SIMALUNGUN — SEGARIS.CO — TOKOH pemuda Kecamatan Sidamanik, Toni Samosir menyampaikan aspirasi terkait masalah putra daerah yang tidak mendapatkan kesempatan kerja di PTPN IV [yang sebelumnya dikenal sebagai PTPN VIII].
“Pihak PTPN IV, tidak memberikan kesempatan kepada putra daerah untuk bekerja di badan usaha milik negara itu. Mereka lakukan rekrutmen dengan memasukkan pekerja dari luar,” kata Toni Samosir pada acara Kegiatan Reses III Tahun Sidang I 2024-2025 Anggota DPRD Sumatera Utara [Sumut] Fraksi Partai Golkar dari Dapil Sumut X Kabupaten Simalungun-Kota Pematangsiantar, Dasa M Sinaga SE, di Nagori Sidamanik, Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun, Sabtu [21/06/2025].
Toni Samosir menyebutkan, kondisi tersebut, mulai dirasakan putra daerah, sejak beralihnya manejemen PTPN VIII ke manajemen PTPN IV.
Reses III Dasa Sinaga di Nagori Sidamanik, aspirasi jalan rusak, pipanisasi dan kesempatan kerja
“Peralihan manajemen itu, sangat terasa dampaknya bagi para keluarga karyawan mau pun masyarakat di sekitar perkebunan. Masyarakat setempat sudah tidak diberi kesempatan di aktiftas kebun, manajemen lebih mengutamakan orang luar,” kata Toni Samosir.
Ia menyampaikan, apalagi di saat ini, masyarakat lagi membutuhkan pekerjaan.
“Kami mengingatkan agar pihak manajemen tidak menciptakan kesenjangan sosial dengan membawa masuk tenaga kerja dari luar. Untuk apa PTPN IV ada di Sidamanik, jika putra daerah tidak bisa jadi tenaga kerjanya. Ini sangat tidak manusiawi… Manejemen PTPN IV sangat tidak manusiawi, bawa pekerja dari luar, abaikan putra daerah,” kata Toni Samosir.
Dalam reses tersebut, warga menginformasikan, pada tahun 2011 pabrik pengolahan teh ditutup, namun tetap masih ada aktifitas. Nah, di aktifitas itulah, manajemen PTPN IV mengabaikan putra daerah, dan memilih merekrut tenaga kerja dari luar daerah.
Kemudian, dipaparkan mereka, di masa manajemen PTPN VIII, masih berlaku lagi, yang namanya ganti posisi dengan mengutamakan anak karyawan atau putra daerah sekitar kebun.
Tradisi itu yang dihilangkan pihak meanajemen PTPN IV, dan berdampak kepada putra daerah.
“Kakek saya yang bekerja pertama, setelah pensiun, bapak saya masuk, kemudian bapak saya pensiun, saya masuk. Sekarang, saya pensiun, anak saya tidak bisa masuk. Jangankan anak saya, putra daerah pun sudah tidak bisa masuk,” kata Tumijan.
Untuk hal tersebut, warga mengharapkan agar Dasa Sinaga dapat membawa atau menyampaikan masalah tersebut ke pihak Direksi.
Menanggapi permasalahan tersebut, Dasa Sinaga menyampaikan dirinya akan memberikan perhatian khusus terhadap aspirasi yang disampaikan warga.
“Untuk aspirasi yang disampaikan, mari bersama-sama memperjuangkannya. Yang pasti, dalazem rapat paripurna maupun pertemuan dengan direksi, akan disampaikan,” kata Dasa Sinaga. [Ingot Simangunsong/***]