SIMALUNGUN — SEGARIS.CO — “Kampung kami [Huta IV] belum pernah dapat bantuan CSR dari pihak PTPN, sudah berulangkali disampaikan, tidak satu pun ditanggapi.”
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Nagori [Desa] Dolok Parmonangan, S Purba di acara Kegiatan Reses III Tahun Sidang I 2024-2025, yang digelar anggota DPRD Sumatera Utara [Sumut] Fraksi Partai Golkar dari Dapil Sumu X Kabupaten Simalungun-Kota Pematangsiantar, Dasa M Sinaga SE, di Huta IV, Nagori Dolok Parmonangan, Kecamatan Bandar Huluan, Kabupaten Simalungun, Kamis [19/06/2025].
CSR, atau Corporate Social Responsibility, adalah konsep di mana perusahaan memiliki tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan di sekitarnya, di luar tanggung jawab ekonomi semata.
Ini berarti perusahaan tidak hanya mengejar keuntungan, tetapi juga mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan bisnis mereka.
CSR mencakup berbagai kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menjaga kelestarian lingkungan, dan mendukung keberlanjutan ekonomi.
S Purba menjelaskan, Huta IV berbatasan langsung dengan areal PTPN, dan tidak ada penjelasan terhadap penolakan atau tidak ditanggapinya proposal yang diajukan.
“Untuk itu, kami berharap kunjungan reses Pak Dasa, akan memberikan perubahan pembangunan infrastruktur jalan di Dolok Parmonangan, khususnya Huta IV,” kata S Purba.
Tokoh masyarakat, R Manihuruk — yang sudah berdomisili 60 tahun di Huta IV — menyebutkan, baru Dasa Sinaga, anggota DPRD yang datang ke kampung mereka.
“Kami merasa diperhatikan, diharapkan kehadiran Pak Dasa, aspirasi yang disampaikan dapat terealisasi, biar akses jalan benar-benar layak dilintasi, terutama untuk pendistribusian hasil pertanian,” katanya.
Seorang ibu, menyampaikan testimoni, karena jalan rusak parah dan tidak bisa dilintasi mobil, untuk mengebumikan yang meninggal, peti mayatnya harus dibopong dengan jalan kaki.
Demikian juga Pdt R Sitinjak, bercerita tentang pengalamannya membawa seorang bayi sakit dengan kondisi jalan yang parah.
Anak rantau
Sementara itu, Sekcam Bandar Huluan, R br Purba menyampaikan, jika pun ada kondisi jalan yang kelihatan baik, itu terealisasi atas kepedulian anak rantau.
“Dengan bantuan anak rantau, kita gotong royong memperbaiki jalan selama satu bulan,” kata R br Purba.
Disampaikan, kondisi kerusakan jalan yang perlu mendapat perhatian, mulai dari jalan Simpang Mangga ke ke Nagori Naga Jaya.
Menanggapi permasalahan tersebut, Dasa Sinaga mengingatkan agar terbangun komunikasi yang baik antara perangkat nagori dengan masyarakat, agar aspirasi yang disampaikan ke kecamatan, kabupaten maupun ke provinsi, dapat diperjuangkan bersama-sama.
“Komunikasi dan kebersamaan yang baik, akan menjadi kekuatan bersama dalam perjuangan. Kemudian, apa yang menjadi usulan, dilengkapi dengan proposal. Semua yang disampaikan dalam kegiatan, sudah dicatat dan akan disampaikan dalam rapat nanti,” kata Dasa Sinaga. [Ingot Simangunsong/***]