Segaris.co
Senin, 16 Juni 2025
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir
Segaris.co
No Result
View All Result
Segaris.co
No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir
Home KESEHATAN

Manfaat nyamuk Wolbachia dalam penanganan DBD

Ingot Simangunsong by Ingot Simangunsong
21 Juni 2024 | 12:05 WIB
in KESEHATAN

PEMATANGSIANTAR – SEGARIS.CO – Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti.

Penyakit ini menjadi salah satu masalah kesehatan yang serius di berbagai negara tropis, termasuk Indonesia.

Upaya untuk mengendalikan penyebaran DBD telah dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah melalui penerapan nyamuk Wolbachia.

Apa Itu Wolbachia?

Wolbachia adalah jenis bakteri yang ditemukan secara alami dalam banyak serangga, termasuk beberapa spesies nyamuk.

Bakteri ini tidak berbahaya bagi manusia dan dapat mempengaruhi reproduksi serta kelangsungan hidup serangga inangnya.

Penelitian menunjukkan bahwa ketika nyamuk Aedes aegypti terinfeksi Wolbachia, kemampuan nyamuk tersebut untuk menularkan virus dengue menurun drastis.

Nyamuk Wolbachia pertama kali dikembangkan dan diuji coba di Australia.

Proyek ini dipelopori oleh Eliminate Dengue Program (sekarang dikenal sebagai World Mosquito Program), yang merupakan kolaborasi antara Universitas Monash di Melbourne dan lembaga-lembaga penelitian lainnya.

Pada tahun 2011, para peneliti di Australia berhasil menginfeksi nyamuk Aedes aegypti dengan bakteri Wolbachia dan melakukan uji coba lapangan pertama di Cairns, Queensland.

Hasilnya menunjukkan bahwa nyamuk yang terinfeksi Wolbachia dapat mengurangi penularan virus dengue secara signifikan, membuka jalan bagi penerapan metode ini di berbagai negara lain yang terdampak oleh DBD.

Komedian Adul, glaukoma dan kebutaan

Manfaat nyamuk Wolbachia dalam penanganan DBD

Mengurangi penularan Virus Dengue: Nyamuk yang terinfeksi Wolbachia memiliki kemampuan yang sangat rendah untuk menularkan virus dengue. Bakteri ini menghambat replikasi virus di dalam tubuh nyamuk, sehingga risiko penularan ke manusia berkurang.

Populasi nyamuk yang lebih terkendali: Wolbachia dapat menyebabkan berbagai efek reproduksi pada nyamuk, seperti penurunan kesuburan dan peningkatan kematian dini. Hal ini membantu mengurangi populasi nyamuk Aedes aegypti di lingkungan.

Solusi ramah lingkungan: Penggunaan nyamuk Wolbachia tidak memerlukan penggunaan insektisida kimia yang sering kali merusak lingkungan dan menyebabkan resistensi pada nyamuk.

Ini menjadikannya alternatif yang lebih ramah lingkungan dalam pengendalian DBD.

Keberlanjutan jangka panjang: Setelah nyamuk Wolbachia dilepaskan ke alam, mereka dapat berkembang biak dan menyebarkan bakteri ini ke generasi berikutnya.

Dengan demikian, efek pengendalian DBD dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama tanpa perlu intervensi berulang.

Tidak berbahaya bagi manusia: Bakteri Wolbachia hanya mempengaruhi serangga dan tidak memiliki efek buruk pada manusia. Ini memastikan bahwa metode ini aman untuk diterapkan di berbagai komunitas.

Implementasi nyamuk Wolbachia di Indonesia

Beberapa kota di Indonesia telah mulai mengimplementasikan program pelepasan nyamuk Wolbachia untuk mengendalikan DBD.

Program ini melibatkan penelitian dan kerja sama antara pemerintah, lembaga penelitian, dan masyarakat setempat.

Hasil awal menunjukkan penurunan signifikan dalam kasus DBD di area yang terlibat dalam program ini.

Penggunaan nyamuk Wolbachia merupakan inovasi yang menjanjikan dalam upaya penanganan DBD.

Dengan mengurangi kemampuan nyamuk untuk menularkan virus dengue dan memberikan solusi yang berkelanjutan serta ramah lingkungan.

Metode ini dapat menjadi salah satu strategi utama dalam pengendalian penyakit yang telah lama menjadi momok di negara tropis.

Dukungan dari berbagai pihak dan kesadaran masyarakat sangat penting untuk keberhasilan program ini dalam jangka panjang. [Ingot Simangunsong/***]

Tags: DBDNyamuksegarisSegaris.co
ShareTweetSendShareSharePinSend
ADVERTISEMENT

Berita Lainnya

KESEHATAN

Penyakit Moyamoya: kabut di pembuluh otak

by Ingot Simangunsong
27 Mei 2025 | 03:09 WIB
0

PEMATANGSIANTAR -- SEGARIS.CO -- PENYAKIT Moyamoya adalah gangguan langka pada pembuluh darah di otak. Nama "moyamoya" berasal dari bahasa Jepang...

Read more
KESEHATAN

Agnodike simbol perjuangan perempuan dalam dunia medis

by Ingot Simangunsong
31 Maret 2025 | 19:03 WIB
0

Catatan | Ingot Simangunsong BIDAN pertama di dunia tidak diketahui secara pasti karena praktik kebidanan sudah ada sejak zaman kuno,...

Read more
KESEHATAN

Gedung baru Puskesmas Buhit diresmikan, Bupati Samosir: “Pelayanan harus seindah bangunannya”

by Ingot Simangunsong
31 Januari 2025 | 16:35 WIB
0

SAMOSIR – SEGARIS.CO -- Pemerintah Kabupaten Samosir terus berkomitmen meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat. Upaya ini diwujudkan...

Read more
KESEHATAN

BBPOM Medan gelar pertemuan lintas sektor di Samosir

by Ingot Simangunsong
21 November 2024 | 05:33 WIB
0

https://youtu.be/I2XuJ8W9C5E?si=YRP4u7nDOemSyKv_ SAMOSIR -- SEGARIS.CO -- Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Medan menyelenggarakan pertemuan lintas sektor di Ruang Lobi...

Read more
KESEHATAN

FKP Loka POM Toba: Tingkatkan transparansi layanan

by Ingot Simangunsong
1 November 2024 | 18:02 WIB
0

TOBA -- SEGARIS.CO -- Loka Pengawas Obat dan Makanan (Loka POM) Toba kembali menggelar Forum Konsultasi Publik (FKP) pada Jumat,...

Read more
KESEHATAN

SEHAT MENTAL: Ciri-ciri dan jenis gangguan yang perlu diketahui

by Ingot Simangunsong
1 November 2024 | 05:27 WIB
0

SEGARIS.CO -- KESEHATAN mental adalah kondisi di mana seseorang mampu menjaga keseimbangan emosi, berperilaku bijak, serta memiliki kebahagiaan dalam hidup....

Read more

Berita Terbaru

News

Anggota DPR minta pemerintah tinjau ulang penetapan empat pulau masuk wilayah Sumut

15 Juni 2025 | 09:47 WIB
News

Pematangsiantar Raih Peringkat 5 Kota Toleran, Wali Kota: Kerukunan umat beragama sudah mengakar sejak lama

13 Juni 2025 | 19:58 WIB
News

Wali Kota Pematangsiantar siap dukung Muktamar ke-49 Muhammadiyah dan Aisyiyah Tahun 2027

13 Juni 2025 | 18:45 WIB
News

Kementerian PUPR serahkan pengelolaan ementara IPLT senilai Rp11,7 miliar kepada Pemkab Samosir

13 Juni 2025 | 18:32 WIB
News

Wabup Samosir buka Bimtek implementasi SIPD RI di Tuktuk Siadong

13 Juni 2025 | 13:11 WIB
News

Bupati Samosir dan Kodam I/BB Rayakan HUT ke-75 dengan aksi bersih-bersih cceng gondok di Danau Toba

13 Juni 2025 | 08:48 WIB
News

DPRD Langkat Gelar RDP terkait keluhan SPMB 2025, Sekolah paparkan kuota dan mekanisme seleksi

13 Juni 2025 | 08:00 WIB
News

Pemkab Samosir gelar Rakor Penanganan Karhutla, tekankan pencegahan dan sinergi lintas sektor

12 Juni 2025 | 09:06 WIB
News

Pemkab Samosir Tuai Apresiasi dalam Rapat Koordinasi Ekonomi Kerakyatan Kawasan Danau Tobaf

11 Juni 2025 | 20:27 WIB
News

Pemkab Samosir terima hibah Rumah Susun RSUD Hadrianus Sinaga dari Kementerian PUPR

11 Juni 2025 | 09:05 WIB
News

DPRD Samosir serahkan rekomendasi atas LKPJ Bupati Tahun Anggaran 2024

11 Juni 2025 | 08:31 WIB
News

Peringati HUT ke-74 IBI dan Hari Bidan Internasional, Wali Kota Pematangsiantar ikuti Fun Walk bersama masyarakat

8 Juni 2025 | 15:17 WIB
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak
  • Saran Pembaca
  • Syarat dan Ketentuan
  • Tentang Segaris.co

©2022-2024 Segaris.co

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir

©2022-2024 Segaris.co

rotasi barak berita hari ini danau toba