Segaris.co
Sabtu, 2 Agustus 2025
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir
Segaris.co
No Result
View All Result
Segaris.co
No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir
Home Buah Pikir
Tito Gatsu

Tito Gatsu

Agama sebagai kuda perang untuk korbankan diri dan hancurkan orang lain

Ingot Simangunsong by Ingot Simangunsong
2 Maret 2022 | 06:50 WIB
in Buah Pikir
ADVERTISEMENT

 

Oleh | Tito Gatsu

Agama adalah fasisme gaya baru

Di Indonesia memang sedang terjadi kejahatan atas nama agama dengan terus menerus yang dilakukan para koruptor dan politikus busuk yang didukung para ulama abal- abal.

Mereka hanya mementingkan diri sendiri tanpa pernah memikirkan bangsanya bahkan terhadap fitnah video editan Roy Suryo saja sangat militan. Memang telah terjadi kerusakan moral yang sangat parah di Indonesia yang dimotori PKS dan Partai Demokrat.

Banyak elit politikus busuk di Indonesia yang terlihat jelas sebagai pelaku pembodohan rakyat terutama politikus asal PKS dan Demokrat.

Mengapa saya berani mengatakan mereka melakukan pembohongan umat?

Coba bayangkan, Indonesia ini adalah Negara yang berideologi Pancasila dan menentang berbagai bentuk fasisme. Tetapi mereka sangat getol memecah belah rakyat. Bahkan mendukung seseorang dan organisasi yang terang-terangan membela teroris, mendukung ISIS menghina tokoh-tokoh Nasional bahkan Presiden yang dipilih rakyat dalam pemilu secara demokratis. Mereka seenak perutnya berkata tanpa memikirkan rakyat juga terluka dengan omongan mereka.

Sungguh memalukan bahwa kita harus melihat kejahatan dalam setiap aspek kehidupan kita.

Bahkan ketika kita berpikir agama akan menjadi solusi untuk menegakkan kemanusiaan dan membuatnya damai, yang terjadi justru sebaliknya.

Tapi ini bukan bagian terburuknya. Terkadang agama berkontribusi pada kekerasan karena beberapa agama mengajarkan konsep pengorbanan diri apalagi diterima orang-orang bodoh  yang tak mau belajar rasional.
Suka atau tidak di Indonesia agama sudah menjadi model fasisme gaya baru.

Contoh sempurna kejahatan atas nama agama

Kita telah menyaksikan ini dalam banyak kesempatan;  seperti pelaku bom bunuh diri yang langsung membunuh ratusan orang.

Contoh sempurna dari ini adalah insiden 911 ketika para pembajak yang bertanggung jawab atas pembunuhan lebih dari 2.000 orang mengikuti ajaran agama pemimpin Al-Qaeda Osama Bin Laden.

Atau ketika bom Bali meledak di Sari Club dan Paddys Club yang menewaskan lebih dari 200 orang yang dilakukan oleh kelompok Jama’ah Islamiyah yang justru pemakaman para teroris setelah eksekusi matinya mendapatkan keistimewaan, mendapatkan pengawalan bak pahlawan dengan helikopter dan spanduk bertuliskan jihad dan syuhada ada dimana-mana seolah- olah mereka pahlawan.

Sungguh miris kelompok teroris mendapat perlakuan bak pahlawan. Itulah yang dinamakan agama sebagai konsep kuda perang.

Agama dan kejahatan bisa berjalan bersama

Di Indonesia ini memang sudah kritis pemikiran karena mabuk Agama. Buktinya banyak ulama dan politikus  yang ngawur dari mulai setiap hari memecah belah bangsa hingga membela teroris! Kita lihat saja contohnya Fadli Zon yang jadi anggota partai pendukung pemerintah tapi sikap dan ucapannya selalu mengeluarkan kebencian terhadap pemerintah dan hal ini yang membuat kita takkan pernah percaya kepada sosok Prabowo Subianto.

Sangat mengerikan melihat bagaimana agama dan kejahatan berjalan bersama seperti pecikan api dan minyak.

Karena itu, demi kemanusiaan kita harus mengakhiri semua kekerasan ini, terutama penganiayaan terhadap manusia karena agama.

Sebuah cara untuk mengakhiri penganiayaan agama belum datang tetapi sementara itu orang harus bertanya; apa contoh penganiayaan agama yang paling menonjol saat ini? Mungkinkah mereka dicegah?  Apa yang harus dilakukan setelah mereka?

Contoh-contoh penting penganiayaan agama saat ini setelah peristiwa Perang Dunia ke 2 dengan tragedi holloclaust yang membunuh jutaan orang.

Menurut penulis besar Paul Marshall, dapat ditemukan di seluruh dunia. Mulai dari negara-negara Islam hingga komunis, di seluruh dunia selalu ada kejahatan agama.

Penganiayaan yang dilegalkan negara

Saya tidak perlu bicara politisasi agama di Indonesia tapi saya coba mengajak berpikir secara obyektif .

Penganiayaan negara secara langsung, yang berarti penganiayaan oleh pemerintah, terlihat di Arab Saudi di mana ekspresi agama Islam non-Islam atau pembangkang dilarang (Marshall, 1998).

Pertemuan Kristen dilarang, kebaktian sesuatu hal yang dilarang, hal ini terjadi pula di beberapa daerah di Indonesia.

Setiap orang Saudi yang berusaha meninggalkan agama Islam menghadapi kemungkinan kematian yang sebenarnya (Marshall, 1998).

Orang tidak akan berpikir bahwa di abad ke-21 kita masih akan memiliki negara-negara di mana pemerintah mereka sendiri yang bertanggung jawab atas penganiayaan agama.

Arab Saudi memilih teokrasi yang berarti bahwa itu sebenarnya adalah agama yang mengatur cara-cara negara itu, dan jika seseorang bukan bagian darinya, nyawanya sendiri akan dalam bahaya.

Sayangnya bukan satu-satunya negara di dunia di mana agama menghadapi penganiayaan.

Ini kembali ke pertanyaan yang diajukan sebelumnya, bagaimana kejahatan itu bisa dicegah jika pemerintah justru sebenarnya berada di baliknya.

Ini adalah masalah yang sedang terjadi di dunia kita dan jutaan orang tidak mengetahuinya. Sungguh luar biasa bahwa menurut penelitian yang dilakukan Marshal tahun 2019, lebih dari 200 juta orang di lebih dari 60 negara diingkari hak asasinya hanya karena satu alasan: mereka adalah orang Kristen dan ada 80% penduduk Israel sebagai musuh semua negara.

Dunia tidak bisa terus seperti ini. Orang-orang harus menyadari apa yang sedang terjadi terlepas dari apakah mereka beriman atau tidak.  Sistem peradilan di negara-negara itu harus tegak, membersihkan hukum sipil mereka dan membiarkan hak asasi manusia terjadi.

Semoga Pemerintah dan masyarakat lebih mengutamakan kemanusiaan dan tetap berpegang kepada Pancasila sehingga akan terwujud Indonesia baldatun thayyibatun wa rabbun ghafûr , sebuah Negeri yang damai dan penduduknya harmonis selalu penuh rasa syukur kepada Tuhan.

Salam kedaulatan rakyat.

Tags: AgamaFasismeTitoTito Gatsu
ShareTweetSendShareSharePinSend
ADVERTISEMENT

Berita Lainnya

Buah Pikir

DARURAT KORUPSI: Presiden Prabowo diminta terbitkan Perppu Hukuman Mati Koruptor!

by Ingot Simangunsong
29 Juli 2025 | 06:11 WIB
0

Oleh | Sutrisno Pangaribuan DRAMA "Operasi Tangkap Tangan" Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (OTT KPK RI) kembali menampilkan babak baru....

Read more
Tak Berkategori

Menguji Keberanian KPK RI dari Maluku Utara ke Sumatera Utara

by Ingot Simangunsong
24 Juli 2025 | 18:32 WIB
0

Oleh | Sutrisno Pangaribuan KOMISI Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI) pernah menyatakan bahwa pimpinannya dipastikan mengusut fakta persidangan pada kasus...

Read more
Buah Pikir

Siapa para KORUPTOR di balik Aksi Indonesia Gelap dan Tagar #KaburAjaDulu?

by Ingot Simangunsong
21 Juli 2025 | 16:42 WIB
0

Oleh | Sutrisno Pangaribuan PRESIDEN RI, Prabowo Subianto menyampaikan pernyataan mengejutkan tentang aksi mahasiswa dan koalisi masyarakat sipil serentak yang...

Read more
Buah Pikir

Urgensi menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan pembacaan teks Pancasila pasca badai korupsi yang mengguncang Sumatera Utara

by Ingot Simangunsong
20 Juli 2025 | 13:34 WIB
0

Oleh | Sutrisno Pangaribuan KOMISI Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI) menangkap Kepala Dinas (Kadis) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR)...

Read more
Buah Pikir

TOLAK ide Tito menambah Ditjen BUMD Kemendagri

by Ingot Simangunsong
18 Juli 2025 | 07:41 WIB
0

Oleh | Sutrisno Pangaribuan MENTERI Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyebut, mayoritas Badan Usaha Milik Daerah ( BUMD ) dalam...

Read more
Buah Pikir

Penanganan kasus suap Jalan di Sumut: Fokus KPK RI bergeser, publik pertanyakan komitmen pemberantasan korupsi

by Ingot Simangunsong
17 Juli 2025 | 08:40 WIB
0

Oleh | Sutrisno Pangaribuan UPAYA Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI) merasionalisasi dan melokalisasi kasus suap yang melibatkan “anak...

Read more

Berita Terbaru

News

Menteri PKP dorong realisasi rumah bersubsidi, Bupati Samosir ajukan 500 unit

1 Agustus 2025 | 21:04 WIB
News

Wali Kota Pematangsiantar bahas pembangunan infrastruktur strategis bersama Wamen PU

1 Agustus 2025 | 08:56 WIB
News

Wabup Samosir pimpin rapat evaluasi Perda Pajak dan Retribusi Daerah serta Realisasi PAD 2024

1 Agustus 2025 | 08:43 WIB
News

Krisis air bersih melanda wilayah pegunungan Samosir, Pemkab salurkan bantuan ke desa terdampak

31 Juli 2025 | 18:42 WIB
News

DPRD dan Pemkab Samosir sepakati RPJMD 2025–2029, Bupati: Jadi peta jalan pembangunan 5 tahun

30 Juli 2025 | 13:14 WIB
News

Bupati Langkat hadiri Rakor Pengaturan Sumur Minyak Rakyat, tegaskan dukungan pada regulasi baru Kementerian ESDM

30 Juli 2025 | 07:50 WIB
News

Pemkot Pematangsiantar jajaki kerjasama internasional kelola sampah jadi energi

29 Juli 2025 | 19:23 WIB
News

BPK dan Komisi XI DPR RI gelar sosialisasi akuntabilitas dana desa di Samosir

29 Juli 2025 | 19:05 WIB
News

Pengurus Perbakin Pematangsiantar audiensi dengan Kapolres, bahas penertiban senapan PCP ilegal

29 Juli 2025 | 15:07 WIB
News

Kadishub Pematangsiantar tuduh oknum Polisi lakukan pemerasan, Kapolres membantah

29 Juli 2025 | 07:06 WIB
Buah Pikir

DARURAT KORUPSI: Presiden Prabowo diminta terbitkan Perppu Hukuman Mati Koruptor!

29 Juli 2025 | 06:11 WIB
News

Skors 5 menit Pardomuan Simanjuntak di PN Simalungun: Perdamaian Siti Nurbaya Simalango dan Nurtince Siboro penuh haru

28 Juli 2025 | 22:49 WIB
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak
  • Saran Pembaca
  • Syarat dan Ketentuan
  • Tentang Segaris.co

©2022-2024 Segaris.co

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir

©2022-2024 Segaris.co

rotasi barak berita hari ini danau toba