Segaris.co
Minggu, 13 Juli 2025
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir
Segaris.co
No Result
View All Result
Segaris.co
No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir
Home Kolom

NOMOR URUT, politisi beradab dan berakhlak

Ingot Simangunsong by Ingot Simangunsong
26 September 2024 | 12:07 WIB
in Kolom
ADVERTISEMENT

catatan | ingot simangunsong

25 KABUPATEN [bupati], 7 KOTA [wali kota] dan 1 PROVINSI [gubernur] bersama pasangan masing-masing, telah mendapatkan nomor urut peserta Pilkada Serentak yang akan digelar pada 27 November 2024.

Pencabutan nomor urut dilaksanakan pada Senin, 23 September 2024 secara serentak, sesuai tahapan jadwal Pilkada 2024.

Mereka pun bersama tim pemenangan masing – masing, akan memasuki tahapan masa kampanye.

Nomor urut itu, bisa menjadi sangat penting dan bisa menjadi genting, bagi semua pasangan yang bertarung dalam merebut kursi KEKUASAAN.

Mangatas Silalahi janji naikkan honor perangkat kelurahan

Money politic

BENARKAH “money politic” [politik uang] menjadi penentu akhir untuk menguatkan suara pemilih ke arah salah satu calon? Bisa jadi “ya” dan bisa juga “tidak.”

Sangat tergantung pada niatannya si calon, apakah tega menghalalkan cara apa pun untuk mendapatkan atau meraih KEKUASAAN.

Jika KEKUASAAN sebagai alat mendapatkan sesuatu yang bermanfaat bagi pribadi [keluarga], kelompok sendiri dan partai politik pendukung, maka CAPAIAN TARGET, ya dilakukan dengan cara dan pola apa pun juga. Yang penting, jadi barang itu. Maka “money politic” menjadi alat ukur.

Kemudian, nomor urut pun, menjadi semakin gampang tersosialisasikan, karena demikian terang benderangnya WANI PIRO. Apalagi ada semacam tindak kesengajaan melepaskan info bahwa calon A akan siapkan sekian rupiah untuk satu suara dan calon B lebih tinggi lagi.

Sehingga pesta demokrasi menjadi terkesan sebagai ajang transaksional suara.

Politisi beradab dan berakhlak

PESTA DEMOKRASI sejatinya adalah ajang penguatan argumentasi terhadap visi dan misi para calon kepala daerah dalam memajukan dan meningkatkan kualitas pembangunan dan kesejahteraan rakyat yang akan dipimpinnya.

Jika petahana, seyogianya sebagai yang mempertahankan KEKUASAAN, menyampaikan capaian selama kepemimpinannya, terkait pendapatan asli daerah [PAD] dan peningkatan income per capita dari rakyatnya.

Terkait capaian perolehan PAD yang semakin membaik, adalah barometer utama yang menjadikan petahana dinilai berhasil memenej internal pemerintahan yang dipimpinnya.

Kemudian, menyusul peningkatan income per capita rakyatnya, juga menjadi alat ukur layak tidaknya si petahana melanjutkan kepemimpinannya.

Jika PAD dan income per capita, tidak mengalami peningkatan yang berarti bagi rakyat. apa yang diharapkan dari petahana 5 tahun ke depan, karena periode selanjutnya petahana jika pun menang, tidak akan dapat lagi mencalonkan diri.

Nah… calon kepala daerah yang menjadi rival petahana, seyogianya melihat dua hal tersebut, yakni peningkatan PAD dan income per kapita, sebagai penguatan visi dan misi membangun pemerintahan yang akan dipimpinnya.

Peduli tinggi terhadap kesejahteraan

PESTA DEMOKRASI, membutuhkan politisi beradab dan berakhlak serta rasa peduli tinggi terhadap kesejahteraan rakyatnya melalui peningkatan PAD dan income per capita.

Tidak hanya fokus pada bagaimana membawa alokasi APBN atau APBD Provinsi. Itu pun, kalau harus terjadi, seberapa manfaat korelasi alokasi APBN dan APBD Provinsi terhadap peningkatan PAD mau pun peningkatan income per capita rakyat.

Jika tidak terkoneksi korelasi yang kuat, itu artinya ada yang kurang pas dalam sinkronisasi anggaran dengan capaian peningkatan PAD dan income per capita. Boleh dikatakan gagal fokus pengelolaan anggaran agar tepat sasaran.

Hal inilah yang sebenarnya diharapkan dari para pasangan calon kepala daerah, bagaimana mereka dapat melihat dengan jernih masalah kemajuan dan kualitas pembangunan daerah di provinsi, kabupaten dan kota yang akan mereka pimpin.

Bukan sebatas gimik-gimik, omon-omon, cawe-cawe, joget-joget, dan tebar pesona untuk mendapatkan suara.

Tetapi bagimana DESA MANDIRI semakin bertumbuh dan rakyat pun turut semakin MANDIRI.

PESTA DEMOKRASI seharusnya menjadi momentum edukasi politik yang beradab dan berakhlak bagi para calon kepala.daerah dan rakyat sebagai pemilik suara.

 

Penulis, INGOT SIMANGUNSONG, pimpinan redaksi Segaris.co

 

 

Tags: BeradabBerAKHLAKPolitisisegarisSegaris.co
ShareTweetSendShareSharePinSend
ADVERTISEMENT

Berita Lainnya

Kolom

Mengenal Sindrom Stevens-Johnson: Penyakit langka yang bisa mengancam jiwa

by Ingot Simangunsong
5 Juni 2025 | 04:15 WIB
0

catatan | andreas bresman ms SINDROM Stevens-Johnson (SJS) adalah kondisi medis langka namun sangat serius yang menyerang kulit dan selaput...

Read more
Kolom

Berbudaya politik, politik berbudaya: dua arah menuju demokrasi sehat

by Ingot Simangunsong
28 Mei 2025 | 09:46 WIB
0

Oleh | ingot simangunsong DI tengah dinamika politik yang makin kompleks, dua istilah ini layak kita renungkan: berbudaya politik dan...

Read more
Kolom

Menata Suara di 2029 melalui JALUR MARSIADAPARI: gagasan Dasa M. Sinaga, SE

by Ingot Simangunsong
24 Mei 2025 | 22:31 WIB
0

Catatan | ingot simangunsong TAHUN politik 2029, akan menjadi momentum penting bagi seluruh rakyat Indonesia untuk menegaskan kembali arah demokrasi...

Read more
Kolom

TBC si penyakit “tiga huruf” bangkit lagi

by Ingot Simangunsong
16 Mei 2025 | 06:18 WIB
0

Catatan | ingot simangunsong TBC ... di Indonesia populer dengan sebutan penyakit "tiga huruf". Sudah berpuluhan tahun, penyakit ini tidak...

Read more
Kolom

GURU TIDAK TETAP, pengabdian dengan gaji minim tanpa tunjangan

by Ingot Simangunsong
1 Mei 2025 | 09:40 WIB
0

catatan | ingot simangunsong GURU Tidak Tetap (GTT) adalah guru yang belum berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan biasanya diangkat oleh...

Read more
Kolom

JURNALIS SAMPAH… memaknai sebagai kiasan

by Ingot Simangunsong
30 April 2025 | 09:10 WIB
0

catatan | ingot simangunsong JURNALIS dan sampah. Dua kata ini jika berdiri sendiri - sendiri, tidak memiliki hubunggan apa -...

Read more

Berita Terbaru

News

Hari terakhir Siantar Culture Show 2025 dimeriahkan Car Free Day dan Fun Gowes

13 Juli 2025 | 12:20 WIB
News

Siantar Culture Show 2025 dibuka, Wali Kota dorong event menuju skala nasional

12 Juli 2025 | 13:26 WIB
News

Wali Kota Pematangsiantar hadiri pelantikan Togap Simangunsong sebagai Sekda Sumut

12 Juli 2025 | 08:49 WIB
News

Dispar dan KORMI gelar senam sehat bersama ASN di Lapangan Adam Malik

11 Juli 2025 | 14:31 WIB
News

Pemko Pematangsiantar siapkan Pasar Murah untuk kendalikan harga beras

10 Juli 2025 | 21:58 WIB
Tak Berkategori

Delapan Legislator Sumut Dapil 10 tolak konversi Kebun Teh ke Sawit di Simalungun

10 Juli 2025 | 20:54 WIB
News

Festival Wisata Edukasi Leluhur Batak Rumahela 2025 ditutup, Pemkab Samosir komit lestarikan budaya

10 Juli 2025 | 12:19 WIB
News

Musrenbang RPJMD Samosir 2025–2029 dibuka, fokus pada pembangunan inklusif dan berkelanjutan

10 Juli 2025 | 08:33 WIB
News

Bupati Samosir hadiri Konferensi Internasional Geowisata Kaldera Toba UNESCO 2025

9 Juli 2025 | 22:41 WIB
News

Liswati Wesly Silalahi hadiri puncak HKG ke-53 PKK dan Rakernas X di Samarinda

9 Juli 2025 | 07:21 WIB
News

Wali Kota buka Musrenbang RPJMD Pematangsiantar 2025-2029, fokus pada enam prioritas strategis

8 Juli 2025 | 16:21 WIB
News

Di Rakernas PSBI 2025, Wapres dorong pelestarian budaya dan ekonomi kerakyatan, dihadiri Wabup Samosir

8 Juli 2025 | 09:27 WIB
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak
  • Saran Pembaca
  • Syarat dan Ketentuan
  • Tentang Segaris.co

©2022-2024 Segaris.co

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir

©2022-2024 Segaris.co

rotasi barak berita hari ini danau toba