Segaris.co
Sabtu, 6 September 2025
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir
Segaris.co
No Result
View All Result
Segaris.co
No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir
Home Buah Pikir

Harun Masiku dicari, Muryanto Amin dinanti

Ingot Simangunsong by Ingot Simangunsong
6 September 2025 | 15:46 WIB
in Buah Pikir
ADVERTISEMENT

Oleh | Sutrisno Pangaribuan

BELUM lama berselang, Ketua KPK Setyo Budiyanto menegaskan OTT terhadap Wamenaker Immanuel Ebenezer (Noel) yang melakukan  pemerasan terhadap perusahaan yang mengurus sertifikasi K3, bukan pengalihan isu dari dugaan keterlibatan Bobby Nasution, menantu Jokowi dalam perkara suap proyek jalan di Sumatera Utara (Sumut).

Setyo menyatakan hal tersebut menjawab pertanyaan wartawan dalam jumpa pers penetapan status tersangka Noel, Ketum Jokowi Mania tersebut, Jumat (22/8/2025) di gedung Merah Putih KPK, kawasan Kuningan, Jakarta.

Setyo mengulangi pernyataan sebelumnya bahwa KPK tidak menargetkan siapapun untuk ditangkap atau diperiksa.

KPK tidak dapat ditekan pihak manapun untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Demikian halnya dengan perkembangan kasus yang melibatkan Topan Obaja Putra Ginting (TOP), anak buah menantu Jokowi. TOP terjaring OTT KPK pada Kamis (26/6/2025) terkait kasus korupsi jalan di Sumut.

Meski sudah memeriksa 42 orang saksi yang diduga berkaitan dengan kasus tersebut, namun tidak berkembang sama sekali.

KPK tidak memiliki keberanian mengeluarkan jadwal pemanggilan dan pemeriksaan ulang terhadap Rektor USU, Muryanto Amin dan Dedy Rangkuti, sepupu kandung Bobby yang mangkir dalam pemanggilan dan pemeriksaan pertama.

Akhirnya KPK berhasil mengalihkan perhatian publik dari kasus besar korupsi jalan di Sumut ke kasus pemerasan yang dilakukan Noel, dan kasus korupsi kuota haji. Kasus korupsi Bupati Kolaka Timur dan kasus korupsi Dirut PT. Inhutani V pun kini redup.

Sebelumnya KPK memantik topik baru dengan mengeluarkan pernyataan terkait Muryanto yang disebut bagian dari circle TOP dan Bobby.

KPK yang selalu percaya diri setiap membahas Harun Masiku, namun taring tumpul ketika berhadapan dengan “Geng Medan”.

KPK yang mampu memaksa Nazaruddin mantan bendum Partai Demokrat pulang dari luar negeri, namun tidak mampu menghadirkan Muryanto Amin dan Dedy Rangkuti ke gedung merah putih KPK.

Aksi massa yang terjadi belakangan ini salah satu akibat buruknya kinerja KPK. Berbagai kasus besar dibuat kecil oleh KPK, sementara kasus usang mau dibuka.

Ocehan Setya Novanto, terpidana korupsi kasus e-KTP hendak digoreng lagi sama KPK. Kasus dana hibah di Pemprov Jatim tidak berujung, pun kasus tambang Maluku Utara, yang melahirkan “Blok Medan” akhirnya hilang.

KPK hanya mampu mengeluh atas kemampuan koruptor yang jauh melampaui kemampuan KPK saat ini.

KPK saat ini menjadi lembaga pemberantasan korupsi yang reaktif, bukan proaktif. Ikut dalam arus informasi dengan algoritma yang tinggi.

Saat muncul aksi massa di Pati, KPK reaktif dengan tiba- tiba memanggil bupati dalam dugaan keterlibatannya dalam kasus DJKA. Ketika Ridwan Kamil berseteru dengan Lisa Mariana terkait status anak, KPK memanggil Lisa Mariana yang diduga menerima aliran dana kasus korupsi bank BJB. KPK memilah dan memilih orang yang dipanggil dan diperiksa sesuai selera Infotainment.

Dalam hal menjawab aksi massa terakhir dengan tuntutan mewujudkan pemerintahan yang bersih, bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme, maka Presiden Prabowo perlu merevitalisasi lembaga pemberantasan korupsi. Presiden dapat mempertimbangkan pergantian Ketua KPK beserta seluruh pimpinan KPK, mengganti Kapolri dan Jaksa Agung.

Aksi massa yang mengakibatkan hilangnya nyawa 10 orang rakyat terjadi akibat maraknya korupsi di lembaga- lembaga negara.

Maka terdapat hal ikhwal kegentingan yang memaksa Presiden Prabowo memimpin langsung pemberantasan korupsi secara tegas.

Presiden Prabowo dapat menduplikasi cara Presiden Korea Utara, Kim Jong Un, dan Presiden China, Xi Jinping. Jika pelaku korupsi tidak dikejar oleh Polri, Kejagung dan KPK maka pimpinan lembaganya yang harus dicopot dan diganti.

Terhadap para pejabat negara, daerah, ASN, pegawai BUMN, BUMD serta semua orang yang wajib mengisi LHKPN, namun tidak patuh harus dipanggil dan diperiksa oleh KPK.

 

Sabtu, 6 September 2025
Sutrisno Pangaribuan, Presidium Kongres Rakyat Nasional (Kornas), Presidium Semangat Rakyat Anti Korupsi (Semarak)

Tags: Harun MasikunsegarisSegaris.coSutrisno Pangaribuan
ShareTweetSendShareSharePinSend
ADVERTISEMENT

Berita Lainnya

Buah Pikir

Presiden Prabowo segera bentuk TGPF kekerasan dalam aksi massa

by Ingot Simangunsong
4 September 2025 | 00:02 WIB
0

Oleh | Sutrisno Pangaribuan PASAL 27 ayat 1 UUD 1945 menyatakan bahwa "Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum...

Read more
Buah Pikir

Pemerintah seharusnya proaktif, bukan reaktif!

by Ingot Simangunsong
2 September 2025 | 12:43 WIB
0

Oleh | Sutrisno Pangaribuan BELUM lama berselang, negara kita merayakan hari ulang tahun (HUT) ke- 80. Setelah upacara, dilanjutkan dengan...

Read more
Buah Pikir

Stop pemborosan keuangan dan perbaiki tata kelola Negara

by Ingot Simangunsong
1 September 2025 | 11:14 WIB
0

Oleh | Sutrisno Pangaribuan PUTUSAN Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 128/PUU-XXIII/2025 tentang larangan wakil menteri rangkap jabatan harus segera dilaksanakan pemerintah....

Read more
Buah Pikir

Memaknai istilah circle KPK: antara Muryanto, Bobby, dan Topan

by Ingot Simangunsong
28 Agustus 2025 | 15:14 WIB
0

Oleh | Sutrisno Pangaribuan HINGGA saat ini, Rektor Universitas Sumatera Utara (USU), Muryanto Amin (Muryanto) masih mangkir dari pemanggilan dan...

Read more
Buah Pikir

Panggil dan periksa (kembali) Rektor USU!

by Ingot Simangunsong
25 Agustus 2025 | 08:20 WIB
0

Oleh | Sutrisno Pangaribuan PEMERIKSAAN Muryanto Amin, Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) Medan, teman akrab Bobby Nasution, Gubernur Sumut perlu...

Read more
Buah Pikir

Perempuan berpakaian mini: bukan perusak Negara!

by Ingot Simangunsong
23 Agustus 2025 | 10:43 WIB
0

Oleh | Sutrisno Pangaribuan BELUM lama berselang beredar di laman media sosial video perempuan berpakaian mini mengibarkan bendera merah putih...

Read more

Berita Terbaru

Buah Pikir

Harun Masiku dicari, Muryanto Amin dinanti

6 September 2025 | 15:46 WIB
News

Uskup Agung Medan berharap “Seminari hasilkan gembala yang mengenal hati Yesus”

6 September 2025 | 15:04 WIB
Kolom

PENDIDIK wajib DIMULIAKAN, bebaskan sebagai pengguna anggaran

5 September 2025 | 14:53 WIB
Kolom

Meritokrasi: “Kekuasaan berdasarkan kelayakan atau prestasi”

5 September 2025 | 14:00 WIB
News

Ditahan terkait kasus korupsi Laptop Chromebook, Nadiem: “Allah tahu kebenarannya.”

4 September 2025 | 17:33 WIB
Buah Pikir

Presiden Prabowo segera bentuk TGPF kekerasan dalam aksi massa

4 September 2025 | 00:02 WIB
Buah Pikir

Pemerintah seharusnya proaktif, bukan reaktif!

2 September 2025 | 12:43 WIB
News

Bupati Samosir serahkan SK P3K Tahap II kepada 21 peserta lulus formasi 2024

1 September 2025 | 18:57 WIB
News

Forkopimda Samosir gelar pertemuan antisipasi gejolak nasional

1 September 2025 | 18:45 WIB
Buah Pikir

Stop pemborosan keuangan dan perbaiki tata kelola Negara

1 September 2025 | 11:14 WIB
News

PBHI Sumut buka Posko pengaduan korban kekerasan aparat saat berdemo

1 September 2025 | 11:02 WIB
News

Bupati Samosir dan Uskup Agung Medan resmikan Gereja Katolik Stasi Kristus Raja Sangkal

1 September 2025 | 10:54 WIB
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak
  • Saran Pembaca
  • Syarat dan Ketentuan
  • Tentang Segaris.co

©2022-2024 Segaris.co

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir

©2022-2024 Segaris.co

rotasi barak berita hari ini danau toba