Segaris.co
Minggu, 7 Desember 2025
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir
Segaris.co
No Result
View All Result
Segaris.co
No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir
Home Kolom

Meritokrasi: “Kekuasaan berdasarkan kelayakan atau prestasi”

Ingot Simangunsong by Ingot Simangunsong
5 September 2025 | 14:00 WIB
in Kolom
ADVERTISEMENT

Catatan | Ingot Simangunsong

MERITOKRASI, merupakan sebuah sistem yang menempatkan kemampuan, prestasi, dan kompetensi sebagai dasar utama dalam menentukan posisi, jabatan, maupun penghargaan.

Prinsip ini menolak pengaruh faktor keturunan, kekayaan, status sosial, maupun koneksi politik.

Istilah meritokrasi sendiri berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yakni merit yang berarti prestasi atau kelayakan, serta kratos yang berarti kekuasaan atau pemerintahan.

Secara harfiah, meritokrasi dapat dimaknai sebagai “kekuasaan berdasarkan kelayakan atau prestasi.”

Dalam penerapannya, sistem ini biasanya diwujudkan melalui beberapa mekanisme, seperti seleksi ketat pada penerimaan siswa, tes calon pegawai negeri sipil (CPNS), maupun program beasiswa.

Selain itu, meritokrasi juga tampak dalam sistem penghargaan berbasis kinerja, misalnya promosi jabatan yang ditentukan oleh hasil kerja, bukan kedekatan personal.

Prinsip kesetaraan kesempatan juga menjadi bagian penting, di mana setiap individu diberi peluang yang sama untuk berkembang sesuai kemampuan masing-masing.

Sistem meritokrasi memiliki sejumlah kelebihan, antara lain mendorong terciptanya keadilan, meningkatkan efisiensi, serta memacu motivasi kerja.

Namun, sistem ini juga memiliki kelemahan. Jika akses pendidikan dan kesempatan tidak merata, maka kelompok tertentu berisiko tetap tertinggal dan terpinggirkan.

Meritokrasi adalah sistem yang menekankan jabatan, penghargaan, atau kesempatan diberikan berdasarkan kemampuan, prestasi, dan kompetensi, bukan karena keturunan, kekayaan, atau koneksi politik.

Negara yang relatif lebih patuh

Namun, tidak ada negara di dunia ini yang 100% murni melaksanakan meritokrasi. Biasanya, meritokrasi dipadukan dengan faktor lain seperti demokrasi, budaya, dan politik.

Meski begitu, ada beberapa negara yang sering dijadikan contoh relatif lebih patuh menerapkan prinsip meritokrasi:

Negara yang dikenal relatif meritokratis

Singapura

Sangat menekankan rekrutmen birokrat, pejabat publik, dan bahkan beasiswa berdasarkan prestasi akademik serta kompetensi.

Sistem pendidikan dan karier birokrasi diatur ketat agar posisi penting ditempati orang yang benar-benar berkompeten.

Tiongkok (China)

Secara tradisi sejak Dinasti kekaisaran, China punya sistem ujian kenegaraan (imperial exam) yang berbasis merit.

Di era modern, Partai Komunis Tiongkok juga menekankan promosi pejabat melalui kinerja ekonomi dan sosial di daerah. Meski begitu, tetap ada kritik soal nepotisme dan politik.

Korea Selatan dan Jepang 

Kedua negara ini menekankan pendidikan, kerja keras, dan pencapaian individu.

Seleksi pegawai negeri sangat ketat berbasis ujian, sehingga posisi birokrasi dianggap diperoleh melalui kemampuan.

Finlandia & Negara Nordik (Swedia, Norwegia, Denmark)

Sistem pendidikan egaliter, transparansi pemerintahan, dan penekanan pada kemampuan individu menjadikan masyarakat relatif meritokratis.

Korupsi rendah sehingga jalur prestasi lebih terbuka.

Amerika Serikat (AS)

Secara teori, dikenal sebagai “land of opportunity” di mana individu bisa naik status melalui kerja keras dan prestasi.

Namun dalam praktik, masih dipengaruhi faktor sosial-ekonomi dan akses.

Kesimpulannya: Singapura dan negara-negara Nordik sering dianggap paling konsisten menerapkan meritokrasi modern, sementara China dikenal sebagai contoh meritokrasi ala negara otoritarian.

Penulis, Ingot Simangunsong, pimpinan redaksi mediaonline Segaris.co

Tags: MeritokrasisegarisSegaris.coSistem
ShareTweetSendShareSharePinSend
ADVERTISEMENT

Berita Lainnya

Kolom

“60 tahun Implan Gigi: Antara harapan senyum indah dan kisah yang tak terungkap”

by Ingot Simangunsong
20 Oktober 2025 | 15:22 WIB
0

Catatan  | Ingot Simangunsong SEJAK 1965, ketika Prof. Per-Ingvar Brånemark dari Swedia pertama kali berhasil menanam implan gigi titanium pada...

Read more
Kolom

Bukan dari Amerika, tapi dari Swedia! Ini penemu Implan Gigi Pertama di Dunia!

by Ingot Simangunsong
20 Oktober 2025 | 14:50 WIB
0

Oleh | Ingot Simangunsong METODE implan gigi (dental implant) pertama kali diperkenalkan secara ilmiah dan berhasil diterapkan di dunia kedokteran...

Read more
Kolom

Tak sekadar tren, ini risiko di balik IMPLAN GIGI

by Ingot Simangunsong
20 Oktober 2025 | 14:20 WIB
0

Catatan | Ingot Simangunsong BEBERAPA faktor yang mendorong peningkatan popularitas pemasangan implan gigi: Kemajuan teknologi kedokteran gigi: Misalnya di RS Pondok Indah...

Read more
Kolom

Asal-usul, dan proses pengajuan RUU Perampasan Aset

by Ingot Simangunsong
10 Oktober 2025 | 06:21 WIB
0

Oleh | Ingot Simangunsong RANCANGAN Undang-Undang (RUU) tentang Perampasan Aset tidak lahir dari satu individu tertentu, melainkan melalui proses panjang...

Read more
Kolom

Fenomena pejabat tinggi negara berdebat di Media Sosial: Antara transparansi dan krisis Etika Publik

by Ingot Simangunsong
7 Oktober 2025 | 13:28 WIB
0

Oleh | Ingot Simangunsong DALAM beberapa tahun terakhir, ruang publik Indonesia semakin bising oleh perdebatan para pejabat tinggi negara di...

Read more
Kolom

bukan POLITIK KEBERANIAN

by Ingot Simangunsong
5 Oktober 2025 | 10:35 WIB
0

Oleh | Ingot Simangunsong KETIDAKTEGASAN para pimpinan partai politik dalam mengesahkan RUU Perampasan Aset telah membuka wajah asli politik kita:...

Read more

Berita Terbaru

News

PW Aisyiyah Aceh salurkan bantuan untuk dua TK terdampak banjir di Aceh Utara

7 Desember 2025 | 10:20 WIB
News

Wali Kota apresiasi antusias peserta Kejuaraan Taekwondo Pelajar Pematangsiantar 2025

7 Desember 2025 | 08:37 WIB
News

Muhammadiyah Aceh kembali kirim Relawan MDMC untuk tangani banjir di Gayo Lues

7 Desember 2025 | 07:02 WIB
News

ICMI Aceh desak pemerintah tetapkan banjir Aceh–Sumut–Sumbar sebagai BENCANA DARURAT NASIONAL

6 Desember 2025 | 21:23 WIB
News

Pemkab Samosir salurkan bantuan untuk korban banjir dan longsor di Tapteng dan Sibolga

6 Desember 2025 | 17:52 WIB
News

Golkar Taput salurkan bantuan bagi korban banjir bandang di Lobupining

6 Desember 2025 | 16:19 WIB
News

PWM Aceh desak pemerintah pusat nyatakan darurat nasional banjir Aceh

6 Desember 2025 | 15:27 WIB
News

Muhammadiyah kirim relawan dukung penanganan bencana di Aceh

6 Desember 2025 | 15:16 WIB
News

Kapolda Aceh: Aceh Tamiang jadi wilayah terdampak banjir paling parah

6 Desember 2025 | 13:19 WIB
News

Setelah BBM, warga Banda Aceh dan Aceh Besar hadapi antrean panjang LPG

6 Desember 2025 | 12:21 WIB
News

Di perayaan Natal, Pemko dorong RSUD dr Djasamen Saragih tingkatkan mutu layanan kesehatan

6 Desember 2025 | 09:45 WIB
News

Kementerian Dikdasmen tinjau sekolah terdampak banjir di Aceh

6 Desember 2025 | 09:14 WIB
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak
  • Saran Pembaca
  • Syarat dan Ketentuan
  • Tentang Segaris.co

©2022-2024 Segaris.co

rotasi barak berita hari ini samosir sinata berita

No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir

©2022-2024 Segaris.co

rotasi barak berita hari ini samosir sinata berita