SURABAYA — SEGARIS.CO — Kegiatan Ladies Program menjadi salah satu agenda penting dalam rangkaian Musyawarah Nasional (Munas) VII Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) yang berlangsung di Surabaya, Kamis (08/05/2025).
Mengusung tema “Dari Perempuan untuk Negeri”, program ini diikuti oleh para Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) dari berbagai kota di Indonesia, termasuk Kota Pematangsiantar.
Ketua TP PKK Kota Pematangsiantar, Liswati Wesly Silalahi, mengungkapkan bahwa Ladies Program yang digelar di Grand City Mall & Convex Surabaya bukan sekadar forum pertemuan, melainkan wadah strategis untuk membangun kolaborasi lintas daerah dalam memperkuat peran perempuan dalam pembangunan kota.
“Program ini bukan hanya mempererat silaturahmi antar-TP PKK, tetapi juga membuka ruang diskusi yang konstruktif untuk memperkuat kontribusi perempuan dalam mendukung program dan visi misi pemerintah kota,” ujarnya.
Liswati mengapresiasi inisiatif APEKSI yang menghadirkan ruang nyata bagi para Ketua TP PKK untuk bertukar pengalaman, membangun sinergi, serta menyerap ide dan inovasi yang dapat diterapkan di daerah masing-masing. Menurutnya, kegiatan ini sangat bermanfaat dan inspiratif.
“Melalui diskusi langsung dan berbagi praktik baik antar daerah, kami dapat memperkuat peran perempuan sebagai agen perubahan. Banyak ide segar yang kami bawa pulang, dan siap kami adaptasi untuk mendukung terwujudnya Pematangsiantar sebagai kota yang Cerdas, Sehat, Kreatif, dan Selaras,” tambahnya.
Ia juga menekankan pentingnya kerja sama lintas kota dalam menghadapi tantangan sosial dan ekonomi yang semakin kompleks. Menurutnya, TP PKK memiliki jangkauan yang luas hingga ke akar rumput, sehingga kolaborasi antarwilayah dinilai efektif untuk mempercepat pencapaian program-program prioritas nasional di tingkat kota.
Dengan semangat kolaboratif yang diusung dalam Ladies Program, TP PKK dari berbagai kota diharapkan mampu menjadi motor penggerak dalam mendorong pemberdayaan perempuan dan memperkuat ketahanan keluarga sebagai fondasi pembangunan kota yang berkelanjutan. [RED/REL/***]