Segaris.co
Senin, 16 Juni 2025
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir
Segaris.co
No Result
View All Result
Segaris.co
No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir
Home Buah Pikir

Bangkitlah perempuan Indonesia

Ingot Simangunsong by Ingot Simangunsong
10 Februari 2022 | 10:54 WIB
in Buah Pikir

Oleh | Tito Gatsu

Selalu diperalat untuk merendahkan kaumnya

Dalam politik fasis, berbagai cara untuk menguasai sebuah negara ialah dengan cara pertama-tama, melemahkan kaum perempuannya.

Dengan ditundukannya kaum perempuan, berarti 50% negara sudah dikuasai. Kita lihat di negara- negara yang menjadi koloni asing atau negara imperialis, kedudukan perempuan biasanya jauh di bawah kedudukan kaum laki-laki.

Tidak sulit mengambil contoh, misalnya di negara-negara Timur Tengah dan Afghanistan berbeda dengan di negara maju, dimana kaum perempuan mempunyai pengaruh yang sangat kuat terhadap kemajuan bangsanya karena dasar nasionalisme dan memelihara budaya leluhur pertama adalah bagaimana seorang ibu mengajarkan tujuan hidup kepada anaknya.

Difitnah dan dihabisi

Dengan lemahnya perempuan, berarti ideologi sebuah bangsa akan hilang. Tak heran, jika pada tahun 1965, Suharto menghabisi semua yang berbeda ideologi dengannya, bahkan rakyat dipaksa untuk mengikuti kemauan politik orde baru.

Anggota komunis dan kaum kiri serta simpatisan Bung Karno dihabisi, bahkan Gerwani yang memiliki massa hingga 1,7 juta orang, difitnah dan dihabisi. Diperkirakan, sekitar 200.000 perempuan pergerakan Indonesia termasuk Pahlawan Kemerdekaan dibunuh dan ditahan.

Pada saat ini, akibat pembantaian gerakan perempuan pada masa tahun 1965, kita melihat sebenarnya kaum perempuan Indonesia banyak dipengaruhi untuk merendahkan kaumnya sendiri.

Hal itu terjadi, karena pola berpikir mereka yang pendek dan fragmatis, tidak percaya diri sehingga rela mengorbankan dirinya dan kaumnya untuk mengkhianati diri sendiri dan bangsanya.

Padahal jika kita tidak memperhatikan hedonisme dan slogan para bajingan politik bahwa perempuan itu berhak untuk bahagia dan setara bahkan banyak yang punya kemampuan lebih dari laki- laki, itu karena doktrin bahwa takdir perempuan dibawah laki-laki. Kenapa mereka tidak berpikir bahwa Tuhan itu maha adil dan tak mungkin membedakan umatnya?

Sangat dibenci kaum intoleran dan radikalis

Setelah masa reformasi, apalagi pada saat Megawati Soekarnoputri maju sebagai kandidat Presiden, aksi penolakan begitu hebat dari para bajingan politik. Begitu pula saat ini, Risma menjadi Menteri Sosial, nyinyiran itu pun kembali berkumandang dengan dahsyat. Apalagi oleh antek-antek penerus Orde Baru seperti Fadli Zon dan PKS.

Itu karena sejak dulu memang mereka selalu menggunakan diskriminasi fasis yang tidak menghendaki melihat perempuan Indonesia maju.

Padahal sejak jaman pra kemerdekaan, banyak perempuan Indonesia yang menjadi pejuang kesetaraan dan kemerdekaan Indonesia serta diakui dunia Internasional.

Tetapi sejak meletusnya peristiwa G30S PKI, kemajuan perempuan Indonesia bak lenyap ditelan bumi.

Namun di era Pemerintah sekarang, ternyata banyak perempuan hebat yang tidak kalah, bahkan lebih berprestasi daripada laki-laki, misalnya Sri Mulyani Indrawati yang berulang kali mendapatkan predikat Menteri Keuangan terbaik di dunia.

Retno Marsudi yang mampu menjadi wakil pemerintah sehingga Indonesia disegani dunia Internasional dan Tri Risma Harini yang sukses menjadi walikota terbaik di dunia.

Sejarah pergerakan perempuan Indonesia

Seperti kita ketahui hubungan antara Gerwani dan IDFF (Organisasi Perempuan Dunia), yang banyak melahirkan pemimpin negara-negara di dunia, seperti Aung San Sukyi ikon demokrasi Burma dan Angela Markell, kanselir Jerman.

Pada awal 1960-an, setidaknya enam perempuan Indonesia bekerja di Sekretariat IDFF di Berlin Timur untuk jangka waktu satu hingga dua tahun.

Banyak dari perempuan ini berkontribusi pada publikasi bulanan IDFF Women of the Whole World.

Selain itu, banyak perempuan Indonesia lainnya yang ikut serta dalam kongres IDFF dan kongres organisasi anggota di seluruh dunia dan bersentuhan dengan banyak gagasan melalui perjalanan mereka yang relevan dengan perjuangan mereka untuk hak-hak perempuan.

Hingga Oktober 1965, Gerwani masih menjadi bagian dari gerakan perempuan Indonesia meski pun ada perbedaan pendapat dan ketegangan dengan organisasi perempuan lainnya.

Pada 1965, Gerwani menyatakan memiliki 1,7 juta anggota yang menjangkau hingga ke tingkat desa.  Dengan jumlah anggota yang begitu banyak, yang tersebar di wilayah yang begitu luas, Gerwani dianggap sebagai kekuatan politik.

Bersama Kongres Perempuan Indonesia yang masuk dalam pemerintahan Front Nasional pada tahun 1962, Gerwani terlibat aktif dalam berbagai kegiatan pemerintahan seperti dalam operasi Komando Tiga Orang untuk Pembebasan Irian Barat, dan dalam Kampanye Hancurkan Malaysia, yang berpartisipasi dalam pelatihan sukarelawan.

Sejarah perempuan Indonesia dihancurkan 

Basis massa Gerwani, cara mereka mengembangkan pendekatan interseksional yang memadukan feminisme dengan isu-isu kelas, serta radikalisasi dan politisasi anggotanya masih menjadi inspirasi hingga saat ini.

Tapi, itu juga menjadikan mereka target pembalasan dan kekerasan yang mengerikan oleh militer dan organisasi keagamaan.  Penghancuran Gerwani dan penganiayaan brutal terhadap anggotanya.

Pada masa reformasi, bahkan peranan perempuan Indonesia semakin tenggelam dengan banyaknya kaum radikalis yang mengaku Islam? Karena mereka cenderung menyuarakan syiar dengan hal-hal yang jauh dari moral yang baik, apalagi berpikir tentang kemajuan jaman dan kesetaraan gender.

Karena itu, saya tetap punya keyakinan bahwa Islam itu tak serendah apa yang mereka gambarkan.

Banyak hal yang bisa kita lihat dari ceramah-ceramah ustad di Indonesia yang terindikasi radikalisme, selalu mengobarkan kebencian dengan seolah-olah mereka adalah Islam kafah, kadang-kadang dengan dalil-dalil yang mengada-ada, seperti gambaran kehidupan surga dan lain lain, bahkan beberapa ustad ternama memberikan gambaran surga hanya suatu tempat pelampiasan seksual dan umumnya hanya berlaku untuk kesenangan kaum laki-laki.

Gambaran perempuan yang solehah adalah yang patuh pada suami, mengorbankan seluruh hidupnya untuk suaminya, selain itu mungkin tidak ada, apalagi untuk perempuan yang bisa mandiri dan jadi pemimpin, mereka tidak akan segan untuk menstigma dengan kata-kata laknat, kafir dan penista agama dan sebagainya.

Memberi dimensi pemikiran yang lebih maju

Banyak dalil dalam Al-Qur’an yang memberikan dimensi yang lebih maju, yang lebih sesuai dengan perkembangan jaman.

Kenapa kita harus mengikuti hal yang merugikan? Misalnya jika seorang laki-laki bisa beristri empat orang, kenapa itu harus diikuti sebagai sunah rasul dengan segala pembenarannya. Padahal ternyata lebih banyak hal yang menimbulkan mudharat, jika aturan dibuat bahwa seorang laki-laki boleh hanya menikahi satu perempuan saja pun tidak melanggar Al Qur’an dan perintah Allah.

Itu hanya salah satu contoh dari penafsiran ekstrim yang mereka lakukan sebagai pembenaran. Belum lagi mengenai cadar dan tak boleh berhubungan dengan orang yang selain muhrim, tidak bisa berkarya, jika berbeda pandangan wajib dipukul dan diceraikan oleh suami dan sebaginya.

Aturan-aturan hukum dan agama sering dibenturkan hanya untuk kepentingan sesaat dan menjadi pembenaran terhadap kepentingan mereka saja.

Berjuang menentang kekolotan

Founding Father kita, Bung Karno, bahkan sudah memberikan gambaran mengenai kedudukan Islam yang maju: Mengapa kita musti kembali ke zaman ‘kebesaran Islam’ yang dulu-dulu? Hukum Syariat? Lupakah kita, bahwa hukum Syariat itu bukan hanya haram, makruh, sunnah, dan fardlu saja? Lupakah kita, bahwa masih ada juga barang ‘mubah’ atau ‘jaiz’?

Alangkah baiknya, kalau umat Islam lebih ingat pula kepada apa yang mubah atau yang jaiz ini! Alangkah baiknya kalau ia ingat bahwa ia di dalam urusan dunia, di dalam urusan statemanship, ‘boleh berqias, boleh berbid’ah, boleh membuang  cara-cara dulu, boleh mengambil cara-cara baru, boleh beradio, boleh berkapal udara, boleh berlistrik, boleh bermodern, boleh berhyper-hyper modern’, asal tidak nyata di hukum haram atau makruh oleh Allah dan Rasul!

Adalah suatu perjuangan yang paling berfaedah bagi ummat Islam, yakni berjuang menentang kekolotan. Kalau Islam sudah bisa berjuang mengalahkan kekolotan itu, barulah ia bisa lari secepat-kilat mengejar zaman yang  seribu tahun jaraknya ke muka itu.

Perjuangan menghantam orthodoxie ke belakang, mengejar jaman ke muka, perjuangan inilah yang Kemal Attaturk maksudkan, tatkala ia berkata, bawa ‘Islam tidak menyuruh orang duduk termenung sehari-hari di dalam mesjid memutarkan tasbih, tetapi’ Islam adalah perjuangan.’ Islam is progress: Islam itu kemajuan!”

Bangkitlah perempuan Indonesia

Sudah saatnya kita sebagai orang Indonesia bangga ada dasar yang diletakkan oleh pendiri bangsa menjadi Islam yang maju dan bukan Islam yang kembali ke jaman jahiliah.

Saya hanya sering prihatin dengan perempuan Indonesia, karena yang terdampak dari radikalisme sebagian besar dialami perempuan karena perempuan Indonesia begitu religius dan rajin datang ke pengajian serta mudah diintimidasi, begitu direndahkan kedudukannya di mata para penceramah radikal itu.

Sudah saatnya perempuan Indonesia berpikir cerdas dan berani melawan semua provokasi kebodohan yang mengatas namakan radikalisme Islam, jangan takut anda tidak akan masuk surga karena surga adalah hak Allah ta’ala serta Allah Wa Jalla, tidak sebodoh apa yang digambarkan oleh mereka.

Wanita muslim Indonesia punya hak mandiri dan bahagia. Salam Kedaulatan Rakyat.

 

Tags: BangkitBerjuangIndonesiaIntoleranKaumKaum PerempuanKekolotanPerempuanRadikalis
ShareTweetSendShareSharePinSend
ADVERTISEMENT

Berita Lainnya

Buah Pikir

Lelaki beranting, ini arti di baliknya

by Ingot Simangunsong
27 Mei 2025 | 03:22 WIB
0

PEMATANGSIANTAR -- SEGARIS.CO -- LAKI-LAKI yang mengenakan anting-anting di telinga kiri atau kanan, sering memunculkan berbagai makna tergantung pada budaya,...

Read more
Buah Pikir

Buku Cetak vs Buku Digital: Kelebihan dan kelemahan

by Ingot Simangunsong
2 April 2025 | 09:01 WIB
0

  Catatan | ingot simangunsong DI era digital saat ini, buku cetak dan buku digital menjadi dua pilihan utama bagi...

Read more
Buah Pikir

Pojokan: Zona aman atau tanda ketertutupan?

by Ingot Simangunsong
1 April 2025 | 16:33 WIB
0

Oleh | Ingot Simangunsong SETIAP orang sering memilih duduk di pojokan karena beberapa alasan psikologis dan praktis: Rasa Aman dan...

Read more
Buah Pikir

Menjaga netralitas pendidikan dari politisasi: Tanggung jawab bersama

by Ingot Simangunsong
2 Februari 2025 | 13:54 WIB
0

Oleh | Zita Nadia GultomPendidikan merupakan hak fundamental bagi setiap warga negara Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 31 Undang-Undang Dasar...

Read more
Buah Pikir

Kontroversi Pagar Laut di Tangerang: Ancaman bagi Nelayan dan Sengketa Ruang Pesisir

by Ingot Simangunsong
1 Februari 2025 | 17:54 WIB
0

Oleh: Vice RLYS Keberadaan pagar laut di perairan Kabupaten Tangerang memicu polemik di berbagai kalangan. Struktur yang membentang sepanjang 30...

Read more
Buah Pikir

Silaturahmi, Ziarah Makam Wali Nusantara, dan Wisata Religi bersama Tuan Guru Batak Syekh Dr Ahmad Sabban Elramaniy Rajagukguk, MA

by Ingot Simangunsong
6 Desember 2024 | 13:22 WIB
0

Catatan | Kh A Rajagukguk | Pak Imam DALAM semangat mempererat silaturahmi dan menghormati perjuangan para ulama Nusantara, Tuan Guru...

Read more

Berita Terbaru

News

Anggota DPR minta pemerintah tinjau ulang penetapan empat pulau masuk wilayah Sumut

15 Juni 2025 | 09:47 WIB
News

Pematangsiantar Raih Peringkat 5 Kota Toleran, Wali Kota: Kerukunan umat beragama sudah mengakar sejak lama

13 Juni 2025 | 19:58 WIB
News

Wali Kota Pematangsiantar siap dukung Muktamar ke-49 Muhammadiyah dan Aisyiyah Tahun 2027

13 Juni 2025 | 18:45 WIB
News

Kementerian PUPR serahkan pengelolaan ementara IPLT senilai Rp11,7 miliar kepada Pemkab Samosir

13 Juni 2025 | 18:32 WIB
News

Wabup Samosir buka Bimtek implementasi SIPD RI di Tuktuk Siadong

13 Juni 2025 | 13:11 WIB
News

Bupati Samosir dan Kodam I/BB Rayakan HUT ke-75 dengan aksi bersih-bersih cceng gondok di Danau Toba

13 Juni 2025 | 08:48 WIB
News

DPRD Langkat Gelar RDP terkait keluhan SPMB 2025, Sekolah paparkan kuota dan mekanisme seleksi

13 Juni 2025 | 08:00 WIB
News

Pemkab Samosir gelar Rakor Penanganan Karhutla, tekankan pencegahan dan sinergi lintas sektor

12 Juni 2025 | 09:06 WIB
News

Pemkab Samosir Tuai Apresiasi dalam Rapat Koordinasi Ekonomi Kerakyatan Kawasan Danau Tobaf

11 Juni 2025 | 20:27 WIB
News

Pemkab Samosir terima hibah Rumah Susun RSUD Hadrianus Sinaga dari Kementerian PUPR

11 Juni 2025 | 09:05 WIB
News

DPRD Samosir serahkan rekomendasi atas LKPJ Bupati Tahun Anggaran 2024

11 Juni 2025 | 08:31 WIB
News

Peringati HUT ke-74 IBI dan Hari Bidan Internasional, Wali Kota Pematangsiantar ikuti Fun Walk bersama masyarakat

8 Juni 2025 | 15:17 WIB
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak
  • Saran Pembaca
  • Syarat dan Ketentuan
  • Tentang Segaris.co

©2022-2024 Segaris.co

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir

©2022-2024 Segaris.co

rotasi barak berita hari ini danau toba