit tidur meski tubuh sudah lelah. Postur tubuh memburuk, terlalu lama menunduk ke layar menyebabkan text neck, nyeri punggung, dan kerusakan tulang belakang.

Gangguan otak
Riset menunjukkan penggunaan berlebihan dapat menurunkan daya konsentrasi, memori jangka pendek, bahkan memicu depresi.

Jika narkoba merusak tubuh lewat zat kimia, maka narkolema merusak tubuh lewat paparan visual yang berlebihan dan berulang-ulang.

3. Dampak Psikis dan Sosial
Kecanduan gadget tak hanya menyerang fisik, tetapi juga psikis. Remaja yang terlalu lama menghabiskan waktu di dunia maya sering kehilangan kemampuan berinteraksi di dunia nyata.

Gejala yang muncul antara lain:
Mood swing: cepat marah bila dilarang main gadget.

Kesepian paradoksal: meski terus online, mereka merasa kosong secara emosional.

Hilangnya fokus belajar: prestasi akademik menurun karena otak lebih terlatih menonton konten singkat daripada memahami bacaan panjang.

Disintegrasi keluarga: anggota keluarga lebih sibuk menatap layar masing-masing daripada bercengkerama.

Fenomena ini mirip dengan pecandu narkoba yang lebih memilih “dunia maya” halusinasi ketimbang realitas sosial.

4. Generasi Narkolema

Indonesia dikenal memiliki tingkat penggunaan internet dan media sosial yang sangat tinggi.

Berdasarkan laporan Datareportal 2024, rata-rata orang Indonesia menghabiskan lebih dari 7 jam per hari di depan layar.

Angka ini jauh di atas ambang batas sehat menurut WHO, yang merekomendasikan maksimal dua jam waktu layar rekreasi per hari untuk remaja.

Kondisi ini melahirkan generasi yang rentan, generasi narkolema. Anak-anak yang sejak dini terpapar gawai lebih sering memilih game dan YouTube daripada belajar, berolahraga, atau berinteraksi dengan teman sebaya.

Mereka bisa tertawa seharian dengan layar, tapi gagap saat harus bicara di depan kelas.

5. Upaya Pencegahan dan Rehabilitasi
Jika narkoba butuh rehabilitasi medis, narkolema pun memerlukan langkah serius.

Beberapa solusi yang bisa diterapkan:
– Digital Parenting: orang tua harus aktif mengawasi, membatasi, dan memberi teladan penggunaan gawai.
– Zona Bebas Gadget: buat aturan di rumah, misalnya meja makan tanpa HP atau jam malam tanpa layar.
– Aktivitas Alternatif: dorong anak untuk berolahraga, membaca buku fisik, atau bermain di luar ruangan.
– Detoks Digital: tentukan satu hari dalam seminggu tanpa media sosial.
– Pendidikan Literasi Digital: sekolah harus mengajarkan bukan hanya cara menggunakan teknologi, tapi juga cara mengendalikan diri dari adiksi digital.

6. Refleksi: Narkolema Lebih Berbahaya?
Jika ditanya, manakah yang lebih berbahaya: narkoba atau narkolema? Jawabannya relatif.

Narkoba jelas merusak tubuh secara cepat dan sering mematikan. Tapi narkolema lebih licik. Ia merusak perlahan, diam-diam, hingga kita tidak sadar sedang menjadi korban.

Pecandu narkoba mudah dikenali. Tubuhnya kurus, hidupnya berantakan.

Tetapi pecandu gadget? Mereka bisa tampak normal, bahkan produktif. Padahal mentalnya rapuh dan hubungan sosialnya runtuh. Bahayanya justru karena tersembunyi.

Penutup
Narkolema adalah ancaman nyata bagi generasi kita. Ia mungkin tidak dilarang undang-undang, tapi dampaknya bisa menghancurkan masa depan bangsa.

Mata yang seharusnya jendela ilmu, kini menjadi pintu masuk candu. kKita tidak boleh membiarkan generasi muda menjadi budak layar. Mereka harus belajar menggunakan teknologi sebagai alat, bukan tuan.

Jika narkoba menghancurkan masa depan lewat jarum dan serbuk, maka narkolema menghancurkannya lewat layar dan cahaya.

Maka, mari kita katakan bersama: katakan tidak pada narkoba, dan kendalikan diri dari narkolema!

 

Penulis: Ir. Saut Situmorang, ST, MT, Kepala Lembaga Penjamin Mutu Institut Saint dan Tehnologi TD Pardede

Tags: NarkobaNarkolemasegarisSegaris.coUDA
ShareTweetSendShareSharePinSend
ADVERTISEMENT

Berita Lainnya

Buah Pikir

Presiden Prabowo boneka Jokowi?

by Ingot Simangunsong
18 Desember 2025 | 00:29 WIB
0

Oleh | @sabartambunan63_ HAMPIR semua netizen yang peduli politik, percaya bahwa Prabowo adalah bonekanya Jokowi. Iya apa iya??!! Jauh-jauh hari,...

Read more
Buah Pikir

Sejarah Tambak Paromasan dan fenomena penggarap yang tidak beretika

by Ingot Simangunsong
7 Desember 2025 | 19:03 WIB
0

Oleh | Hatoguan Sitanggang TAMBAK Paromasan merupakan salah satu situs sejarah dan cagar budaya yang terletak di antara Desa Lumban...

Read more
Buah Pikir

Belajar mencintai Palestina di PDI Perjuangan, Ara wujudkan cinta melalui Panitia Natal Nasional 2025

by Ingot Simangunsong
29 November 2025 | 17:41 WIB
0

Oleh | Sutrisno Pangaribuan KONFERENSI Waligereja Indonesia (KWI) dan Persekutuan Gereja- gereja di Indonesia (PGI) akan menggeelar perayaan Natal nasional...

Read more
Buah Pikir

Rekam jejak Si Raja Batak

by Ingot Simangunsong
28 November 2025 | 08:46 WIB
0

Oleh  | Hatoguan Sitanggang MENURUT tuturan para tetua Batak, Si Raja Batak (Sori Mangaraja ke-12) melakukan perjalanan sakral menuju Gunung...

Read more
Buah Pikir

Bencana alam Sumut memenuhi status keadaan darurat bencana nasional

by Ingot Simangunsong
27 November 2025 | 20:21 WIB
0

Oleh | Sutrisno Pangaribuan BERDASARKAN keadaan darurat, bencana alam yang terjadi merata di seluruh daerah kabupaten/ kota di Provinsi Sumatera Utara...

Read more
Buah Pikir

Jangan bahas tarombo atau silsilah marga

by Ingot Simangunsong
27 November 2025 | 19:34 WIB
0

Oleh | Hatoguan Sitanggang JANGAN membahas tarombo atau silsilah marga yang tidak diteliti secara ilmiah. Tanpa penelitian para ahli, pembahasan...

Read more

Berita Terbaru

News

Natal PKK Pematangsiantar jadi momentum penguatan nilai keluarga dan kebersamaan

24 Desember 2025 | 08:17 WIB
News

Ahmad Doli: DPP ingin Musda Golkar Sumut berjalan kondusif

23 Desember 2025 | 16:10 WIB
News

Bupati Taput sambut kunjungan Pangdam I/Bukit Barisan di Bandara Silangit

23 Desember 2025 | 11:23 WIB
News

KONI Langkat gelar Bimtek Cabor dan KONI kecamatan, fokus pembinaan atlet dan tata kelola LPJ

22 Desember 2025 | 07:45 WIB
News

Bangun 103 hunian tetap untuk korban bencana, Menteri PKP dan Mendagri lakukan groundbreaking di Tapanuli Utara

22 Desember 2025 | 06:52 WIB
News

Rapimnas I Golkar 2025 usulkan Pilkada melalui DPRD, rumuskan 10 pernyataan politik

21 Desember 2025 | 19:02 WIB
News

Wabup Samosir resmikan Museum Pusaka Batak Toba di Pangururan

19 Desember 2025 | 13:07 WIB
News

Tunggakan pajak kendaraan di Samosir capai 25 ribu unit, Pemkab imbau manfaatkan program pemutihan

19 Desember 2025 | 12:55 WIB
News

Desa Hutapea Banuarea dan Aek Nauli IV harumkan Tapanuli Utara di Jambore Kader Posyandu Sumut

18 Desember 2025 | 14:01 WIB
Buah Pikir

Presiden Prabowo boneka Jokowi?

18 Desember 2025 | 00:29 WIB
News

Di kegiatan KWRI, Pemko Pematangsiantar dorong profesionalisme pers di era digital

17 Desember 2025 | 22:28 WIB
News

Pemkab Samosir perkuat koordinasi TPID jelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026

17 Desember 2025 | 08:26 WIB
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak
  • Saran Pembaca
  • Syarat dan Ketentuan
  • Tentang Segaris.co

©2022-2024 Segaris.co

rotasi barak berita hari ini samosir sinata berita

No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir

©2022-2024 Segaris.co

rotasi barak berita hari ini samosir sinata berita