Segaris.co
Selasa, 22 Juli 2025
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir
Segaris.co
No Result
View All Result
Segaris.co
No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir
Home Buah Pikir

Perang Jokowi dan mafia CPO, siapa tepar??

Ingot Simangunsong by Ingot Simangunsong
29 April 2022 | 17:45 WIB
in Buah Pikir
ADVERTISEMENT

Oleh | Erizeli Jely Bandaro

 

SAYA sudah baca berita Financial Time dan Xinhua China. Berita itu sangat logis sebagai sebuah kekhawatiran. Bahwa Indonesia sebagai penghasil CPO terbesar di dunia, akan jadi sumber pemicu inflasi pangan global.

Apa pasal? Maklum, industri downstream CPO oleo pangan yang ada di Korea, China, Jepang, India, dan negara lain yang meroket harganya. Dan ini bersinggungan dengan kebutuhan rakyat banyak.

Lobi intensif kepada Jakarta

“Negara seperti China, Korea, India dan Jepang, sedang wait and see. Kalau dalam seminggu tidak ada perubahan kebijakan larangan ekspor CPO, mereka pasti ajukan nota protes kepada Indonesia.

Lobi intensif kepada Jakarta pasti mereka lakukan. Maklum ini menyangkut ekosistem bisnis yang melibatkan Industri, rantai pasokan dan distribusi berkala raksasa.

Dampak ekonominya sangat masif bagi negara tersebut. Jelas menambah angka inflasi. Kata teman di China lewat WeChat.

Baca juga : Amerika fitnah China, deradikalisasi bilangnya langgar HAM

Tidak pernah menyangka

Saya bisa bayangkan, sejak tahun 2013 pembangunan downstream CPO di China dan Korea sangat besar kapasitasnya. Mereka tidak pernah menyangka Indonesia akan keluarkan kebijakan ban ekspor CPO.

Enggak kebayang akan terjadi kebangkrutan massal pabrik downstream di sana. Apalagi saham industri CPO di luar negeri itu, juga ada yang dimiliki konglomerat Indonesia, seperti Wimar yang punya lebih 400 pabrik downstream sawit di luar negeri, akan teracam tutup karena tidak ada pasokan bahan baku. Belum lagi group Salim dan Sinar Mas.

“Ada apa sih sebenarnya di Indonesia? Kan politik stabil. Apalagi karena Covid, neraca perdagangan surplus, berkat naiknya harga komoditas utama Indonesia. CPO sendiri menyumbang devisa 14% dari total ekspor non migas. Itu kan bagus bagi Indonesia. Kenapa buat kebijakan konyol? Apa sudah dipikirkan terhadap fundamental ekonomi yang retak dan penerimaan devisa yang menurun.“ (Kata teman saya).

Baca juga : Apa saja target partai politik HTI???

Tidak pernah dianggap serius

Menurut saya, masalah larangan ekspor sawit ini  bukan berita baru. Ini sudah berkali-kali Jokowi peringatkan kepada pengusaha dan kementrian.

“Hayo kembangkan hilirisasi! Tetapi tidak pernah dianggap serius oleh semua pihak. Walau ada kebijakan pajak ekspor CPO, namun tidak memicu pengusaha untuk mengembangkan dowstream sawit.“ Tetapi mengapa harus sekarang? (Desak teman saya).

“Daripada terus pertanyakan kebijakan pemerintah, kenapa engga relokasi industri downstream CPO kalian ke Indonesia. Kan bagus dekat dengan bahan baku. Secure kan.“ (Kata saya)

Baca juga : Jalan provinsi kritis, masyarakat Habornas Toba jengkel tak ada perbaikan

Jokowi berusaha melawan, namun tidak yakin bisa menang

Namun tidak perlu jadi orang pintar untuk tahu kalau sebenarnya kebijakan Jokowi ini berkaitan dengan politik dan perseteruan menuju Pilpres 2024.

Jokowi tidak lagi melihat kemalasan konglomerat membangun downstream, tetapi lebih kepada sikap arogan mereka. Bahwa, mereka bisa kendalikan negara ini karena sudah membeli elit politik untuk melancarkan agenda mereka saja. Apa? Kaya raya dari bisnis rente untuk kepentingan  investor asing. Itu aja. Dan Jokowi berusaha melawan.

“Tidak yakin Jokowi bisa menang. Lihat aja, tidak lebih sebulan, kebijakan ini akan direvisi dengan alasan klasik, yang seakan-akan membela rakyat petani sawit. Dan janji pengusaha akan jamin supply migor dengan harga murah dan tersedia di pasar. Itu aja. Kekuatan konglomerat itu terlalu besar dibandingkan Jokowi. Mereka mengendalikan partai dan ormas.“ (Kata teman).

Saya tersenyum getir. Hanya doa yang bisa saya panjatkan. “Tuhan, beri kami kesabaran ketika kami kalah dan kekuatan untuk bangkit.” (***)

Tags: CPOJokowi
ShareTweetSendShareSharePinSend
ADVERTISEMENT

Berita Lainnya

Buah Pikir

Siapa para KORUPTOR di balik Aksi Indonesia Gelap dan Tagar #KaburAjaDulu?

by Ingot Simangunsong
21 Juli 2025 | 16:42 WIB
0

Oleh | Sutrisno Pangaribuan PRESIDEN RI, Prabowo Subianto menyampaikan pernyataan mengejutkan tentang aksi mahasiswa dan koalisi masyarakat sipil serentak yang...

Read more
Buah Pikir

Urgensi menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan pembacaan teks Pancasila pasca badai korupsi yang mengguncang Sumatera Utara

by Ingot Simangunsong
20 Juli 2025 | 13:34 WIB
0

Oleh | Sutrisno Pangaribuan KOMISI Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI) menangkap Kepala Dinas (Kadis) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR)...

Read more
Buah Pikir

TOLAK ide Tito menambah Ditjen BUMD Kemendagri

by Ingot Simangunsong
18 Juli 2025 | 07:41 WIB
0

Oleh | Sutrisno Pangaribuan MENTERI Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyebut, mayoritas Badan Usaha Milik Daerah ( BUMD ) dalam...

Read more
Buah Pikir

Penanganan kasus suap Jalan di Sumut: Fokus KPK RI bergeser, publik pertanyakan komitmen pemberantasan korupsi

by Ingot Simangunsong
17 Juli 2025 | 08:40 WIB
0

Oleh | Sutrisno Pangaribuan UPAYA Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI) merasionalisasi dan melokalisasi kasus suap yang melibatkan “anak...

Read more
Buah Pikir

Tolak KEK Kawasan Danau Toba

by Ingot Simangunsong
15 Juli 2025 | 19:11 WIB
0

Oleh | Sutrisno Pangaribuan BERDASARKAN Peraturan Presiden (Perpres) No. 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010-...

Read more
Tak Berkategori

Pantai Lagundi Samosir terlantar, Pemkab Samosir TUTUP MATA

by Ingot Simangunsong
28 Juni 2025 | 23:59 WIB
0

Oleh | Moses Pagabe Siallagan dan Zita Nadia Gultom PANTAI Lagundi, salah satu destinasi wisata yang dahulu dikenal akan pasir...

Read more

Berita Terbaru

News

Wali Kota dorong kebijakan ekonomi inovatif lewat Seminar Nasional Kagama

21 Juli 2025 | 17:04 WIB
Buah Pikir

Siapa para KORUPTOR di balik Aksi Indonesia Gelap dan Tagar #KaburAjaDulu?

21 Juli 2025 | 16:42 WIB
Buah Pikir

Urgensi menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan pembacaan teks Pancasila pasca badai korupsi yang mengguncang Sumatera Utara

20 Juli 2025 | 13:34 WIB
Tak Berkategori

Uniknya Saddan Sitorus: Cita-cita polisi, ngelamar tentara, malah jadi PENGACARA

20 Juli 2025 | 09:27 WIB
News

Wakil Wali Kota hadiri Majelis Tauhid PPALC-YAI, serahkan santunan kepada Lansia

19 Juli 2025 | 15:57 WIB
News

Sidang di PN Simalungun, Siti Nurbaya Simalango didakwa JPU tanpa alat bukti

18 Juli 2025 | 09:57 WIB
Buah Pikir

TOLAK ide Tito menambah Ditjen BUMD Kemendagri

18 Juli 2025 | 07:41 WIB
News

Samosir siap jadi tuan rumah Toba Jou-Jou dan Aquabike Internasional 2025

17 Juli 2025 | 09:37 WIB
Buah Pikir

Penanganan kasus suap Jalan di Sumut: Fokus KPK RI bergeser, publik pertanyakan komitmen pemberantasan korupsi

17 Juli 2025 | 08:40 WIB
News

Bupati dan Danrem 023/KS galang aksi bersama jaga kebersihan Danau Toba

16 Juli 2025 | 19:16 WIB
News

Pemko Pematangsiantar dukung sosialisasi SPI 2025 oleh KPK RI

16 Juli 2025 | 15:57 WIB
News

DPD AMPI Langkat santuni 50 anak yatim di Kecamatan Babalan

16 Juli 2025 | 10:15 WIB
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak
  • Saran Pembaca
  • Syarat dan Ketentuan
  • Tentang Segaris.co

©2022-2024 Segaris.co

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir

©2022-2024 Segaris.co

rotasi barak berita hari ini danau toba