BANDA ACEH – SEGARIS.CO — KEGIATAN Bimbingan Teknis (Bimtek) Pembelajaran Mendalam, Koding Artificial Intelligence (AI), dan Penguatan Pendidikan Karakter Regional Aceh yang diselenggarakan Majelis Dikdasmen dan Pendidikan Nonformal (PNF) Pimpinan Pusat Muhammadiyah bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan Direktorat Sekolah Dasar Republik Indonesia, resmi ditutup pada Ahad (2/11/2025) di Hall Kyriad Muraya Hotel, Banda Aceh.
Penutupan kegiatan ini dihadiri oleh seluruh peserta, narasumber, fasilitator, serta jajaran penyelenggara. Program pelatihan yang berlangsung sejak 29 Oktober hingga 2 November 2025 tersebut diikuti oleh 100 kepala sekolah dari berbagai daerah di Aceh.
Bimtek ini membahas sejumlah materi penting, di antaranya desain pembelajaran berbasis deep learning, pengembangan kepemimpinan instruksional, serta pemanfaatan teknologi pendidikan yang disampaikan oleh para narasumber dan fasilitator berpengalaman.
Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Aceh, Iskandar Muda Hasibuan, menyampaikan kebanggaan atas prestasi sekolah-sekolah Muhammadiyah yang dalam tiga tahun terakhir mendominasi Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat kabupaten/kota.
“Sekolah Muhammadiyah kini menjadi sekolah unggulan di seluruh Aceh, bahkan di pulau-pulau terluar berhasil menjadi yang terbaik di provinsi ini,” ujar Iskandar.
Ia menambahkan, jumlah sekolah Muhammadiyah di Aceh meningkat signifikan — dari 52 sekolah dengan 3.000 siswa menjadi 12.550 siswa dalam empat tahun terakhir, berkat dukungan Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan seluruh pihak terkait.
Iskandar menegaskan pentingnya tindak lanjut pasca pelatihan agar hasil Bimtek benar-benar berdampak pada peningkatan mutu pendidikan.
Sementara itu, Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dr. Hardi Santosa, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah menyukseskan kegiatan ini.
Ia juga memberikan penghargaan khusus kepada Co-Pilot Bimtek PM, KKA, dan PPK Regional Aceh, Agus Suroyo, beserta tim fasilitator atas dedikasi mereka hingga akhir kegiatan.
“Kalau bukan karena semangat pengabdian, saya yakin kita tidak akan mampu bertahan hingga kegiatan ini selesai, mendampingi para guru hebat di Provinsi Aceh,” ujar Hardi.
Ia menambahkan, di hari yang sama Muhammadiyah juga menyelenggarakan kegiatan serupa di tiga wilayah berbeda — Sulawesi Utara, Aceh, dan Jambi.
“Kami dituntut untuk terus melahirkan sekolah unggulan sebagai bagian dari program prioritas majelis Dikdasmen dan PNF. Ini adalah bentuk ikhtiar kita bersama,” tegasnya.
Hardi mengingatkan peserta agar tidak berhenti pada tahap pelatihan semata.
“Ilmu yang diperoleh harus dipraktikkan. Kita sudah punya kemampuan, tapi tanpa komitmen untuk menerapkannya, semua akan sia-sia,” ujarnya.
Ia mengibaratkan, “Kita bisa hafal seratus gaya berenang, tapi kalau tidak pernah masuk ke kolam, yang terjadi hanya dua gaya: gaya batu dan gaya dada—minta tolong.”
Penanggung jawab kegiatan, Agus Suroyo, S.Pd.I, menyampaikan bahwa kehadiran para fasilitator nasional seperti M. Sofyan, M.T, Pamuji Raharjo, M.Pd, Sutomo, M.Ag, Dr. Hardi Santosa, M.Pd, dan Sudardi, S.E meneguhkan komitmen Muhammadiyah dalam mendorong implementasi pembelajaran mendalam.
Para fasilitator koding dan AI meliputi Evy Nurhidayati, S.Pd, Pujiono, S.Si., M.M, Murdiyanto, S.Pd., M.Pd, dan Drs. Aris Munawar. Sementara itu, fasilitator penguatan pendidikan karakter antara lain H. Saijan, S.Ag., M.Si, Prof. Dr. Benny Ridwan, Agus Suroyo, S.Pd.I., M.Pd.I, dan Ainul Muttaqin, S.P., M.Pd.
Melalui Bimtek ini, Muhammadiyah berharap kualitas kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran terus meningkat dan memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan pendidikan di Provinsi Aceh. [T DJAMALUDDIN/***]








