Segaris.co
Kamis, 18 September 2025
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir
Segaris.co
No Result
View All Result
Segaris.co
No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir
Home Kolom

Birokrasi rumit dan gagasan besar SWASEMBADA PANGAN

Ingot Simangunsong by Ingot Simangunsong
17 November 2024 | 13:09 WIB
in Kolom
ADVERTISEMENT

catatan | ingot simangunsong

MENTERI Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menyoroti kompleksitas birokrasi dalam penyaluran pupuk subsidi di Indonesia.

Menurutnya, proses distribusi pupuk subsidi memerlukan koordinasi lintas kementerian dan lembaga yang cukup panjang, sehingga menyulitkan petani mendapatkan akses tepat waktu.

Pria yang akrab disapa Zulhas ini menjelaskan bahwa upaya mencapai swasembada pangan tidak hanya melibatkan Kementerian Pertanian, tetapi juga berbagai pihak seperti Badan Pangan Nasional, Pupuk Indonesia, hingga Bulog.

Kerja sama antarinstansi ini, kata Zulhas, menjadi kunci untuk mendukung produktivitas sektor pertanian.

Ia juga menekankan pentingnya ketersediaan pupuk sebagai salah satu faktor utama peningkatan hasil pertanian.

Namun, jalur distribusi yang berbelit membuat pupuk subsidi sulit sampai ke tangan petani secara efektif. Hal ini, menurut Zulhas, perlu segera diatasi agar target swasembada pangan dapat tercapai.

[Hal ini disampaikannya dalam sambutan Pelantikan Pejabat Tinggi Pratama, di Graha Mandiri, Jakarta Pusat, Senin 11 November 2024.]

*****

APA yang disampaikan Zulhas tersebut, bukanlah hal baru, dan sudah menjadi rahasia umum, yang justru menjadi tanda tanya, bagaimana bisa pendistribusian pupuk menjadi rumit, karena pengaturan regulasi serta jalur distribusi pupuk ada di tangan para pejabat tinggi.

Jika terjadi “gangguan” pendistribusian pupuk, tentu Zulhas dan para pejabat tinggi di kementerian dan badan usaha, yang paling kuat merasakan di titik – titik mana terjadinya gangguan serta tangan – tangan jahil milik siapa yang mengganggu distribusi pupuk.

Tuangkus Harianja; “Kolaborasi HKTI Sumut, petani, pengusaha dan asuransi untuk SWASEMBADA PANGAN”

Kalaulah benar ada yang dikatakan  MAFIA PUPUK, nahhh… yang dapat merasakan itu ya para pejabat tinggi kementerian terkait dan badan usaha yang disebut Zulhas.

Terkait masalah peredaran pupuk, Direktur Jenderal Prasarana dan Saran Pertanian, Kementerian Pertanian, telah mengeluarkan Surat Keputusan Nomor: 45.2/KPTS/SR.840/B/11/2022 tentang Petunjuk Teknis Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida Tahun 2023.

Dengan apa yang dilakukan Kementerian Pertanian itu, hal yang sama, untuk sinkronisasi terjaminnya peredaran pupuk, kementerian terkait dan badan usaha, bisa “diaminkan” ikut mengeluarkan surat keputusan yang sama.

Jika hal itu, sudah terakomodir dalam bentuk pengawasan, dan kemudian Zulhas malah curhat, ya sebagai Menteri Koordinator Bidang Pangan, seharusnyalah kembali duduk bersama dengan kementerian terkait dan badan usaha, untuk mengevaluasi kinerja komisi pengawasan pendistribusian pupuk.

*****

GAGASAN besar Presiden, Prabowo Subianto, terkait program.swasembada ketahanan pangan nasional, bukanlah sebatas omon – omon.

Presiden, Prabowo Subianto, sebagai bagian terpenting dalam kehidupan para petani Indonesia, tentu sangat memperhatikan masalah peningkatan kesejahteraan petani.

Seperti yang diungkapkan Ketua Bidang Pendidikan Pelatihan [DIKLAT] Himpunan Kerukunan Tani Indonesia [HKTI] Sumatera Utara [Sumut], Dr Tuangkus Harianja MM, MH bahwa para petani harus menjadi menejer di lahannya sendiri, bukan menjadi BURUH di lahannya sendiri.

Jadi, Zulhas tidak lagi perlu curhat terkait birokrasi yang rumit. Sebagai Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulhas sebaiknya menemukan formula yang paling tepat dalam pengawasan penyaluran pupuk agar sampai ke tangan petani. Sudahilah curhat yang rada basi tersebut.

Ingat pesan tegas Presiden, Prabowo Subianto, bahwa pembantunya di Kabinet MERAH PUTIH, yang tidak sanggup merealisasikan visi misi, sebaiknya mundur dan tinggalkan kabinet.

Saatnya action Menteri Koordinator Bidang Pangan, Pak Zulhas, bukan malah curhat dan hentikan saja curhat yang beraroma basi.

Penulis, Ingot Simangunsong, Pimpinan Redaksi Segaris.co

Tags: Ketahanan PanganPanganPupukPupuk OrganiksegarisSegaris.coSwasembada
ShareTweetSendShareSharePinSend
ADVERTISEMENT

Berita Lainnya

Kolom

KORUPTOR [muda] itu BAJING-an

by Ingot Simangunsong
13 September 2025 | 20:01 WIB
0

Catatan | Ingot SimangunsongANTARA bajing dan bajingan. Keduanya berbeda makna dan arti. BAJING adalah tupai, binatang pengerat yang dikenal sebagai hama...

Read more
Kolom

Gerakan RADIKAL berantas korupsi dan perampasan kekayaan [asset]

by Ingot Simangunsong
12 September 2025 | 21:32 WIB
0

Catatan | Ingot Simangunsong KORUPSI. KORUPTOR. Sesuatu yang sudah sangat "keterlaluan" berkembang-biaknya di negeri ini. Penikmat korup, ada di berbagai...

Read more
Kolom

Berhala itu akan DITINGGALKAN dan KESEPIAN

by Ingot Simangunsong
10 September 2025 | 10:32 WIB
0

catatan | Ingot Simangunsong PAPAN catur politik itu, sebenarnya sudah tertutup rapi, dan tidak perlu dibuka lagi dalam turnamen apa...

Read more
Kolom

Ketika pemikiran digiring dan diskat pada kotak-kotak

by Ingot Simangunsong
10 September 2025 | 00:01 WIB
0

Catatan | Ingot SimangunsongANGKA sebagai identitas petarung dalam merebut "kekuasaan", bagi para pendukungnya, dapat saja dijadikan sebagai prasasti yang harus...

Read more
Kolom

Pak Presiden, jangan sebatas MENGGANTI saja

by Ingot Simangunsong
9 September 2025 | 15:10 WIB
0

Catatan | Ingot Simangunsong SENIN, 8 September 2025, menjadi catatan penting dalam rekam jejak tindakan tegas Presiden Prabowo Subianto melakukan...

Read more
Kolom

PENDIDIK wajib DIMULIAKAN, bebaskan sebagai pengguna anggaran

by Ingot Simangunsong
5 September 2025 | 14:53 WIB
0

Catatan | Ingot Simangunsong SETELAH Menteri Agama menyampaikan permohonan maaf kepada para guru (pendidik) dengan tidak ada maksud merendahkan profesi...

Read more

Berita Terbaru

News

Rangkap jabatan Sekda Samosir jadi Plt Inspektur tuai kritik, dinilai langgar regulasi dan timbulkan konflik kepentingan

18 September 2025 | 13:20 WIB
News

Pemkab Samosir matangkan persiapan Trail of The Kings by UTMB

18 September 2025 | 08:42 WIB
News

Bupati Langkat tinjau jalan rusak di Stabat dan Secanggang, pastikan perbaikan dimulai Oktober 2025

17 September 2025 | 21:28 WIB
News

TIM PKM Dosen POLMED melakukan pengembangan Teknologi Pasca Panen Jagung melalui Mesin Pemipil dan Inovasi Pupuk Organik

16 September 2025 | 16:41 WIB
News

Jaringan Masyarakat Sipil Sumut desak reformasi institusi Polri

16 September 2025 | 13:04 WIB
Buah Pikir

Menanti RADICAL BREAK Presiden Prabowo

16 September 2025 | 12:53 WIB
News

YGPP dan Pemkab Samosir gelar bakti sosial, warga antusias ikuti layanan kesehatan

15 September 2025 | 18:08 WIB
Buah Pikir

Sediakan 19 juta lapangan kerja baru, bukan bayar iuran BPJS!

15 September 2025 | 16:07 WIB
News

Wali Kota Pematangsiantar hadiri penutupan Dikmata Infanteri TNI AD Gelombang II TA 2025

15 September 2025 | 09:49 WIB
News

Tim Pengabdian Politeknik Negeri Medan Laksanakan Program Pemberdayaan Petani Gambir di Kecamatan Pergetteng-getteng Sengkut, Kabupaten Pakpak Bharat

15 September 2025 | 09:40 WIB
Buah Pikir

Urgensi menghidupkan (kembali) Siskamling

14 September 2025 | 18:06 WIB
Kolom

KORUPTOR [muda] itu BAJING-an

13 September 2025 | 20:01 WIB
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak
  • Saran Pembaca
  • Syarat dan Ketentuan
  • Tentang Segaris.co

©2022-2024 Segaris.co

rotasi barak berita hari ini danau toba sinata berita

No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir

©2022-2024 Segaris.co

rotasi barak berita hari ini danau toba sinata berita