Segaris.co
Minggu, 3 Agustus 2025
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir
Segaris.co
No Result
View All Result
Segaris.co
No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir
Home Kolom
Pimpinan Redaksi Segaris.co, INGOT SIMANGUNSONG

Pimpinan Redaksi Segaris.co, INGOT SIMANGUNSONG

ke-ABADI-an bunga EDELWEIS dan ke-DEMOKRASI-an

Ingot Simangunsong by Ingot Simangunsong
1 Februari 2024 | 23:41 WIB
in Kolom
ADVERTISEMENT

Catatan | Ingot Simangunsong

Bunga Edelweis (Leontopodium alpinum) adalah bunga yang tumbuh di daerah pegunungan tinggi, khususnya di wilayah alpen di Eropa.

Namun, bunga ini juga ditemukan tumbuh di pegunungan tinggi di Asia, termasuk di Indonesia.

Ciri khas utama dari bunga Edelweis adalah kecantikan dan ketahanannya terhadap cuaca ekstrem di pegunungan.

Bunga ini memiliki warna putih bersih dan tumbuh di tanah yang berbatu atau berpasir. Daunnya berbulu-bulu halus untuk melindungi diri dari sinar matahari yang terik dan suhu dingin di pegunungan.

Bunga Edelweis memiliki makna yang mendalam dalam budaya populer.

Di beberapa negara, bunga ini dianggap sebagai simbol keabadian, keberanian, dan cinta yang tulus.

Keindahannya yang khas dan keberadaannya yang langka membuatnya sering menjadi objek legenda dan cerita rakyat di daerah pegunungan.

Di Indonesia, bunga Edelweis ditemukan tumbuh di beberapa pegunungan tinggi, seperti di Gunung Papandayan, Gunung Gede, dan Gunung Rinjani.

Kehadirannya menambah pesona alam pegunungan Indonesia yang mempesona.

Namun, popularitas bunga Edelweis juga membawa dampak negatif. Karena keindahannya, bunga ini sering dipetik oleh para pendaki gunung sebagai tanda prestasi atau kenang-kenangan.

Hal ini menyebabkan penurunan populasi bunga Edelweis di beberapa daerah.

Oleh karena itu, upaya konservasi dan perlindungan terhadap bunga Edelweis menjadi sangat penting untuk menjaga keberlangsungan dan keberadaannya di alam.

Dengan kecantikannya yang abadi dan simbolisme yang mendalam, bunga Edelweis tetap menjadi daya tarik yang menakjubkan bagi pengunjung pegunungan tinggi di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia.

Apa kaitannya dengan ke-demokrasi-an di negeri kita, INDONESIA. Tentu tidak ada sama sekali “benang merah” yang kental untuk mempertemukan bunga Edelweis dengan ke-demokrasi-an.

Yang terasa hanya kesamaan aroma, yakni penurunan populasi sehingga sangat dibutuhkan AKAL SEHAT untuk menjaga keberlangsungan dan keberadaan bunga Edelweis dan ke-demokrasi-an di alam raya, NUSANTARA.

[ Betapa… sempat terasa indahnya ritme ke-demokrasi-an yang dibayar mahal dalam gelegar REFORMASI 1998 dan meregangkan puluhan nyawa.

Pesta demokrasi — masih layakkah disebut — yang akan digelar 14 Februari 2024, menjadi tersandera keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang meloloskan seorang calon wakil presiden di luar nalar dan akal sehat.

Ke-demokrasi-an yang lulu-lantak di ruang kekuasaan, yang tidak disangka-sangka bergerak ke arah berlawanan dan mengabaikan kebersamaan yang sudah terjalin demikian lamanya.

Tidak sedikit yang harus patah arang karena perubahan yang membuat rasa mual karena muak.

Apa yang pernah ditulis tentang ketulusan hati, ternyata hanya sekadar casing yang menutupi kondisi sebenarnya, busuk dan bernana.]

Bunga Edelweis [ walau sedang berjuang mempertahankan populasi ], diharapkan dapat menjadi lambang keabadian rasa cinta tulus bagi para pengabdi ke-demokrasi-an di alam raya, NUSANTARA.

Jika air mata almamater pun tidak digubris karena perubahan alur pikir tak adab, biarlah itu mati dalam senyapnya.

Bagi akal SEHAT, bunga Edelweis diposisikan pada tangan calon pemimpin yang setia berada di ruang ke-demokrasi-an.

Ke-demokrasi-an harus tegak lurus melawan pikiran-pikiran di luar nalar dan di luar akal sehat.

14 Februari 2024, ke-ABADI-an Edelweis untuk tegak lurusnya ke-DEMOKRASI-an. Cinta TULUS, Nusantara.

Kalaulah, tangisnya almamater tak dianggap, setidaknya jangan lukai IBU PERTIWI. Salam DEMOKRASI.

 

Penulis, Ingot Simangunsong, pimpinan redaksi Segaris.co

 

Tags: BungaDemokrasiEdelweisNusantarasegarisSegaris.co
ShareTweetSendShareSharePinSend
ADVERTISEMENT

Berita Lainnya

Kolom

Mengenal Sindrom Stevens-Johnson: Penyakit langka yang bisa mengancam jiwa

by Ingot Simangunsong
5 Juni 2025 | 04:15 WIB
0

catatan | andreas bresman ms SINDROM Stevens-Johnson (SJS) adalah kondisi medis langka namun sangat serius yang menyerang kulit dan selaput...

Read more
Kolom

Berbudaya politik, politik berbudaya: dua arah menuju demokrasi sehat

by Ingot Simangunsong
28 Mei 2025 | 09:46 WIB
0

Oleh | ingot simangunsong DI tengah dinamika politik yang makin kompleks, dua istilah ini layak kita renungkan: berbudaya politik dan...

Read more
Kolom

Menata Suara di 2029 melalui JALUR MARSIADAPARI: gagasan Dasa M. Sinaga, SE

by Ingot Simangunsong
24 Mei 2025 | 22:31 WIB
0

Catatan | ingot simangunsong TAHUN politik 2029, akan menjadi momentum penting bagi seluruh rakyat Indonesia untuk menegaskan kembali arah demokrasi...

Read more
Kolom

TBC si penyakit “tiga huruf” bangkit lagi

by Ingot Simangunsong
16 Mei 2025 | 06:18 WIB
0

Catatan | ingot simangunsong TBC ... di Indonesia populer dengan sebutan penyakit "tiga huruf". Sudah berpuluhan tahun, penyakit ini tidak...

Read more
Kolom

GURU TIDAK TETAP, pengabdian dengan gaji minim tanpa tunjangan

by Ingot Simangunsong
1 Mei 2025 | 09:40 WIB
0

catatan | ingot simangunsong GURU Tidak Tetap (GTT) adalah guru yang belum berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan biasanya diangkat oleh...

Read more
Kolom

JURNALIS SAMPAH… memaknai sebagai kiasan

by Ingot Simangunsong
30 April 2025 | 09:10 WIB
0

catatan | ingot simangunsong JURNALIS dan sampah. Dua kata ini jika berdiri sendiri - sendiri, tidak memiliki hubunggan apa -...

Read more

Berita Terbaru

News

Pemko Pematangsiantar hapus denda keterlambatan Pembayaran PBB-P2, berlaku hingga 30 September 2025

2 Agustus 2025 | 20:21 WIB
News

Menteri PKP dorong realisasi rumah bersubsidi, Bupati Samosir ajukan 500 unit

1 Agustus 2025 | 21:04 WIB
News

Wali Kota Pematangsiantar bahas pembangunan infrastruktur strategis bersama Wamen PU

1 Agustus 2025 | 08:56 WIB
News

Wabup Samosir pimpin rapat evaluasi Perda Pajak dan Retribusi Daerah serta Realisasi PAD 2024

1 Agustus 2025 | 08:43 WIB
News

Krisis air bersih melanda wilayah pegunungan Samosir, Pemkab salurkan bantuan ke desa terdampak

31 Juli 2025 | 18:42 WIB
News

DPRD dan Pemkab Samosir sepakati RPJMD 2025–2029, Bupati: Jadi peta jalan pembangunan 5 tahun

30 Juli 2025 | 13:14 WIB
News

Bupati Langkat hadiri Rakor Pengaturan Sumur Minyak Rakyat, tegaskan dukungan pada regulasi baru Kementerian ESDM

30 Juli 2025 | 07:50 WIB
News

Pemkot Pematangsiantar jajaki kerjasama internasional kelola sampah jadi energi

29 Juli 2025 | 19:23 WIB
News

BPK dan Komisi XI DPR RI gelar sosialisasi akuntabilitas dana desa di Samosir

29 Juli 2025 | 19:05 WIB
News

Pengurus Perbakin Pematangsiantar audiensi dengan Kapolres, bahas penertiban senapan PCP ilegal

29 Juli 2025 | 15:07 WIB
News

Kadishub Pematangsiantar tuduh oknum Polisi lakukan pemerasan, Kapolres membantah

29 Juli 2025 | 07:06 WIB
Buah Pikir

DARURAT KORUPSI: Presiden Prabowo diminta terbitkan Perppu Hukuman Mati Koruptor!

29 Juli 2025 | 06:11 WIB
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak
  • Saran Pembaca
  • Syarat dan Ketentuan
  • Tentang Segaris.co

©2022-2024 Segaris.co

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir

©2022-2024 Segaris.co

rotasi barak berita hari ini danau toba