Segaris.co
Sabtu, 6 September 2025
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir
Segaris.co
No Result
View All Result
Segaris.co
No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir
Home Kolom

Mengenal Sindrom Stevens-Johnson: Penyakit langka yang bisa mengancam jiwa

Ingot Simangunsong by Ingot Simangunsong
5 Juni 2025 | 04:15 WIB
in Kolom
ADVERTISEMENT
[Penyakit ini menjadi trending, karena dikaitkan adanya dugaan diderita mantan Presiden RI, Joko Widodo. Walau konfirmasinya belum akurat, namun menjadi menarik untuk menyampaikan tentang penyakit langka tersebut]

catatan | andreas bresman ms


SINDROM Stevens-Johnson (SJS) adalah kondisi medis langka namun sangat serius yang menyerang kulit dan selaput lendir, seperti mulut, mata, dan alat kelamin. Meski jarang terjadi, SJS bisa berdampak fatal jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.

Apa itu SJS?

SJS pertama kali dikenal pada tahun 1922 oleh dua dokter anak asal Amerika Serikat, Dr. Albert Stevens dan Dr. Frank Johnson, saat mereka menangani dua anak dengan gejala ruam parah disertai luka di mulut dan mata. Sejak itulah, kondisi ini dikenal sebagai Stevens-Johnson Syndrome.

SJS terjadi karena reaksi berlebihan sistem kekebalan tubuh, biasanya terhadap obat-obatan tertentu atau infeksi, sehingga menyebabkan kerusakan serius pada lapisan kulit dan jaringan tubuh.

Penyebab utama

Beberapa obat-obatan umum yang dapat memicu SJS antara lain: Antibiotik (seperti sulfonamida), Obat epilepsi (karbamazepin, lamotrigin), Obat asam urat (alopurinol), dan Obat nyeri (NSAID seperti ibuprofen).

Pada anak-anak, penyebab lainnya bisa berasal dari infeksi virus atau bakteri, seperti Mycoplasma pneumoniae.

Gejala yang harus diwaspadai

Gejala awal mirip flu, namun memburuk dengan cepat: Demam tinggi, Nyeri tenggorokan dan mulut, Mata merah dan terasa perih, Ruam merah yang menyebar lalu melepuh, Luka menyakitkan di bibir, mulut, alat kelamin, bahkan mata.

Jika ruam menyebar dan kulit mulai terkelupas seperti luka bakar, segera cari perawatan medis darurat.

Penanganan dan pengobatan

Pasien dengan SJS biasanya dirawat di unit luka bakar atau ICU karena kondisi ini memerlukan penanganan intensif, antara lain: Menghentikan obat penyebab, Terapi cairan dan nutrisi, Perawatan luka kulit, Obat pereda nyeri dan anti-inflamasi,.Perawatan mata khusus jika mata terkena.

Fakta dan angka

SJS hanya terjadi sekitar 1 hingga 6 kasus per 1 juta orang setiap tahun.

Risiko kematian bisa mencapai 10% untuk SJS dan hingga 50% untuk bentuk lebih parah (TEN).

Beberapa orang Asia Tenggara memiliki genetik tertentu (HLA-B*1502) yang meningkatkan risiko terkena SJS akibat obat epilepsi.

Pencegahan

Hindari penggunaan obat sembarangan.

Beritahu dokter jika punya riwayat alergi obat, terutama antibiotik atau obat kejang.

Pemeriksaan genetik kini tersedia untuk orang-orang dengan risiko tinggi sebelum memakai obat-obat tertentu.

Kesimpulan

Meskipun langka, Sindrom Stevens-Johnson adalah kondisi gawat darurat medis. Deteksi dini dan penanganan yang tepat dapat menyelamatkan nyawa dan mencegah kerusakan permanen, seperti kebutaan atau komplikasi organ lainnya.

Jika Anda atau keluarga mengalami gejala yang mencurigakan setelah mengonsumsi obat, jangan tunda pergi ke rumah sakit. Dalam kasus SJS, kecepatan menyelamatkan kehidupan.

Penulis, anggota redaksi mediaonline Segaris.co, berdomisili di Kota Pematangsiantar

 

 

Tags: Joko WidodoJokowiLangkaPenyakitsegarisSegaris.coSindrom Steven Johnson
ShareTweetSendShareSharePinSend
ADVERTISEMENT

Berita Lainnya

Kolom

PENDIDIK wajib DIMULIAKAN, bebaskan sebagai pengguna anggaran

by Ingot Simangunsong
5 September 2025 | 14:53 WIB
0

Catatan | Ingot Simangunsong SETELAH Menteri Agama menyampaikan permohonan maaf kepada para guru (pendidik) dengan tidak ada maksud merendahkan profesi...

Read more
Kolom

Meritokrasi: “Kekuasaan berdasarkan kelayakan atau prestasi”

by Ingot Simangunsong
5 September 2025 | 14:00 WIB
0

Catatan | Ingot Simangunsong MERITOKRASI, merupakan sebuah sistem yang menempatkan kemampuan, prestasi, dan kompetensi sebagai dasar utama dalam menentukan posisi,...

Read more
Kolom

Berbudaya politik, politik berbudaya: dua arah menuju demokrasi sehat

by Ingot Simangunsong
28 Mei 2025 | 09:46 WIB
0

Oleh | ingot simangunsong DI tengah dinamika politik yang makin kompleks, dua istilah ini layak kita renungkan: berbudaya politik dan...

Read more
Kolom

Menata Suara di 2029 melalui JALUR MARSIADAPARI: gagasan Dasa M. Sinaga, SE

by Ingot Simangunsong
24 Mei 2025 | 22:31 WIB
0

Catatan | ingot simangunsong TAHUN politik 2029, akan menjadi momentum penting bagi seluruh rakyat Indonesia untuk menegaskan kembali arah demokrasi...

Read more
Kolom

TBC si penyakit “tiga huruf” bangkit lagi

by Ingot Simangunsong
16 Mei 2025 | 06:18 WIB
0

Catatan | ingot simangunsong TBC ... di Indonesia populer dengan sebutan penyakit "tiga huruf". Sudah berpuluhan tahun, penyakit ini tidak...

Read more
Kolom

GURU TIDAK TETAP, pengabdian dengan gaji minim tanpa tunjangan

by Ingot Simangunsong
1 Mei 2025 | 09:40 WIB
0

catatan | ingot simangunsong GURU Tidak Tetap (GTT) adalah guru yang belum berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan biasanya diangkat oleh...

Read more

Berita Terbaru

Kolom

PENDIDIK wajib DIMULIAKAN, bebaskan sebagai pengguna anggaran

5 September 2025 | 14:53 WIB
Kolom

Meritokrasi: “Kekuasaan berdasarkan kelayakan atau prestasi”

5 September 2025 | 14:00 WIB
News

Ditahan terkait kasus korupsi Laptop Chromebook, Nadiem: “Allah tahu kebenarannya.”

4 September 2025 | 17:33 WIB
Buah Pikir

Presiden Prabowo segera bentuk TGPF kekerasan dalam aksi massa

4 September 2025 | 00:02 WIB
Buah Pikir

Pemerintah seharusnya proaktif, bukan reaktif!

2 September 2025 | 12:43 WIB
News

Bupati Samosir serahkan SK P3K Tahap II kepada 21 peserta lulus formasi 2024

1 September 2025 | 18:57 WIB
News

Forkopimda Samosir gelar pertemuan antisipasi gejolak nasional

1 September 2025 | 18:45 WIB
Buah Pikir

Stop pemborosan keuangan dan perbaiki tata kelola Negara

1 September 2025 | 11:14 WIB
News

PBHI Sumut buka Posko pengaduan korban kekerasan aparat saat berdemo

1 September 2025 | 11:02 WIB
News

Bupati Samosir dan Uskup Agung Medan resmikan Gereja Katolik Stasi Kristus Raja Sangkal

1 September 2025 | 10:54 WIB
News

Sekretaris PSBI Onan Runggu meninggal dunia diduga akibat dianiaya

31 Agustus 2025 | 11:37 WIB
News

Jusuf Kalla ingatkan DPR dan masyarakat untuk menahan diri di tengah aksi demonstrasi

30 Agustus 2025 | 05:16 WIB
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak
  • Saran Pembaca
  • Syarat dan Ketentuan
  • Tentang Segaris.co

©2022-2024 Segaris.co

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir

©2022-2024 Segaris.co

rotasi barak berita hari ini danau toba