BANDA ACEH — SEGARIS.CO — MAJELIS Pengurus Wilayah (MPW) Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Aceh akan menyelenggarakan Silaturahmi Kerja Wilayah (Silakwil) se-Aceh pada Sabtu, 22 November 2025.
Kegiatan tersebut dijadwalkan berlangsung di Gedung Serbaguna Kantor Bupati Aceh Utara, Lhoksukon. Informasi ini disampaikan Ketua MPW ICMI Aceh, Dr. Taqwaddin.
Silakwil merupakan agenda tahunan yang bertujuan memperkuat hubungan antarpengurus ICMI di tingkat daerah dan wilayah.
Selain menjadi forum silaturahim, pelaksanaan tahun ini juga dirangkai dengan lokakarya bertema nasional “Meneguhkan Peran Cendekiawan Muslim untuk Mewujudkan Indonesia Emas”.
Menurut Taqwaddin, sekitar 200 peserta dari Majelis Pengurus Daerah (MPD) kabupaten/kota se-Aceh diperkirakan hadir dalam kegiatan tersebut.
Lokakarya nantinya akan mengulas berbagai perspektif multidisiplin terkait peran strategis infrastruktur transportasi dalam mendorong pembangunan ekonomi berkelanjutan, penciptaan lapangan kerja, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Sejumlah tokoh telah mengonfirmasi kehadiran untuk mengisi materi. Gubernur Aceh dijadwalkan menyampaikan keynote speech, sementara pengusaha nasional asal Aceh, CEO Trans Continent, Ismail Rasyid, akan berbagi pengalaman tentang penguatan ekonomi daerah.
Panitia juga memastikan kehadiran Kepala Bank Indonesia Lhokseumawe, Prabu Dewanto, yang akan memaparkan materi mengenai prinsip-prinsip ekonomi umat. Manager Area BSI Lhokseumawe, Totok Sudiarto, turut dijadwalkan mempresentasikan materi bertema manajemen syariah dalam mewujudkan ekonomi berkeadilan. Selain itu, turut hadir Prof. Dr. dr. Rajuddin, SpOG, Subsp-FER, ahli reproduksi dan kesehatan masyarakat.
“Seluruh materi yang akan disampaikan sangat penting, tidak hanya bagi kami di ICMI, tetapi juga bagi Pemerintah Aceh maupun pemerintah kabupaten/kota,” ujar Taqwaddin yang juga menjabat Hakim Tinggi Ad Hoc Tindak Pidana Korupsi.
Ia berharap diskusi yang berlangsung selama Silakwil mampu memberikan inspirasi bagi perumusan kebijakan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi Aceh dan menekan angka pengangguran. [T DJAMALUDDIN/***]








