Segaris.co
Senin, 4 Agustus 2025
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir
Segaris.co
No Result
View All Result
Segaris.co
No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir
Home Buah Pikir

SPANDUK LIAR untuk ANIES BASWEDAN di YOGYAKARTA

Ingot Simangunsong by Ingot Simangunsong
18 November 2022 | 09:12 WIB
in Buah Pikir
ADVERTISEMENT

ADANYA sejumlah SPANDUK LIAR yang bertebaran bersamaan dengan kedatangan Anies Baswedan ke Yogyakarta, Rabu 16 November 2022 dipastikan bagian dari strategi marketing politik.

Sengaja dilakukan oleh kelompok atau tim dengan tujuan agar Anies Baswedan seperti sedang “terzalimi”.

Strategi ini dianggap masih efektif dalam menarik simpati publik, “berlaku sebagai korban” untuk menaikkan elektabilitas.

SBY berhasil mengemas dirinya sebagai “korban kezaliman”, hingga berhasil memenangkan Pilpres 2014.

Kemudian banyak orang mengikutinya sebagai “orang yang dizalimi” oleh lawan politiknya demi memenangkan pertarungan politik.

Bahkan hingga saat ini, SBY pun masih menggunakan strategi politik lama, demi memuluskan langkah politik anaknya, AHY.

Tuduhan SBY bakal ada kecurangan Pemilu 2024, yakni pengaturan Pilpres hanya diikuti dua pasangan calon, sebagai upaya menjadikan dirinya dan anaknya AHY sebagai pihak yang “terzalimi”.

Berbeda dengan pengalaman Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama di Pilkada DKI Jakarta 2017. Ada gerombolan warga mengusir dan memasang spanduk menolaknya.

Orang berani melakukan tindakan yang bertentangan dengan Pasal 187 UU No.1 Tahun 2015 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota.

Pasal tersebut mengatur pelarangan bagi setiap orang untuk mengacaukan, menghalangi, atau mengganggu jalannya kampanye, dengan ancaman pidana 6 bulan atau denda maksimal 6 juta.

Penolakan dan pemasangan spanduk terhadap Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2017 jelas dilakukan oleh pendukung Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono.

Ahok dianggap sebagai “lawan berat”, sehingga semua hal harus dilakukan untuk mengalahkannya. Ahok akhirnya kalah di putaran kedua, meski pun menang di putaran pertama.

Dari peristiwa penolakan dan pemasangan spanduk yang dialami Ahok, jelas bahwa kelompok yang berani dan mampu melakukannya hanya pendukung Anies dan AHY.

Kelompok mereka yang berani menolak dan memasang spanduk penolakan terhadap calon gubernur.

Maka pihak yang seharusnya dituduh memasang spanduk liar “Tolak Anies” adalah pendukung Anies dan AHY di Pilkada DKI Jakarta 2017 atau paling tidak orang- orang yang belajar dari mereka.

Penghinaan terhadap warga Yogyakarta

Pemasangan spanduk liar itu merupakan penghinaan terhadap masyarakat Yogyakarta.

Bagaimana mungkin warga dengan dinamika politik paling sejuk di Indonesia, mampu melakukan itu.

Maka sesungguhnya, selain upaya “terzalimi”, pemasangan spanduk itu juga upaya mengusik dan menghina masyarakat Yogyakarta yang terkenal terbuka.

Sebagai alumni UGM, sangat tidak mungkin Anies Baswedan ditolak warga di kota tempat dia pernah belajar.

Kedatangannya ke Medan pekan sebelumnya, meskipun disambut dengan cara “berlebihan” sejak dari bandara oleh pendukungnya pun tidak ada orang marah, apalagi memasang spanduk.

Beberapa ruas jalan di Medan terpaksa ditutup maupun dialihkan pun orang “nrimo”.

Senjata makan tuan

Jika pemasangan spanduk liar di Yogyakarta itu tidak dilakukan sendiri oleh pendukung Anies Baswedan, maka peristiwa ini seperti peribahasa” Senjata Makan Tuan”.

Pendukung Anies dan AHY menggunakan spanduk sebagai senjata menolak Ahok, kini spanduk juga digunakan sebagai senjata menolak Anies.

Dengan peristiwa ini, Anies perlu mengingat senjata apa saja yang digunakannya saat berjuang mengalahkan Ahok.

Kontestasi politik itu sejatinya adu ide, gagasan, program untuk merebut hati rakyat, bukan menggunakan cara- cara primordial berbasis SARA.

Para kandidat yang bertarung di Pilpres 2024, hendaknya tidak menggunakan senjata kebencian, permusuhan, perundungan untuk meraih kemenangan.

Sebab senjata itu, selain dapat melukai orang lain, juga dapat melukai diri sendiri dan bangsa kita.

Para kandidat Pilpres 2024 perlu meneladani Prabowo Subianto dalam hal kerendahan hati menerima kekalahan dua kali, dan kemudian bersedia menjadi pembantu orang yang mengalahkannya.

 

Sutrisno Pangaribuan, Antitesis Anies Baswedan, Presidium Kongres Rakyat Nasional (KoRaN).

Tags: AniesBaswedanMakanSenjataTolakTuanYogyakarta
ShareTweetSendShareSharePinSend
ADVERTISEMENT

Berita Lainnya

Buah Pikir

DARURAT KORUPSI: Presiden Prabowo diminta terbitkan Perppu Hukuman Mati Koruptor!

by Ingot Simangunsong
29 Juli 2025 | 06:11 WIB
0

Oleh | Sutrisno Pangaribuan DRAMA "Operasi Tangkap Tangan" Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (OTT KPK RI) kembali menampilkan babak baru....

Read more
Tak Berkategori

Menguji Keberanian KPK RI dari Maluku Utara ke Sumatera Utara

by Ingot Simangunsong
24 Juli 2025 | 18:32 WIB
0

Oleh | Sutrisno Pangaribuan KOMISI Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI) pernah menyatakan bahwa pimpinannya dipastikan mengusut fakta persidangan pada kasus...

Read more
Buah Pikir

Siapa para KORUPTOR di balik Aksi Indonesia Gelap dan Tagar #KaburAjaDulu?

by Ingot Simangunsong
21 Juli 2025 | 16:42 WIB
0

Oleh | Sutrisno Pangaribuan PRESIDEN RI, Prabowo Subianto menyampaikan pernyataan mengejutkan tentang aksi mahasiswa dan koalisi masyarakat sipil serentak yang...

Read more
Buah Pikir

Urgensi menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan pembacaan teks Pancasila pasca badai korupsi yang mengguncang Sumatera Utara

by Ingot Simangunsong
20 Juli 2025 | 13:34 WIB
0

Oleh | Sutrisno Pangaribuan KOMISI Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI) menangkap Kepala Dinas (Kadis) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR)...

Read more
Buah Pikir

TOLAK ide Tito menambah Ditjen BUMD Kemendagri

by Ingot Simangunsong
18 Juli 2025 | 07:41 WIB
0

Oleh | Sutrisno Pangaribuan MENTERI Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyebut, mayoritas Badan Usaha Milik Daerah ( BUMD ) dalam...

Read more
Buah Pikir

Penanganan kasus suap Jalan di Sumut: Fokus KPK RI bergeser, publik pertanyakan komitmen pemberantasan korupsi

by Ingot Simangunsong
17 Juli 2025 | 08:40 WIB
0

Oleh | Sutrisno Pangaribuan UPAYA Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI) merasionalisasi dan melokalisasi kasus suap yang melibatkan “anak...

Read more

Berita Terbaru

News

Pemko Pematangsiantar hapus denda keterlambatan Pembayaran PBB-P2, berlaku hingga 30 September 2025

2 Agustus 2025 | 20:21 WIB
News

Menteri PKP dorong realisasi rumah bersubsidi, Bupati Samosir ajukan 500 unit

1 Agustus 2025 | 21:04 WIB
News

Wali Kota Pematangsiantar bahas pembangunan infrastruktur strategis bersama Wamen PU

1 Agustus 2025 | 08:56 WIB
News

Wabup Samosir pimpin rapat evaluasi Perda Pajak dan Retribusi Daerah serta Realisasi PAD 2024

1 Agustus 2025 | 08:43 WIB
News

Krisis air bersih melanda wilayah pegunungan Samosir, Pemkab salurkan bantuan ke desa terdampak

31 Juli 2025 | 18:42 WIB
News

DPRD dan Pemkab Samosir sepakati RPJMD 2025–2029, Bupati: Jadi peta jalan pembangunan 5 tahun

30 Juli 2025 | 13:14 WIB
News

Bupati Langkat hadiri Rakor Pengaturan Sumur Minyak Rakyat, tegaskan dukungan pada regulasi baru Kementerian ESDM

30 Juli 2025 | 07:50 WIB
News

Pemkot Pematangsiantar jajaki kerjasama internasional kelola sampah jadi energi

29 Juli 2025 | 19:23 WIB
News

BPK dan Komisi XI DPR RI gelar sosialisasi akuntabilitas dana desa di Samosir

29 Juli 2025 | 19:05 WIB
News

Pengurus Perbakin Pematangsiantar audiensi dengan Kapolres, bahas penertiban senapan PCP ilegal

29 Juli 2025 | 15:07 WIB
News

Kadishub Pematangsiantar tuduh oknum Polisi lakukan pemerasan, Kapolres membantah

29 Juli 2025 | 07:06 WIB
Buah Pikir

DARURAT KORUPSI: Presiden Prabowo diminta terbitkan Perppu Hukuman Mati Koruptor!

29 Juli 2025 | 06:11 WIB
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak
  • Saran Pembaca
  • Syarat dan Ketentuan
  • Tentang Segaris.co

©2022-2024 Segaris.co

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir

©2022-2024 Segaris.co

rotasi barak berita hari ini danau toba