Segaris.co
Rabu, 22 Oktober 2025
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir
Segaris.co
No Result
View All Result
Segaris.co
No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir
Home Buah Pikir

Siapa para KORUPTOR di balik Aksi Indonesia Gelap dan Tagar #KaburAjaDulu?

Ingot Simangunsong by Ingot Simangunsong
21 Juli 2025 | 16:42 WIB
in Buah Pikir
ADVERTISEMENT

Oleh | Sutrisno Pangaribuan

PRESIDEN RI, Prabowo Subianto menyampaikan pernyataan mengejutkan tentang aksi mahasiswa dan koalisi masyarakat sipil serentak yang bertajuk “Indonesia Gelap” dan tagar #KaburAjaDulu.

Prabowo menyebut para koruptor berada di balik gerakan demonstrasi yang digagas oleh Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) tersebut.

“Rakyat Indonesia menangkap siapa pemimpin yang benar dan siapa yang tidak benar. Memang ada usaha tadi, memiliki teknologi, menggunakan uang, menggunakan sosmed, membayar pakar-pakar, nyinyir, menghidupkan pesimisme. Saya geleng-geleng kepala. Ada orang-orang yang berperan sebagai orang pinter, berperan sebagai pemimpin, tetapi yang disebarkan adalah pesimisme,” kata Prabowo dalam sambutannya di Kongres Partai Soldaritas Indonesia (PSI) di Solo, Jawa Tengah, Minggu (20/7/2025).

Selanjutnya Prabowo mengatakan: “Indonesia gelap, kabur aja deh. Kabur aja lu. Emang gampang lu di situ, di luar negeri? Di mana lu? Lu dikejar-kejar di situ lu,” lalu Prabowo menyatakan: “Dan ternyata memang ini adalah rekayasa. Ini dibuat-buat. Ini dibayar. Oleh siapa? oleh mereka-mereka yang ingin Indonesia selalu gaduh, Indonesia selalu miskin.”

Prabowo kemudian menyebut para koruptor merupakan aktor di balik gerakan tersebut. Prabowo menegaskan Indonesia tidak gelap, melainkan cerah dan memiliki kekayaan besar.

“Ya, koruptor-koruptor itu yang membiayai demo-demo itu. Indonesia gelap, Indonesia gelap. Sorry ye, Indonesia cerah. Masa depan Indonesia cerah. Saya sudah lihat angka-angkanya, kekayaan kita luar biasa, tinggal kita bisa mengelola atau tidak, tinggal kita berani atau tidak,” ujar Prabowo.

Belum lama berselang, pada puncak aksi BEM SI yang  bertajuk “Indonesia Gelap”, Kamis (20/2/2025), sebagai kelanjutan dari aksi yang berlangsung di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin (17/2/2025), BEM SI menyuarakan kekhawatiran serta kekecewaan terhadap kebijakan negara di bawah pimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Situasi negara dinilai sudah “makin gelap” akibat kebijakan-kebijakan yang ada.

Tuntutan BEM SI dalam aksi “Indonesia Gelap” saat itu adalah sebagai berikut:

Kaji Ulang Inpres No. 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025

Tranparansi status pembangunan dan pajak rakyat

Evaluasi besar-besaran program Makan Bergizi Gratis (MBG)

Tolak revisi Rancangan Undang-Undang tentang perubahan keempat atas UU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara atau RUU Minerba

Tolak dwifungsi TNI

Sahkan RUU Perampasan Aset

Tingkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan secara nasional

Tolak impunitas dan tuntaskan pelanggaran HAM berat

Tolak cawe-cawe Jokowi dalam pemerintahan Prabowo.

Membaca tuntutan aksi “Indonesia Gelap” mahasiswa tersebut, maka pernyataan Presiden Prabowo tersebut menjadi tamparan di wajah mahasiswa dan kelompok masyarakat sipil.

Sebab Prabowo mengatakan gerakan demonstrasi tersebut rekayasa, dan dibiayai oleh pihak tertentu yang menginginkan Indonesia selalu gaduh.

Pernyataan terbuka Presiden Prabowo Subianto terhadap aksi bertajuk “Indonesia Gelap” yang digelar oleh mahasiswa dan kelompok masyarakat sipil sebagai rekayasa dan dibiayai oleh koruptor, tentu bukan semata- mata tuduhan.

Presiden Prabowo Subianto sebagai Kepala Pemerintahan dan Kepala Negara memiliki perangkat dalam mengumpulkan informasi hingga disimpulkan bahwa aksi mahasiswa yang digelar oleh mahasiswa dan kelompok Masyarakat sipil yang bertajuk “Indonesia Gelap” dan tagar #KaburAjaDulu diinisiasi dan dibiayai oleh para koruptor.

Jika pernyataan Presiden Prabowo benar, maka tidak ada lagi harapan bagi masa depan bangsa ini, sebab mahasiswa dan kelompok masyarakat sipil sebagai benteng terakhir dalam melawan koruptor, ternyata sudah bekerjasama.

Tetapi jika tuduhan aksi tersebut diinisiasi dan dibiayai oleh para koruptor tidak benar, maka mahasiswa dan kelompok masyarakat sipil harus menjadikan pernyataan Presiden Prabowo sebagai amunisi untuk menghabisi para koruptor.

Mahasiswa dan kelompok masyarakat sipil harus segera bertemu dengan Presiden Prabowo untuk mengenali secara bersama para koruptor yang dituduh menginisiasi dan membiayai aksi bertajuk “Indonesia Gelap” dan tagar #KaburAjaDulu tersebut.

Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung) diminta untuk merespon pernyataan Presiden Prabowo yang telah menyebut para koruptor sebagai dalang dan donatur dari aksi bertajuk “Indonesia Gelap” dan tagar #KaburAjaDulu.

Polri dan Kejagung harus bergerak cepat untuk mengungkap dan menangkap para koruptor yang disebut Presdien Prabowo menginisiasi dan membiayai aksi mahasiswa bertajuk “Indonesia Gelap” dan tagar #KaburAjaDulu.

Pernyataan Presiden dapat berkonsekuensi hukum, baik kepada Presiden yang menyatakan (menuduh), baik kepada mahasiswa, kelompok Masyarakat sipil dan para koruptor yang dituduh.

Sebagai alat negara, maka Polri dan Kejagung, diminta atau tidak, harus mengejar para koruptor yang disebut Kepala Negara Prabowo Subianto menginisiasi dan membiayai aksi mahasiswa bertajuk “Indonesia Gelap” dan tagar #KaburAjaDulu.

Seperti pernyataan Presiden Prabowo bahwa Indonesia cerah, maka para koruptor yang dituduh oleh Presiden Prabowo harus dicari Polri dan Kejagung agar tidak selalu berlindung di balik ruang-ruang gelap.

Apakah ruang-ruang gelap para koruptor itu ada di tahanan KPK, Kejagung, Polri, atau sudah berada di lembaga pemasyarakatan, atau justru masih sedang berada di kantor-kantor pemerintahan? Sebab para koruptor seperti dinyatakan oleh Presiden Prabowo adalah setiap orang yang karena jabatan dan kewewenangannya (penyelenggara negara/ pemerintahan) melakukan tindakan penyelewengan dan penyalahgunaan uang negara untuk kepentingan pribadi atau orang lain.l

 

Senin, 21 Juli 2025

Sutrisno Pangaribuan, Presidium Kongres Rakyat Nasional (Kornas)

 

 

Tags: GelapIndonesiaPrabowo SubiantosegarisSegaris.coSutrisno Pangaribuan
ShareTweetSendShareSharePinSend
ADVERTISEMENT

Berita Lainnya

Buah Pikir

Stop Pencitraan Peduli Rakyat,  Plat Kendaraan Bermotor bukan Tugas Gubernur!

by Ingot Simangunsong
2 Oktober 2025 | 08:14 WIB
0

Oleh | Sutrisno Pangaribuan UU No. 1 Tahun 2022 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, Bab II Pajak dan Retribusi...

Read more
Buah Pikir

Tidak ada ruang bagi tindakan rasis di PDI Perjuangan

by Ingot Simangunsong
25 September 2025 | 12:31 WIB
0

Oleh | Sutrisno Pangaribuan PENGURUS Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan kota Medan tidak perlu reaktif terhadap...

Read more
Ir Agio Simanjuntak (Ompu Agrido Doli)
Buah Pikir

SOSOK Ir Agio Simanjuntak (Ompu Agrido Doli) “Sang Nahkoda” PSSSI&B Medan Periode 2025–2030

by Ingot Simangunsong
25 September 2025 | 09:56 WIB
0

Catatan | Ir Poltak Simanjutak RFP Ir Poltak Simanjutak RFP DALAM perjalanan panjang Parsadaan Simanjuntak Sitolu Sada Ina dohot Boruna...

Read more
Buah Pikir

Edy Rahmayadi menggantikan Tito Karnavian sebagai Mendagri

by Ingot Simangunsong
22 September 2025 | 22:27 WIB
0

Oleh | Sutrisno Pangaribuan PRESIDEN Prabowo kembali membuka peluang melakukan perombakan keempat Kabinet Merah Putih (KMP). Kekosongan posisi Menteri BUMN...

Read more
Buah Pikir

Menanti RADICAL BREAK Presiden Prabowo

by Ingot Simangunsong
16 September 2025 | 12:53 WIB
0

Oleh | Sutrisno Pangaribuan MENTERI Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian (Tito) menyatakan dana transfer ke daerah kerap dikorupsi dan dijadikan...

Read more
Buah Pikir

Sediakan 19 juta lapangan kerja baru, bukan bayar iuran BPJS!

by Ingot Simangunsong
15 September 2025 | 16:07 WIB
0

Oleh | Sutrisno Pangaribuan MENTERI Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menggelar konferensi pers di Jakarta, Jumat (12/9/2025). Airlangga menyatakan pemerintah...

Read more

Berita Terbaru

News

Tokoh masyarakat apresiasi langkah Polres Samosir tetapkan pemilik akun Rio Bastian sebagai tersangka pelanggaran ITE

22 Oktober 2025 | 11:43 WIB
News

Wali Kota Pematangsiantar hadiri akad massal KUR dan peluncuran KPP serentak se-Indonesia

22 Oktober 2025 | 10:47 WIB
News

Pemkab Samosir perkuat program “Ramos Pantas” untuk tekan angka stunting

22 Oktober 2025 | 10:26 WIB
News

Pemkab Samosir gelar pelatihan penguatan Koperasi Desa Merah Putih

21 Oktober 2025 | 18:09 WIB
News

Hotel di Samosir diduga belum kantongi izin resmi, tokoh pemuda desak Pemkab bertindak

20 Oktober 2025 | 16:55 WIB
News

Konser puncak TOTK 2025 di Samosir spektakuler, ribuan penonton padati Waterfront Pangururan

20 Oktober 2025 | 15:34 WIB
Kolom

“60 tahun Implan Gigi: Antara harapan senyum indah dan kisah yang tak terungkap”

20 Oktober 2025 | 15:22 WIB
Kolom

Bukan dari Amerika, tapi dari Swedia! Ini penemu Implan Gigi Pertama di Dunia!

20 Oktober 2025 | 14:50 WIB
Kolom

Tak sekadar tren, ini risiko di balik IMPLAN GIGI

20 Oktober 2025 | 14:20 WIB
News

Puraka Medan Juara Festival Solu Bolon TOTK 2025 di Samosir

20 Oktober 2025 | 13:05 WIB
News

Wabup Samosir serahkan hadiah kepada para juara Trail of The King 2025

19 Oktober 2025 | 17:22 WIB
News

Pesta Gotilon dan Puncak Tahun Transformasi HKBP Koserna 2025 berlangsung sukses dan meriah

19 Oktober 2025 | 16:34 WIB
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak
  • Saran Pembaca
  • Syarat dan Ketentuan
  • Tentang Segaris.co

©2022-2024 Segaris.co

rotasi barak berita hari ini samosir sinata berita

No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir

©2022-2024 Segaris.co

rotasi barak berita hari ini samosir sinata berita