Segaris.co
Senin, 20 Oktober 2025
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir
Segaris.co
No Result
View All Result
Segaris.co
No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir
Home Kolom

“60 tahun Implan Gigi: Antara harapan senyum indah dan kisah yang tak terungkap”

Ingot Simangunsong by Ingot Simangunsong
20 Oktober 2025 | 15:22 WIB
in Kolom
ADVERTISEMENT

Catatan  | Ingot Simangunsong

SEJAK 1965, ketika Prof. Per-Ingvar Brånemark dari Swedia pertama kali berhasil menanam implan gigi titanium pada manusia, teknologi ini terus berkembang pesat.

Namun, seperti semua prosedur medis, implan gigi juga memiliki risiko dan pernah terjadi sejumlah kasus komplikasi atau kegagalan.

Berikut rangkuman berdasarkan catatan medis dan penelitian sejak 1965:

Era awal (1965–1980-an): uji coba dan kesalahan

Kasus kegagalan cukup sering terjadi karena teknologi dan teknik operasi masih baru.

Masalah yang muncul termasuk penolakan tubuh terhadap logam, infeksi pada tulang rahang, dan kegagalan osseointegrasi (tulang tidak menyatu dengan implan).

Beberapa pasien mengalami nyeri kronis, radang gusi, atau bahkan kerusakan saraf rahang akibat posisi penanaman yang kurang tepat.

Era modern awal (1990–2000-an): perbaikan bahan dan teknik

Risiko komplikasi menurun drastis, tetapi tetap ada laporan kegagalan implan sekitar 5–10% dari total prosedur.

Penyebab umum:

infeksi pasca operasi (peri-implantitis)

kebersihan mulut yang buruk

penyakit sistemik (seperti diabetes)

kebiasaan merokok.

Ada juga kasus reaksi alergi terhadap logam (meskipun jarang).

Era kini (2010–sekarang): kasus langka tapi tetap ada

Teknologi digital, CT-scan 3D, dan bahan titanium murni membuat tingkat keberhasilan lebih dari 95%.

Namun, komplikasi ringan seperti peradangan gusi, pembengkakan, atau nyeri masih dilaporkan.

Kasus berat (misalnya kerusakan saraf permanen atau infeksi tulang kronis) kini jarang terjadi, tapi pernah dilaporkan di jurnal medis, terutama jika pemasangan dilakukan oleh dokter yang kurang berpengalaman.

Kesimpulan: Sejak 1965 tidak ada kasus “fatal massal” akibat implan gigi, tapi ada ribuan laporan kasus individual tentang komplikasi medis ringan hingga berat. Sebagian besar bisa diatasi dengan perawatan lanjutan.

Awal pengenalan Implan Gigi di Indonesia

Sekitar akhir 1980-an – awal 1990-an

Konsep dental implant mulai dikenal di kalangan akademisi kedokteran gigi Indonesia.

Saat itu, hanya beberapa fakultas kedokteran gigi besar seperti UI (Universitas Indonesia) dan UGM (Universitas Gadjah Mada) yang mulai mempelajari teknologi ini, mengacu pada penelitian Prof. Per-Ingvar Brånemark dari Swedia.

Belum ada pemasangan rutin di klinik umum karena biaya tinggi, teknologi terbatas, dan tenaga ahli masih sedikit.

Era Pengembangan Awal (1995–2005)

Muncul beberapa pelatihan dan seminar implantologi pertama di Indonesia.

Dokter gigi Indonesia mulai belajar dari luar negeri (Swedia, Jepang, Korea Selatan).

Beberapa rumah sakit besar di Jakarta, Surabaya, dan Bandung mulai mencoba implan secara terbatas.

Implan masih dianggap barang mewah — hanya kalangan atas yang mampu melakukannya.

Era Modern (2005–2015)

Teknologi digital dan sistem implan dari Korea Selatan serta Eropa mulai masuk ke Indonesia.

Muncul banyak dokter spesialis periodonsia dan prostodonsia yang tersertifikasi implan.

Fakultas kedokteran gigi di berbagai universitas (UI, Unpad, Unair, UGM, USU) memasukkan implantologi dalam kurikulum klinik lanjutan.

Mulai berdiri asosiasi profesi implantologi seperti Indonesian Society of Implant Dentistry (ISID) yang mendorong standarisasi praktik.

Era Digital dan Akses Luas (2015–sekarang)

Implan gigi makin populer di klinik swasta, bahkan di kota-kota menengah seperti Medan, Makassar, dan Denpasar.

Harga mulai lebih terjangkau berkat produk implan lokal dan Korea.

Penggunaan CT-scan 3D, pemandu digital (digital surgical guide), dan printer 3D memudahkan perencanaan yang akurat.

Tingkat keberhasilan di Indonesia kini hampir sama dengan standar internasional (di atas 95%).

Muncul pula kampanye edukasi pasien tentang keamanan dan perawatan pasca implan.

Tantangan yang Masih Ada

Kurangnya regulasi ketat soal sertifikasi produk implan di pasaran.

Variasi kualitas layanan antar-klinik (terutama di luar kota besar).

Masih ada kesalahpahaman di masyarakat bahwa implan bisa dipasang sembarangan tanpa pemeriksaan tulang rahang.

Implan gigi mulai dikenal di Indonesia sejak akhir 1980-an, berkembang pesat sejak awal 2000-an, dan kini menjadi solusi pengganti gigi permanen yang umum dan aman jika dilakukan oleh tenaga ahli berpengalaman.

Penulis, Ingot Simangunsong, Pimpinan Redaksi Mediaonline Segaris.co

Tags: GigiImplanImplan GigisegarisSegaris.co
ShareTweetSendShareSharePinSend
ADVERTISEMENT

Berita Lainnya

Kolom

Bukan dari Amerika, tapi dari Swedia! Ini penemu Implan Gigi Pertama di Dunia!

by Ingot Simangunsong
20 Oktober 2025 | 14:50 WIB
0

Oleh | Ingot Simangunsong METODE implan gigi (dental implant) pertama kali diperkenalkan secara ilmiah dan berhasil diterapkan di dunia kedokteran...

Read more
Kolom

Tak sekadar tren, ini risiko di balik IMPLAN GIGI

by Ingot Simangunsong
20 Oktober 2025 | 14:20 WIB
0

Catatan | Ingot Simangunsong BEBERAPA faktor yang mendorong peningkatan popularitas pemasangan implan gigi: Kemajuan teknologi kedokteran gigi: Misalnya di RS Pondok Indah...

Read more
Kolom

Asal-usul, dan proses pengajuan RUU Perampasan Aset

by Ingot Simangunsong
10 Oktober 2025 | 06:21 WIB
0

Oleh | Ingot Simangunsong RANCANGAN Undang-Undang (RUU) tentang Perampasan Aset tidak lahir dari satu individu tertentu, melainkan melalui proses panjang...

Read more
Kolom

Fenomena pejabat tinggi negara berdebat di Media Sosial: Antara transparansi dan krisis Etika Publik

by Ingot Simangunsong
7 Oktober 2025 | 13:28 WIB
0

Oleh | Ingot Simangunsong DALAM beberapa tahun terakhir, ruang publik Indonesia semakin bising oleh perdebatan para pejabat tinggi negara di...

Read more
Kolom

bukan POLITIK KEBERANIAN

by Ingot Simangunsong
5 Oktober 2025 | 10:35 WIB
0

Oleh | Ingot Simangunsong KETIDAKTEGASAN para pimpinan partai politik dalam mengesahkan RUU Perampasan Aset telah membuka wajah asli politik kita:...

Read more
Kolom

Di balik dana BOS, Kepala Sekolah dalam pusaran korupsi

by Ingot Simangunsong
4 Oktober 2025 | 10:19 WIB
0

Oleh | Ingot Simangunsong SETIAP awal tahun ajaran, dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) selalu menjadi harapan. Triliunan rupiah yang digelontorkan...

Read more

Berita Terbaru

News

Hotel di Samosir diduga belum kantongi izin resmi, tokoh pemuda desak Pemkab bertindak

20 Oktober 2025 | 16:55 WIB
News

Konser puncak TOTK 2025 di Samosir spektakuler, ribuan penonton padati Waterfront Pangururan

20 Oktober 2025 | 15:34 WIB
Kolom

“60 tahun Implan Gigi: Antara harapan senyum indah dan kisah yang tak terungkap”

20 Oktober 2025 | 15:22 WIB
Kolom

Bukan dari Amerika, tapi dari Swedia! Ini penemu Implan Gigi Pertama di Dunia!

20 Oktober 2025 | 14:50 WIB
Kolom

Tak sekadar tren, ini risiko di balik IMPLAN GIGI

20 Oktober 2025 | 14:20 WIB
News

Puraka Medan Juara Festival Solu Bolon TOTK 2025 di Samosir

20 Oktober 2025 | 13:05 WIB
News

Wabup Samosir serahkan hadiah kepada para juara Trail of The King 2025

19 Oktober 2025 | 17:22 WIB
News

Pesta Gotilon dan Puncak Tahun Transformasi HKBP Koserna 2025 berlangsung sukses dan meriah

19 Oktober 2025 | 16:34 WIB
News

Malam Musik TOTK 2025 di Pangururan meriah, kolaborasi kepala daerah jadi sorotan

19 Oktober 2025 | 11:58 WIB
News

Mandalasa Turnip: “Bupati Samosir Vandiko Gultom tampak alergi terhadap media”

18 Oktober 2025 | 19:26 WIB
News

Festival Solu Bolon meriahkan hari kedua Trail of The King 2025 di Samosir

18 Oktober 2025 | 16:43 WIB
News

Sosialisasi Produk Hukum Daerah Kota Pematangsiantar Tahun 2025, Timbul Lingga: “Masalah pengelolaan sampah menjadi hal yang serius”

18 Oktober 2025 | 14:08 WIB
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak
  • Saran Pembaca
  • Syarat dan Ketentuan
  • Tentang Segaris.co

©2022-2024 Segaris.co

rotasi barak berita hari ini samosir sinata berita

No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir

©2022-2024 Segaris.co

rotasi barak berita hari ini samosir sinata berita