Segaris.co
Kamis, 13 November 2025
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir
Segaris.co
No Result
View All Result
Segaris.co
No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir
Home Kolom

Birokrasi rumit dan gagasan besar SWASEMBADA PANGAN

Ingot Simangunsong by Ingot Simangunsong
17 November 2024 | 13:09 WIB
in Kolom
ADVERTISEMENT

catatan | ingot simangunsong

MENTERI Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menyoroti kompleksitas birokrasi dalam penyaluran pupuk subsidi di Indonesia.

Menurutnya, proses distribusi pupuk subsidi memerlukan koordinasi lintas kementerian dan lembaga yang cukup panjang, sehingga menyulitkan petani mendapatkan akses tepat waktu.

Pria yang akrab disapa Zulhas ini menjelaskan bahwa upaya mencapai swasembada pangan tidak hanya melibatkan Kementerian Pertanian, tetapi juga berbagai pihak seperti Badan Pangan Nasional, Pupuk Indonesia, hingga Bulog.

Kerja sama antarinstansi ini, kata Zulhas, menjadi kunci untuk mendukung produktivitas sektor pertanian.

Ia juga menekankan pentingnya ketersediaan pupuk sebagai salah satu faktor utama peningkatan hasil pertanian.

Namun, jalur distribusi yang berbelit membuat pupuk subsidi sulit sampai ke tangan petani secara efektif. Hal ini, menurut Zulhas, perlu segera diatasi agar target swasembada pangan dapat tercapai.

[Hal ini disampaikannya dalam sambutan Pelantikan Pejabat Tinggi Pratama, di Graha Mandiri, Jakarta Pusat, Senin 11 November 2024.]

*****

APA yang disampaikan Zulhas tersebut, bukanlah hal baru, dan sudah menjadi rahasia umum, yang justru menjadi tanda tanya, bagaimana bisa pendistribusian pupuk menjadi rumit, karena pengaturan regulasi serta jalur distribusi pupuk ada di tangan para pejabat tinggi.

Jika terjadi “gangguan” pendistribusian pupuk, tentu Zulhas dan para pejabat tinggi di kementerian dan badan usaha, yang paling kuat merasakan di titik – titik mana terjadinya gangguan serta tangan – tangan jahil milik siapa yang mengganggu distribusi pupuk.

Tuangkus Harianja; “Kolaborasi HKTI Sumut, petani, pengusaha dan asuransi untuk SWASEMBADA PANGAN”

Kalaulah benar ada yang dikatakan  MAFIA PUPUK, nahhh… yang dapat merasakan itu ya para pejabat tinggi kementerian terkait dan badan usaha yang disebut Zulhas.

Terkait masalah peredaran pupuk, Direktur Jenderal Prasarana dan Saran Pertanian, Kementerian Pertanian, telah mengeluarkan Surat Keputusan Nomor: 45.2/KPTS/SR.840/B/11/2022 tentang Petunjuk Teknis Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida Tahun 2023.

Dengan apa yang dilakukan Kementerian Pertanian itu, hal yang sama, untuk sinkronisasi terjaminnya peredaran pupuk, kementerian terkait dan badan usaha, bisa “diaminkan” ikut mengeluarkan surat keputusan yang sama.

Jika hal itu, sudah terakomodir dalam bentuk pengawasan, dan kemudian Zulhas malah curhat, ya sebagai Menteri Koordinator Bidang Pangan, seharusnyalah kembali duduk bersama dengan kementerian terkait dan badan usaha, untuk mengevaluasi kinerja komisi pengawasan pendistribusian pupuk.

*****

GAGASAN besar Presiden, Prabowo Subianto, terkait program.swasembada ketahanan pangan nasional, bukanlah sebatas omon – omon.

Presiden, Prabowo Subianto, sebagai bagian terpenting dalam kehidupan para petani Indonesia, tentu sangat memperhatikan masalah peningkatan kesejahteraan petani.

Seperti yang diungkapkan Ketua Bidang Pendidikan Pelatihan [DIKLAT] Himpunan Kerukunan Tani Indonesia [HKTI] Sumatera Utara [Sumut], Dr Tuangkus Harianja MM, MH bahwa para petani harus menjadi menejer di lahannya sendiri, bukan menjadi BURUH di lahannya sendiri.

Jadi, Zulhas tidak lagi perlu curhat terkait birokrasi yang rumit. Sebagai Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulhas sebaiknya menemukan formula yang paling tepat dalam pengawasan penyaluran pupuk agar sampai ke tangan petani. Sudahilah curhat yang rada basi tersebut.

Ingat pesan tegas Presiden, Prabowo Subianto, bahwa pembantunya di Kabinet MERAH PUTIH, yang tidak sanggup merealisasikan visi misi, sebaiknya mundur dan tinggalkan kabinet.

Saatnya action Menteri Koordinator Bidang Pangan, Pak Zulhas, bukan malah curhat dan hentikan saja curhat yang beraroma basi.

Penulis, Ingot Simangunsong, Pimpinan Redaksi Segaris.co

Tags: Ketahanan PanganPanganPupukPupuk OrganiksegarisSegaris.coSwasembada
ShareTweetSendShareSharePinSend
ADVERTISEMENT

Berita Lainnya

Kolom

“60 tahun Implan Gigi: Antara harapan senyum indah dan kisah yang tak terungkap”

by Ingot Simangunsong
20 Oktober 2025 | 15:22 WIB
0

Catatan  | Ingot Simangunsong SEJAK 1965, ketika Prof. Per-Ingvar Brånemark dari Swedia pertama kali berhasil menanam implan gigi titanium pada...

Read more
Kolom

Bukan dari Amerika, tapi dari Swedia! Ini penemu Implan Gigi Pertama di Dunia!

by Ingot Simangunsong
20 Oktober 2025 | 14:50 WIB
0

Oleh | Ingot Simangunsong METODE implan gigi (dental implant) pertama kali diperkenalkan secara ilmiah dan berhasil diterapkan di dunia kedokteran...

Read more
Kolom

Tak sekadar tren, ini risiko di balik IMPLAN GIGI

by Ingot Simangunsong
20 Oktober 2025 | 14:20 WIB
0

Catatan | Ingot Simangunsong BEBERAPA faktor yang mendorong peningkatan popularitas pemasangan implan gigi: Kemajuan teknologi kedokteran gigi: Misalnya di RS Pondok Indah...

Read more
Kolom

Asal-usul, dan proses pengajuan RUU Perampasan Aset

by Ingot Simangunsong
10 Oktober 2025 | 06:21 WIB
0

Oleh | Ingot Simangunsong RANCANGAN Undang-Undang (RUU) tentang Perampasan Aset tidak lahir dari satu individu tertentu, melainkan melalui proses panjang...

Read more
Kolom

Fenomena pejabat tinggi negara berdebat di Media Sosial: Antara transparansi dan krisis Etika Publik

by Ingot Simangunsong
7 Oktober 2025 | 13:28 WIB
0

Oleh | Ingot Simangunsong DALAM beberapa tahun terakhir, ruang publik Indonesia semakin bising oleh perdebatan para pejabat tinggi negara di...

Read more
Kolom

bukan POLITIK KEBERANIAN

by Ingot Simangunsong
5 Oktober 2025 | 10:35 WIB
0

Oleh | Ingot Simangunsong KETIDAKTEGASAN para pimpinan partai politik dalam mengesahkan RUU Perampasan Aset telah membuka wajah asli politik kita:...

Read more

Berita Terbaru

News

Kapolda Aceh ajak purnawirawan Polri dan Dian Kemala perkuat kebersamaan

13 November 2025 | 17:22 WIB
News

Ketua Pengadilan Tinggi Banda Aceh ambil sumpah 71 advokat baru dari tiga organisasi hukum

13 November 2025 | 15:31 WIB
Buah Pikir

Stop gimmick, sikap Gubsu tidak dibutuhkan (lagi), Presiden Prabowo mohon tutup TPL

13 November 2025 | 11:03 WIB
Buah Pikir

Nitak Gapur: Jejak ritual leluhur dalam menanam padi

13 November 2025 | 09:59 WIB
News

Pemkab Taput usulkan penataan struktur OPD, enam dinas digabung untuk efisiensi dan efektivitas pemerintahan

13 November 2025 | 08:27 WIB
News

Bupati Langkat lantik 86 pejabat untuk perkuat kinerja birokrasi dan pelayanan publik

12 November 2025 | 19:32 WIB
News

Mendagri Tito Karnavian dianugerahi gelar kehormatan “Petua Panglima Hukom Nanggroe” oleh Wali Nanggroe Aceh

12 November 2025 | 19:22 WIB
News

Hutapea Banuarea wakili Tapanuli Utara di Ajang Desa Percontohan Lingkungan Bersih dan Sehat Sumut 2025

12 November 2025 | 18:16 WIB
News

Wali Kota resmikan UMKM Siantar Expo 2025 dan kukuhkan pengurus Dekranasda Periode 2025–2030

12 November 2025 | 17:03 WIB
News

Ditpolairud Polda Aceh gelar donor darah rayakan HUT ke-75 Polairud

12 November 2025 | 16:48 WIB
News

Wakapolda Aceh hadiri peringatan HKN ke-61, tekankan pentingnya kolaborasi jaga kesehatan masyarakat

12 November 2025 | 15:29 WIB
News

Pengadilan Tinggi Banda Aceh beri pembekalan aplikasi peradilan kepada 71 calon advokat

12 November 2025 | 13:00 WIB
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak
  • Saran Pembaca
  • Syarat dan Ketentuan
  • Tentang Segaris.co

©2022-2024 Segaris.co

rotasi barak berita hari ini samosir sinata berita

No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir

©2022-2024 Segaris.co

rotasi barak berita hari ini samosir sinata berita