SAMOSIR – SEGARIS.CO – Bupati Samosir, Vandiko Gultom, didampingi Kadis Ketapang dan Pertanian Tumiur Gultom, melakukan audiensi ke kantor Ditjen Perkebunan Kementan RI di Gedung C Kementan RI, Jakarta, Selasa (07/10/2025) dan diterima Plt Direktur Jenderal Perkebunan, Abdul Roni Angkat.
Bupati memaparkan kondisi sektor perkebunan di Kabupaten Samosir, dan Pemkab Samosir berhasil mendapatkan Sertifikat Indikasi Geografis Andaliman Pulo Samosir dan telah diserahkan ke MPIG (Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis) Andaliman Pulo Samosir.
Kemudian, dijelaskannya, terkait varietas Kopi Arabika Typica Samosir telah dilaunching dan sudah didaftar ke Kementan RI sebagai Varietas Lokal Samosir dan saat ini masih dalam proses untuk sertifikasi.
Vandiko mengatakan, secara umum sektor perkebunan di Samosir didominasi oleh kopi, kakao dan kemiri. Saat ini, untuk komoditi kopi memiliki eksisting di Kabupaten Samosir seluas 5.810 ha, terdiri dari tanaman belum menghasilkan seluas 1.569,5 hektar, tanaman menghasilkan seluas 3.966,38 hektar dan tanaman tidak menghasilkan (akibat terserang penyakit) seluas 275 hektar.
Pemkab Samosir juga telah melakukan pengembangan komoditi (peremajaan) kopi sejak tahun 2022 sampai tahun 2025 dan telah mendapat bantuan dari APBN.
“Untuk tahun 2025 bantuan APBN 100 hektar untuk peremajaan dan ditambah untuk perluasan tanam seluas 200 hektar,” kataa Bupati yang juga menyampaikan proposal usulan untuk pengembangan komoditi kopi dan kakao di Kabupaten Samosir, dan usulan program hilirisasi kemiri dan nira .
Plt. Direktur Jenderal Perkebunan, Abdul Roni Angkat, menyambut baik usulan yang disampaikan Bupati Samosir dan menyarankan agar fokus di komoditi kopi dan hilirisasi kopi yang dipusatkan di Kabupaten Samosir, dan kebutuhan luasan 7.000 hektar, supaya dikejar dan dikembangkan dalam kawasan.
Pihaknya juga akan segera menurunkan tim dalam rangka menghadapi serangan OPT (organisme pengganggu tanaman) tanaman kopi di Kabupaten Samosir.
Untuk tahun 2026, Dirjen Perkebunan juga menyetujui bantuan untuk Kabupaten Samosir, yakni pengembangan 500 hektar komoditi kopi dan 500 hekar komoditi kakao. [Hatoguan Sitanggang/***]