Segaris.co
Senin, 21 Juli 2025
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir
Segaris.co
No Result
View All Result
Segaris.co
No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir
Home Buah Pikir

Siapa para KORUPTOR di balik Aksi Indonesia Gelap dan Tagar #KaburAjaDulu?

Ingot Simangunsong by Ingot Simangunsong
21 Juli 2025 | 16:42 WIB
in Buah Pikir
ADVERTISEMENT

Oleh | Sutrisno Pangaribuan

PRESIDEN RI, Prabowo Subianto menyampaikan pernyataan mengejutkan tentang aksi mahasiswa dan koalisi masyarakat sipil serentak yang bertajuk “Indonesia Gelap” dan tagar #KaburAjaDulu.

Prabowo menyebut para koruptor berada di balik gerakan demonstrasi yang digagas oleh Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) tersebut.

“Rakyat Indonesia menangkap siapa pemimpin yang benar dan siapa yang tidak benar. Memang ada usaha tadi, memiliki teknologi, menggunakan uang, menggunakan sosmed, membayar pakar-pakar, nyinyir, menghidupkan pesimisme. Saya geleng-geleng kepala. Ada orang-orang yang berperan sebagai orang pinter, berperan sebagai pemimpin, tetapi yang disebarkan adalah pesimisme,” kata Prabowo dalam sambutannya di Kongres Partai Soldaritas Indonesia (PSI) di Solo, Jawa Tengah, Minggu (20/7/2025).

Selanjutnya Prabowo mengatakan: “Indonesia gelap, kabur aja deh. Kabur aja lu. Emang gampang lu di situ, di luar negeri? Di mana lu? Lu dikejar-kejar di situ lu,” lalu Prabowo menyatakan: “Dan ternyata memang ini adalah rekayasa. Ini dibuat-buat. Ini dibayar. Oleh siapa? oleh mereka-mereka yang ingin Indonesia selalu gaduh, Indonesia selalu miskin.”

Prabowo kemudian menyebut para koruptor merupakan aktor di balik gerakan tersebut. Prabowo menegaskan Indonesia tidak gelap, melainkan cerah dan memiliki kekayaan besar.

“Ya, koruptor-koruptor itu yang membiayai demo-demo itu. Indonesia gelap, Indonesia gelap. Sorry ye, Indonesia cerah. Masa depan Indonesia cerah. Saya sudah lihat angka-angkanya, kekayaan kita luar biasa, tinggal kita bisa mengelola atau tidak, tinggal kita berani atau tidak,” ujar Prabowo.

Belum lama berselang, pada puncak aksi BEM SI yang  bertajuk “Indonesia Gelap”, Kamis (20/2/2025), sebagai kelanjutan dari aksi yang berlangsung di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin (17/2/2025), BEM SI menyuarakan kekhawatiran serta kekecewaan terhadap kebijakan negara di bawah pimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Situasi negara dinilai sudah “makin gelap” akibat kebijakan-kebijakan yang ada.

Tuntutan BEM SI dalam aksi “Indonesia Gelap” saat itu adalah sebagai berikut:

Kaji Ulang Inpres No. 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025

Tranparansi status pembangunan dan pajak rakyat

Evaluasi besar-besaran program Makan Bergizi Gratis (MBG)

Tolak revisi Rancangan Undang-Undang tentang perubahan keempat atas UU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara atau RUU Minerba

Tolak dwifungsi TNI

Sahkan RUU Perampasan Aset

Tingkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan secara nasional

Tolak impunitas dan tuntaskan pelanggaran HAM berat

Tolak cawe-cawe Jokowi dalam pemerintahan Prabowo.

Membaca tuntutan aksi “Indonesia Gelap” mahasiswa tersebut, maka pernyataan Presiden Prabowo tersebut menjadi tamparan di wajah mahasiswa dan kelompok masyarakat sipil.

Sebab Prabowo mengatakan gerakan demonstrasi tersebut rekayasa, dan dibiayai oleh pihak tertentu yang menginginkan Indonesia selalu gaduh.

Pernyataan terbuka Presiden Prabowo Subianto terhadap aksi bertajuk “Indonesia Gelap” yang digelar oleh mahasiswa dan kelompok masyarakat sipil sebagai rekayasa dan dibiayai oleh koruptor, tentu bukan semata- mata tuduhan.

Presiden Prabowo Subianto sebagai Kepala Pemerintahan dan Kepala Negara memiliki perangkat dalam mengumpulkan informasi hingga disimpulkan bahwa aksi mahasiswa yang digelar oleh mahasiswa dan kelompok Masyarakat sipil yang bertajuk “Indonesia Gelap” dan tagar #KaburAjaDulu diinisiasi dan dibiayai oleh para koruptor.

Jika pernyataan Presiden Prabowo benar, maka tidak ada lagi harapan bagi masa depan bangsa ini, sebab mahasiswa dan kelompok masyarakat sipil sebagai benteng terakhir dalam melawan koruptor, ternyata sudah bekerjasama.

Tetapi jika tuduhan aksi tersebut diinisiasi dan dibiayai oleh para koruptor tidak benar, maka mahasiswa dan kelompok masyarakat sipil harus menjadikan pernyataan Presiden Prabowo sebagai amunisi untuk menghabisi para koruptor.

Mahasiswa dan kelompok masyarakat sipil harus segera bertemu dengan Presiden Prabowo untuk mengenali secara bersama para koruptor yang dituduh menginisiasi dan membiayai aksi bertajuk “Indonesia Gelap” dan tagar #KaburAjaDulu tersebut.

Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung) diminta untuk merespon pernyataan Presiden Prabowo yang telah menyebut para koruptor sebagai dalang dan donatur dari aksi bertajuk “Indonesia Gelap” dan tagar #KaburAjaDulu.

Polri dan Kejagung harus bergerak cepat untuk mengungkap dan menangkap para koruptor yang disebut Presdien Prabowo menginisiasi dan membiayai aksi mahasiswa bertajuk “Indonesia Gelap” dan tagar #KaburAjaDulu.

Pernyataan Presiden dapat berkonsekuensi hukum, baik kepada Presiden yang menyatakan (menuduh), baik kepada mahasiswa, kelompok Masyarakat sipil dan para koruptor yang dituduh.

Sebagai alat negara, maka Polri dan Kejagung, diminta atau tidak, harus mengejar para koruptor yang disebut Kepala Negara Prabowo Subianto menginisiasi dan membiayai aksi mahasiswa bertajuk “Indonesia Gelap” dan tagar #KaburAjaDulu.

Seperti pernyataan Presiden Prabowo bahwa Indonesia cerah, maka para koruptor yang dituduh oleh Presiden Prabowo harus dicari Polri dan Kejagung agar tidak selalu berlindung di balik ruang-ruang gelap.

Apakah ruang-ruang gelap para koruptor itu ada di tahanan KPK, Kejagung, Polri, atau sudah berada di lembaga pemasyarakatan, atau justru masih sedang berada di kantor-kantor pemerintahan? Sebab para koruptor seperti dinyatakan oleh Presiden Prabowo adalah setiap orang yang karena jabatan dan kewewenangannya (penyelenggara negara/ pemerintahan) melakukan tindakan penyelewengan dan penyalahgunaan uang negara untuk kepentingan pribadi atau orang lain.l

 

Senin, 21 Juli 2025

Sutrisno Pangaribuan, Presidium Kongres Rakyat Nasional (Kornas)

 

 

Tags: GelapIndonesiaPrabowo SubiantosegarisSegaris.coSutrisno Pangaribuan
ShareTweetSendShareSharePinSend
ADVERTISEMENT

Berita Lainnya

Buah Pikir

Urgensi menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan pembacaan teks Pancasila pasca badai korupsi yang mengguncang Sumatera Utara

by Ingot Simangunsong
20 Juli 2025 | 13:34 WIB
0

Oleh | Sutrisno Pangaribuan KOMISI Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI) menangkap Kepala Dinas (Kadis) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR)...

Read more
Buah Pikir

TOLAK ide Tito menambah Ditjen BUMD Kemendagri

by Ingot Simangunsong
18 Juli 2025 | 07:41 WIB
0

Oleh | Sutrisno Pangaribuan MENTERI Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyebut, mayoritas Badan Usaha Milik Daerah ( BUMD ) dalam...

Read more
Buah Pikir

Penanganan kasus suap Jalan di Sumut: Fokus KPK RI bergeser, publik pertanyakan komitmen pemberantasan korupsi

by Ingot Simangunsong
17 Juli 2025 | 08:40 WIB
0

Oleh | Sutrisno Pangaribuan UPAYA Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI) merasionalisasi dan melokalisasi kasus suap yang melibatkan “anak...

Read more
Buah Pikir

Tolak KEK Kawasan Danau Toba

by Ingot Simangunsong
15 Juli 2025 | 19:11 WIB
0

Oleh | Sutrisno Pangaribuan BERDASARKAN Peraturan Presiden (Perpres) No. 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010-...

Read more
Tak Berkategori

Pantai Lagundi Samosir terlantar, Pemkab Samosir TUTUP MATA

by Ingot Simangunsong
28 Juni 2025 | 23:59 WIB
0

Oleh | Moses Pagabe Siallagan dan Zita Nadia Gultom PANTAI Lagundi, salah satu destinasi wisata yang dahulu dikenal akan pasir...

Read more
Buah Pikir

Lelaki beranting, ini arti di baliknya

by Ingot Simangunsong
27 Mei 2025 | 03:22 WIB
0

PEMATANGSIANTAR -- SEGARIS.CO -- LAKI-LAKI yang mengenakan anting-anting di telinga kiri atau kanan, sering memunculkan berbagai makna tergantung pada budaya,...

Read more

Berita Terbaru

News

Wali Kota dorong kebijakan ekonomi inovatif lewat Seminar Nasional Kagama

21 Juli 2025 | 17:04 WIB
Buah Pikir

Siapa para KORUPTOR di balik Aksi Indonesia Gelap dan Tagar #KaburAjaDulu?

21 Juli 2025 | 16:42 WIB
Buah Pikir

Urgensi menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan pembacaan teks Pancasila pasca badai korupsi yang mengguncang Sumatera Utara

20 Juli 2025 | 13:34 WIB
Tak Berkategori

Uniknya Saddan Sitorus: Cita-cita polisi, ngelamar tentara, malah jadi PENGACARA

20 Juli 2025 | 09:27 WIB
News

Wakil Wali Kota hadiri Majelis Tauhid PPALC-YAI, serahkan santunan kepada Lansia

19 Juli 2025 | 15:57 WIB
News

Sidang di PN Simalungun, Siti Nurbaya Simalango didakwa JPU tanpa alat bukti

18 Juli 2025 | 09:57 WIB
Buah Pikir

TOLAK ide Tito menambah Ditjen BUMD Kemendagri

18 Juli 2025 | 07:41 WIB
News

Samosir siap jadi tuan rumah Toba Jou-Jou dan Aquabike Internasional 2025

17 Juli 2025 | 09:37 WIB
Buah Pikir

Penanganan kasus suap Jalan di Sumut: Fokus KPK RI bergeser, publik pertanyakan komitmen pemberantasan korupsi

17 Juli 2025 | 08:40 WIB
News

Bupati dan Danrem 023/KS galang aksi bersama jaga kebersihan Danau Toba

16 Juli 2025 | 19:16 WIB
News

Pemko Pematangsiantar dukung sosialisasi SPI 2025 oleh KPK RI

16 Juli 2025 | 15:57 WIB
News

DPD AMPI Langkat santuni 50 anak yatim di Kecamatan Babalan

16 Juli 2025 | 10:15 WIB
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak
  • Saran Pembaca
  • Syarat dan Ketentuan
  • Tentang Segaris.co

©2022-2024 Segaris.co

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir

©2022-2024 Segaris.co

rotasi barak berita hari ini danau toba