Segaris.co
Kamis, 25 Desember 2025
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir
Segaris.co
No Result
View All Result
Segaris.co
No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir
Home Buah Pikir

GADUH Nasdem Demokrat PKS, RAPUH atau SIASAT CARI PERHATIAN PUBLIK?

Ingot Simangunsong by Ingot Simangunsong
19 Januari 2023 | 22:23 WIB
in Buah Pikir
ADVERTISEMENT

Oleh | Sutrisno Pangaribuan

SEJAK DIDEKLARASIKAN sebagai Capres 2024 oleh Partai Nasdem (Panas) pada Senin, 3 Oktober 2022, hingga saat ini belum ada kepastian Anies Rasyid Baswedan (ARB) akan memenuhi syarat untuk maju.

Setelah gagal menggelar deklarasi bersama yang direncanakan bersamaan dengan peringatan hari Pahlawan, 10 November 2022.  Kini, elit Panas, Partai Demokrat (Padat) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) malah terlibat aksi saling sindir dan saling ancam di media.

Belum lama berselang terjadi aksi saling sindir antar sesama elit Parpol yang berencana akan mengusung Capres ARB.

Wakil Ketua Umum Panas, Ahmad Ali menyebut koalisi perubahan akan bubar jika ada yang memaksakan diri menjadi Cawapres ARB. Pernyataan tersebut kemudian direspon oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketum DPP Padat, dengan memastikan dirinya tidak mau memaksa dan dipaksa untuk menjadi Cawapres ARB.

Aksi berbalas pantun itu kemudian disambut oleh Jubir PKS, Muhammad Kholid, yang menyebut bahwa ogah buru-buru deklarasi bersama Parpol koalisi pro ARB.

Baca juga :

LAHAN Medan Club dibeli, Johan Merdeka: “Bagaimana Pemprovsu bisa membeli tanah berstatus HGB”

Sekretaris DPD LSM PENJARA PN Sumut, Johan Merdeka

Menurut Jubir PKS, kerangka berpikirnya harus dalam bingkai kebersamaan untuk menang, sehingga harus lebih jernih, lapang dada dan rendah hati.

PKS tidak mau ketinggalan dengan menyodorkan nama Wakil Ketua Majelis Syura partainya Ahmad Heryawan (Aher) sebagai Cawapres.

Aher diyakini dapat membantu ARB dalam memenangkan Pilpres 2024 bila dipasangkan, sebab telah teruji memenangkan Pilkada Jawa Barat, dua kali.

Panas melalui Ahmad Ali, berpandangan bahwa ARB, bukanlah kadernya, sehingga tidak ada keharusan bagi PKS dan Padat untuk mengajukan kadernya sebagai Cawapres ARB.

Panas menghendaki Cawapres ARB merupakan sosok yang berpengalaman di pemerintahan dan dapat mendongkrak suara di luar basis pendukung ARB.

Seperti hendak menyindir AHY, Panas tidak mau Cawapres ARB sosok yang belum berpengalaman dan ketika terpilih masih harus belajar.

Sementara itu, Padat melalui Jansen Sitindaon membalas dengan mengatakan bahwa sudah ada tim dari ketiga Parpol untuk membahas urusan Capres dan Cawapres, sehingga tim diminta untuk tertib, dan tidak boleh ada yang merasa paling mendominasi.

Baca juga :

Daripada BELI LAHAN Medan Club, Siska Barimbing: “Pemprov Sumut disarankan Fokus pada DELAPAN PROGRAM RPJMD”

Pengamat Kebijakan Publik, Siska Barimbing

Kongres Rakyat Nasional (Kornas) yang berada di pihak yang berseberangan dengan ketiga Parpol tersebut menyampaikan pandangan sebagai upaya memberi informasi kepada publik.

Sandiwara elit Parpol tersebut harus dijelaskan dengan baik agar publik tidak terkecoh. Berikut pandangan Kornas;

PERTAMA, bahwa Panas sejak awal ingin mengambil peran sebagai leader, sehingga mendahului mendeklarasikan ARB sebagai Capres.

Selain keinginan menjadi leader, Panas juga ingin mendapatkan efek elektoral dari basis pendukung ARB yang diyakini akan bergeser memilih Panas.

Pilihan berseberangan dengan Capres yang akan diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDI-P) itu terjadi karena Panas ingin memeroleh kemenangan di Pemilu 2024.

Menurut Panas, jika tetap mengusung dan mendukung Capres kader PDI-P, maka Panas tidak akan mendapat efek elektoral yang signifikan seperti Pemilu 2019. Terutama setelah di kabinet Indonesia maju, Panas tidak lagi diberi jatah untuk menduduki posisi pimpinan korps adhyaksa.

KEDUA, Panas menyadari bahwa ARB bukan kadernya, maka Panas harus menghindari Cawapres ARB dari kader Padat maupun PKS.

Jika Cawapres ARB merupakan kader Padat (AHY) atau PKS (Aher), maka merekalah yang mendapat efek elektoral dari Pilpres 2024.

Maka Panas selalu menawarkan nama-nama baru selain AHY dan Aher agar Panas tetap menjadi leader dan mendapat efek elektoral yang siginifikan di Pemilu 2024.

KETIGA, bahwa ide dan gagasan mengusung ARB hanyalah ekspresi emosional Panas karena dominasi PDIP di Parpol koalisi pemerintahan Jokowi.

Panas berhasil membuktikan bahwa, mendeklarasikan ARB disambut baik oleh Padat dan PKS yang merupakan Parpol di luar pemerintahan Jokowi.

Sampai saat ini, selain fokus membahas Cawapres, tidak pernah ada hal lain yang dibahas dan dipublikasikan ketiga Parpol tersebut.

KEEMPAT, bahwa koalisi Parpol ini sesungguhnya tidak memiliki visi, misi dan program yang jelas sebagai perekat koalisi. Ketiga Parpol hanya sibuk membahas figur Cawapres yang akan mendampingi ARB sehingga koalisi sangat rapuh.

Aksi saling sindir dan mudah “baper” dari elit ketiga Parpol sebagai bukti bahwa “koalisi perubahan” itu kosong dari pertukaran ide, gagasan serta jauh dari semangat “perubahan”. Ketiga Parpol hanya menunjukkan sifat kekanak- kanakan untuk mencari perhatian publik untuk dijadikan bahan pembicaraan public.

KELIMA, tokoh-tokoh politik orde baru seperti Surya Paloh, Muhammad Jusuf Kalla (MJK), Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diyakini sebagai aktor intelektual koalisi Parpol ini.

Maka kegaduhan yang dipublikasikan tersebut bagian dari siasat menarik perhatian publik.

Surya Paloh, wartawan senior, tentu paham mengatur isu yang harus dimainkan untuk menarik perhatian media, sehingga menjadi bahan berita.

SBY paham strategi “playing victim” dan berpengalaman, berhasil mengantarkannya menjadi presiden dua periode.

Sementara MJK memiliki kemampuan melakukan penetrasi ke berbagai lapisan masyarakat dan lintas wilayah.

Pemilu 2024, hendaklah menjadi pesta demokrasi seperti sering diperbincangkan, maka sebagai pesta, Pemilu sejatinya menghadirkan sukacita, kegembiraan.

Semua pihak yang terlibat dalam pesta demokrasi sejatinya menghindari praktik-praktik kotor yang dapat mengganggu sukacita dan kegembiraan seluruh rakyat.

Jika ada pihak-pihak yang secara sadar dan sengaja melakukan tindakan-tindakan yang dapat mengurangi sukacita dan kegembiraan pesta demokrasi, maka seluruh rakyat akan bersatu melawannya.

Penulis, Sutrisno Pangaribuan, Presidium Kongres Rakyat Nasional (Kornas)

 

ShareTweetSendShareSharePinSend
ADVERTISEMENT

Berita Lainnya

Buah Pikir

Presiden Prabowo boneka Jokowi?

by Ingot Simangunsong
18 Desember 2025 | 00:29 WIB
0

Oleh | @sabartambunan63_ HAMPIR semua netizen yang peduli politik, percaya bahwa Prabowo adalah bonekanya Jokowi. Iya apa iya??!! Jauh-jauh hari,...

Read more
Buah Pikir

Sejarah Tambak Paromasan dan fenomena penggarap yang tidak beretika

by Ingot Simangunsong
7 Desember 2025 | 19:03 WIB
0

Oleh | Hatoguan Sitanggang TAMBAK Paromasan merupakan salah satu situs sejarah dan cagar budaya yang terletak di antara Desa Lumban...

Read more
Buah Pikir

Belajar mencintai Palestina di PDI Perjuangan, Ara wujudkan cinta melalui Panitia Natal Nasional 2025

by Ingot Simangunsong
29 November 2025 | 17:41 WIB
0

Oleh | Sutrisno Pangaribuan KONFERENSI Waligereja Indonesia (KWI) dan Persekutuan Gereja- gereja di Indonesia (PGI) akan menggeelar perayaan Natal nasional...

Read more
Buah Pikir

Rekam jejak Si Raja Batak

by Ingot Simangunsong
28 November 2025 | 08:46 WIB
0

Oleh  | Hatoguan Sitanggang MENURUT tuturan para tetua Batak, Si Raja Batak (Sori Mangaraja ke-12) melakukan perjalanan sakral menuju Gunung...

Read more
Buah Pikir

Bencana alam Sumut memenuhi status keadaan darurat bencana nasional

by Ingot Simangunsong
27 November 2025 | 20:21 WIB
0

Oleh | Sutrisno Pangaribuan BERDASARKAN keadaan darurat, bencana alam yang terjadi merata di seluruh daerah kabupaten/ kota di Provinsi Sumatera Utara...

Read more
Buah Pikir

Jangan bahas tarombo atau silsilah marga

by Ingot Simangunsong
27 November 2025 | 19:34 WIB
0

Oleh | Hatoguan Sitanggang JANGAN membahas tarombo atau silsilah marga yang tidak diteliti secara ilmiah. Tanpa penelitian para ahli, pembahasan...

Read more

Berita Terbaru

News

Natal PKK Pematangsiantar jadi momentum penguatan nilai keluarga dan kebersamaan

24 Desember 2025 | 08:17 WIB
News

Ahmad Doli: DPP ingin Musda Golkar Sumut berjalan kondusif

23 Desember 2025 | 16:10 WIB
News

Bupati Taput sambut kunjungan Pangdam I/Bukit Barisan di Bandara Silangit

23 Desember 2025 | 11:23 WIB
News

KONI Langkat gelar Bimtek Cabor dan KONI kecamatan, fokus pembinaan atlet dan tata kelola LPJ

22 Desember 2025 | 07:45 WIB
News

Bangun 103 hunian tetap untuk korban bencana, Menteri PKP dan Mendagri lakukan groundbreaking di Tapanuli Utara

22 Desember 2025 | 06:52 WIB
News

Rapimnas I Golkar 2025 usulkan Pilkada melalui DPRD, rumuskan 10 pernyataan politik

21 Desember 2025 | 19:02 WIB
News

Wabup Samosir resmikan Museum Pusaka Batak Toba di Pangururan

19 Desember 2025 | 13:07 WIB
News

Tunggakan pajak kendaraan di Samosir capai 25 ribu unit, Pemkab imbau manfaatkan program pemutihan

19 Desember 2025 | 12:55 WIB
News

Desa Hutapea Banuarea dan Aek Nauli IV harumkan Tapanuli Utara di Jambore Kader Posyandu Sumut

18 Desember 2025 | 14:01 WIB
Buah Pikir

Presiden Prabowo boneka Jokowi?

18 Desember 2025 | 00:29 WIB
News

Di kegiatan KWRI, Pemko Pematangsiantar dorong profesionalisme pers di era digital

17 Desember 2025 | 22:28 WIB
News

Pemkab Samosir perkuat koordinasi TPID jelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026

17 Desember 2025 | 08:26 WIB
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak
  • Saran Pembaca
  • Syarat dan Ketentuan
  • Tentang Segaris.co

©2022-2024 Segaris.co

rotasi barak berita hari ini samosir sinata berita

No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir

©2022-2024 Segaris.co

rotasi barak berita hari ini samosir sinata berita