Segaris.co
Minggu, 2 November 2025
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir
Segaris.co
No Result
View All Result
Segaris.co
No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir
Home Buah Pikir
Tito Gatsu

Tito Gatsu

Agama sebagai kuda perang untuk korbankan diri dan hancurkan orang lain

Ingot Simangunsong by Ingot Simangunsong
2 Maret 2022 | 06:50 WIB
in Buah Pikir
ADVERTISEMENT

 

Oleh | Tito Gatsu

Agama adalah fasisme gaya baru

Di Indonesia memang sedang terjadi kejahatan atas nama agama dengan terus menerus yang dilakukan para koruptor dan politikus busuk yang didukung para ulama abal- abal.

Mereka hanya mementingkan diri sendiri tanpa pernah memikirkan bangsanya bahkan terhadap fitnah video editan Roy Suryo saja sangat militan. Memang telah terjadi kerusakan moral yang sangat parah di Indonesia yang dimotori PKS dan Partai Demokrat.

Banyak elit politikus busuk di Indonesia yang terlihat jelas sebagai pelaku pembodohan rakyat terutama politikus asal PKS dan Demokrat.

Mengapa saya berani mengatakan mereka melakukan pembohongan umat?

Coba bayangkan, Indonesia ini adalah Negara yang berideologi Pancasila dan menentang berbagai bentuk fasisme. Tetapi mereka sangat getol memecah belah rakyat. Bahkan mendukung seseorang dan organisasi yang terang-terangan membela teroris, mendukung ISIS menghina tokoh-tokoh Nasional bahkan Presiden yang dipilih rakyat dalam pemilu secara demokratis. Mereka seenak perutnya berkata tanpa memikirkan rakyat juga terluka dengan omongan mereka.

Sungguh memalukan bahwa kita harus melihat kejahatan dalam setiap aspek kehidupan kita.

Bahkan ketika kita berpikir agama akan menjadi solusi untuk menegakkan kemanusiaan dan membuatnya damai, yang terjadi justru sebaliknya.

Tapi ini bukan bagian terburuknya. Terkadang agama berkontribusi pada kekerasan karena beberapa agama mengajarkan konsep pengorbanan diri apalagi diterima orang-orang bodoh  yang tak mau belajar rasional.
Suka atau tidak di Indonesia agama sudah menjadi model fasisme gaya baru.

Contoh sempurna kejahatan atas nama agama

Kita telah menyaksikan ini dalam banyak kesempatan;  seperti pelaku bom bunuh diri yang langsung membunuh ratusan orang.

Contoh sempurna dari ini adalah insiden 911 ketika para pembajak yang bertanggung jawab atas pembunuhan lebih dari 2.000 orang mengikuti ajaran agama pemimpin Al-Qaeda Osama Bin Laden.

Atau ketika bom Bali meledak di Sari Club dan Paddys Club yang menewaskan lebih dari 200 orang yang dilakukan oleh kelompok Jama’ah Islamiyah yang justru pemakaman para teroris setelah eksekusi matinya mendapatkan keistimewaan, mendapatkan pengawalan bak pahlawan dengan helikopter dan spanduk bertuliskan jihad dan syuhada ada dimana-mana seolah- olah mereka pahlawan.

Sungguh miris kelompok teroris mendapat perlakuan bak pahlawan. Itulah yang dinamakan agama sebagai konsep kuda perang.

Agama dan kejahatan bisa berjalan bersama

Di Indonesia ini memang sudah kritis pemikiran karena mabuk Agama. Buktinya banyak ulama dan politikus  yang ngawur dari mulai setiap hari memecah belah bangsa hingga membela teroris! Kita lihat saja contohnya Fadli Zon yang jadi anggota partai pendukung pemerintah tapi sikap dan ucapannya selalu mengeluarkan kebencian terhadap pemerintah dan hal ini yang membuat kita takkan pernah percaya kepada sosok Prabowo Subianto.

Sangat mengerikan melihat bagaimana agama dan kejahatan berjalan bersama seperti pecikan api dan minyak.

Karena itu, demi kemanusiaan kita harus mengakhiri semua kekerasan ini, terutama penganiayaan terhadap manusia karena agama.

Sebuah cara untuk mengakhiri penganiayaan agama belum datang tetapi sementara itu orang harus bertanya; apa contoh penganiayaan agama yang paling menonjol saat ini? Mungkinkah mereka dicegah?  Apa yang harus dilakukan setelah mereka?

Contoh-contoh penting penganiayaan agama saat ini setelah peristiwa Perang Dunia ke 2 dengan tragedi holloclaust yang membunuh jutaan orang.

Menurut penulis besar Paul Marshall, dapat ditemukan di seluruh dunia. Mulai dari negara-negara Islam hingga komunis, di seluruh dunia selalu ada kejahatan agama.

Penganiayaan yang dilegalkan negara

Saya tidak perlu bicara politisasi agama di Indonesia tapi saya coba mengajak berpikir secara obyektif .

Penganiayaan negara secara langsung, yang berarti penganiayaan oleh pemerintah, terlihat di Arab Saudi di mana ekspresi agama Islam non-Islam atau pembangkang dilarang (Marshall, 1998).

Pertemuan Kristen dilarang, kebaktian sesuatu hal yang dilarang, hal ini terjadi pula di beberapa daerah di Indonesia.

Setiap orang Saudi yang berusaha meninggalkan agama Islam menghadapi kemungkinan kematian yang sebenarnya (Marshall, 1998).

Orang tidak akan berpikir bahwa di abad ke-21 kita masih akan memiliki negara-negara di mana pemerintah mereka sendiri yang bertanggung jawab atas penganiayaan agama.

Arab Saudi memilih teokrasi yang berarti bahwa itu sebenarnya adalah agama yang mengatur cara-cara negara itu, dan jika seseorang bukan bagian darinya, nyawanya sendiri akan dalam bahaya.

Sayangnya bukan satu-satunya negara di dunia di mana agama menghadapi penganiayaan.

Ini kembali ke pertanyaan yang diajukan sebelumnya, bagaimana kejahatan itu bisa dicegah jika pemerintah justru sebenarnya berada di baliknya.

Ini adalah masalah yang sedang terjadi di dunia kita dan jutaan orang tidak mengetahuinya. Sungguh luar biasa bahwa menurut penelitian yang dilakukan Marshal tahun 2019, lebih dari 200 juta orang di lebih dari 60 negara diingkari hak asasinya hanya karena satu alasan: mereka adalah orang Kristen dan ada 80% penduduk Israel sebagai musuh semua negara.

Dunia tidak bisa terus seperti ini. Orang-orang harus menyadari apa yang sedang terjadi terlepas dari apakah mereka beriman atau tidak.  Sistem peradilan di negara-negara itu harus tegak, membersihkan hukum sipil mereka dan membiarkan hak asasi manusia terjadi.

Semoga Pemerintah dan masyarakat lebih mengutamakan kemanusiaan dan tetap berpegang kepada Pancasila sehingga akan terwujud Indonesia baldatun thayyibatun wa rabbun ghafûr , sebuah Negeri yang damai dan penduduknya harmonis selalu penuh rasa syukur kepada Tuhan.

Salam kedaulatan rakyat.

Tags: AgamaFasismeTitoTito Gatsu
ShareTweetSendShareSharePinSend
ADVERTISEMENT

Berita Lainnya

Buah Pikir

Stop Pencitraan Peduli Rakyat,  Plat Kendaraan Bermotor bukan Tugas Gubernur!

by Ingot Simangunsong
2 Oktober 2025 | 08:14 WIB
0

Oleh | Sutrisno Pangaribuan UU No. 1 Tahun 2022 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, Bab II Pajak dan Retribusi...

Read more
Buah Pikir

Tidak ada ruang bagi tindakan rasis di PDI Perjuangan

by Ingot Simangunsong
25 September 2025 | 12:31 WIB
0

Oleh | Sutrisno Pangaribuan PENGURUS Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan kota Medan tidak perlu reaktif terhadap...

Read more
Ir Agio Simanjuntak (Ompu Agrido Doli)
Buah Pikir

SOSOK Ir Agio Simanjuntak (Ompu Agrido Doli) “Sang Nahkoda” PSSSI&B Medan Periode 2025–2030

by Ingot Simangunsong
25 September 2025 | 09:56 WIB
0

Catatan | Ir Poltak Simanjutak RFP Ir Poltak Simanjutak RFP DALAM perjalanan panjang Parsadaan Simanjuntak Sitolu Sada Ina dohot Boruna...

Read more
Buah Pikir

Edy Rahmayadi menggantikan Tito Karnavian sebagai Mendagri

by Ingot Simangunsong
22 September 2025 | 22:27 WIB
0

Oleh | Sutrisno Pangaribuan PRESIDEN Prabowo kembali membuka peluang melakukan perombakan keempat Kabinet Merah Putih (KMP). Kekosongan posisi Menteri BUMN...

Read more
Buah Pikir

Menanti RADICAL BREAK Presiden Prabowo

by Ingot Simangunsong
16 September 2025 | 12:53 WIB
0

Oleh | Sutrisno Pangaribuan MENTERI Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian (Tito) menyatakan dana transfer ke daerah kerap dikorupsi dan dijadikan...

Read more
Buah Pikir

Sediakan 19 juta lapangan kerja baru, bukan bayar iuran BPJS!

by Ingot Simangunsong
15 September 2025 | 16:07 WIB
0

Oleh | Sutrisno Pangaribuan MENTERI Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menggelar konferensi pers di Jakarta, Jumat (12/9/2025). Airlangga menyatakan pemerintah...

Read more

Berita Terbaru

News

Ketua MMI Siantar-Simalungun soroti hasil razia Polisi di lokasi lapak judi Togel

2 November 2025 | 21:31 WIB
News

Lomba Kopi Saring meriahkan HUT ke-80 Korps Brimob di Aceh

2 November 2025 | 12:58 WIB
News

Kapolda Aceh hadiri pembukaan MTQ ke-37 di Pidie Jaya, wujud dukungan Polri pada syiar Islam

2 November 2025 | 09:24 WIB
Info

Ulee Lheu, Pesona Wisata Bahari dan Religi di Banda Aceh

1 November 2025 | 18:45 WIB
News

Peringatan Maulid Nabi bersama PWI, Polda Aceh ajak insan pers hadirkan pemberitaan yang mencerahkan

1 November 2025 | 17:01 WIB
News

Dihadiri Wali Kota, Kapolda Sumut resmikan SPPG Yayasan Kemala Bhayangkari di Pematangsiantar

31 Oktober 2025 | 18:45 WIB
News

Pemkab Samosir gelar pelatihan dan sosialisasi Perpres 46 Tahun 2025 untuk tingkatkan profesionalisme pengadaan barang/jasa

31 Oktober 2025 | 18:05 WIB
News

Dr. Taqwaddin: “Garda terdepan penegakan hukum korupsi, ada di lembaga eksekutif, pengadilan jadi benteng terakhir”

31 Oktober 2025 | 17:04 WIB
News

Wabup Samosir bahas penguatan koperasi desa dan hilirisasi kopi dengan Menteri Koperasi

31 Oktober 2025 | 09:08 WIB
News

Pengadilan Tinggi Medan lantik sejumlah advokat baru, Ucandi Simanjuntak SH MH: “Janji ini bukan sekadar seremonial”

30 Oktober 2025 | 20:52 WIB
KESEHATAN

Rumkit Bhayangkara Polda Aceh raih tiga penghargaan sekaligus atas kinerja keuangan dan pelayanan publik

30 Oktober 2025 | 19:44 WIB
News

Kebakaran hebat di Palipi, Abdi Naibaho tewas terjebak di lantai dua toko

30 Oktober 2025 | 17:05 WIB
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak
  • Saran Pembaca
  • Syarat dan Ketentuan
  • Tentang Segaris.co

©2022-2024 Segaris.co

rotasi barak berita hari ini samosir sinata berita

No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir

©2022-2024 Segaris.co

rotasi barak berita hari ini samosir sinata berita