PEMATANGSIANTAR – SEGARIS.CO — Pemerintah Kota Pematangsiantar memberikan penghargaan kepada Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Pematangsiantar atas kontribusinya dalam pengendalian inflasi, pengembangan UMKM, dan perluasan digitalisasi.
Piagam penghargaan tersebut diserahkan Wali Kota Pematangsiantar, Wesly Silalahi, dan diterima Kepala KPw BI Pematangsiantar, Muqorobin, usai pembukaan High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Lantai 4 Gedung KPw BI Pematangsiantar, Kamis (03/07/2025).
Dalam sambutannya, Wesly menyampaikan apresiasi atas kerja keras TPID dalam menjaga stabilitas harga, khususnya bahan pangan.
Ia menekankan pentingnya sinergi lintas sektor guna memastikan pengendalian inflasi tetap berjalan efektif.
“Pemantauan harga harus dilakukan secara berkala. Lakukan sidak pasar, cek ketersediaan pasokan di gudang, dan upaya lainnya agar harga tetap terkendali,” ujar Wesly.
Ia juga berharap HLM TPID menjadi forum strategis untuk memperkuat koordinasi dan merumuskan langkah antisipatif guna menjaga inflasi pada level yang wajar.
Menurutnya, inflasi yang terkendali menjadi prasyarat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
“Saya mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk mempertahankan, bahkan meningkatkan sinergi yang telah terbangun dalam pengendalian inflasi,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala KPw BI Pematangsiantar Muqorobin menyampaikan bahwa HLM TPID merupakan agenda rutin yang digelar setiap tiga bulan. Untuk Juni 2025, Kota Pematangsiantar mencatat deflasi sebesar -0,18 persen secara bulanan (month-to-month/mtm), lebih baik dari angka provinsi Sumatera Utara yang sebesar -0,19 persen. Di tingkat nasional, inflasi tercatat 0,19 persen (mtm).
Secara tahunan (year-on-year/yoy), inflasi Kota Pematangsiantar berada di angka 3,15 persen, lebih tinggi dibanding inflasi Sumut sebesar 1,25 persen dan nasional 1,87 persen.
Muqorobin menjelaskan bahwa deflasi terjadi seiring stabilnya harga sejumlah komoditas dan tersedianya pasokan, khususnya beras yang tengah memasuki masa panen raya.
Ia juga mengutip arahan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya ketahanan pangan.
“Dengan stok beras yang melimpah, harga diprediksi akan tetap stabil hingga akhir tahun. Kami optimis target inflasi 2,5 persen untuk Pematangsiantar dapat tercapai,” ujarnya.
Selain itu, ia menegaskan pentingnya peran masyarakat dalam pengendalian inflasi. Salah satu program yang didorong adalah Pekarangan Lestari, yaitu pemanfaatan lahan pekarangan rumah untuk menanam komoditas pangan seperti cabai.
Muqorobin juga menyinggung komitmen delapan kabupaten/kota di wilayah kerja KPw BI Pematangsiantar—antara lain Simalungun, Batubara, Tanjungbalai, Asahan, dan Labuhanbatu Raya—yang telah menyepakati sejumlah langkah bersama dalam HLM TPID sebelumnya di Parapat.
Turut menyampaikan sambutan dalam kegiatan tersebut, Kepala Kejaksaan Negeri Pematangsiantar Jurist Precisely Sitepu, yang memaparkan dukungan kejaksaan dalam pelaksanaan program TPID. Hadir pula perwakilan dari Kodim 0207/Simalungun, Mayor Inf Prawoto, serta Kasat Reskrim Polres Pematangsiantar, AKP Sandi Riz Akbar.
Sebagai bagian dari rangkaian acara, Pemko Pematangsiantar juga menyerahkan nota kesepahaman (MoU) kepada Koperasi Rezeki Halal Barokah sebagai mitra TPID dalam pengendalian inflasi di tingkat masyarakat.
Melalui kegiatan ini, Pemko Pematangsiantar menegaskan komitmennya dalam menjaga stabilitas ekonomi daerah melalui kolaborasi erat antarinstansi dan pemangku kepentingan. [Ingot Simangunsong/***]