Segaris.co
Jumat, 7 November 2025
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir
Segaris.co
No Result
View All Result
Segaris.co
No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir
Home News

Paus Fransiskus serukan REFORMASI utang global

Ingot Simangunsong by Ingot Simangunsong
16 Juni 2024 | 08:21 WIB
in News
ADVERTISEMENT

VATIKAN – SEGARIS.CO – KRISIS UTANG global, kini menjadi ancaman serius, terutama bagi negara-negara berkembang.

Paus Fransiskus, dalam Pertemuan Vatikan yang diadakan tahun ini, menyuarakan keprihatinannya mengenai beban utang yang menghantui negara-negara termiskin di dunia.

Pertemuan bertema ‘Debt Crisis in the Global South’ pada 5 Juni lalu dihadiri oleh ekonom dan petinggi perbankan dunia, di mana Paus Fransiskus menegaskan perlunya aksi lebih dari negara-negara kaya untuk membantu negara-negara miskin yang terjebak dalam krisis utang yang tidak terkendali.

Beban berat utang publik

Negara-negara berkembang kini menghadapi utang publik mencapai US$ 29 triliun. Laporan terbaru dari Konferensi Perdagangan dan Pembangunan PBB menyebutkan bahwa lima belas negara dalam kategori ini mengalokasikan lebih banyak dana untuk pembayaran bunga daripada pendidikan.

Bahkan, 46 negara menghabiskan lebih banyak anggaran untuk utang dibandingkan layanan kesehatan.

Menurut The New York Times, krisis utang saat ini adalah yang terburuk dalam era perekonomian global modern, dengan utang pemerintah global meningkat empat kali lipat sejak tahun 2000.

Penyebabnya beragam, mulai dari pengeluaran pemerintah yang berlebihan hingga dampak pandemi Covid-19, yang menghentikan aktivitas bisnis dan menurunkan pendapatan pekerja, serta meningkatnya biaya kesehatan dan bantuan sosial.

Konflik di Ukraina juga memicu kenaikan harga energi dan pangan, sementara bank sentral menaikkan suku bunga untuk mengatasi inflasi, yang berdampak pada melambatnya pertumbuhan global.

Mauli Siburian tewas tertimbun longsor

Seruan Paus Fransiskus

Paus Fransiskus menghidupkan kembali gagasan Kampanye Yobel untuk tahun 2025, mengajak dunia untuk memikirkan arsitektur keuangan internasional yang lebih adil dan kreatif.

Pernyataan ini sejalan dengan seruan Paus Yohanes Paulus II pada pertemuan serupa 25 tahun lalu, yang menekankan pentingnya pengampunan utang sebagai bentuk solidaritas global.

Kampanye Yobel tahun 2000 berhasil menghapus lebih dari US$ 100 miliar utang dari 35 negara miskin, dan Paus Fransiskus berharap inisiatif serupa dapat dilakukan kembali.

Tantangan dan solusi

Namun, tantangan yang dihadapi saat ini lebih kompleks. Utang negara-negara berkembang sebagian besar dipegang oleh bank besar Barat dan organisasi internasional yang sudah lama berdiri, selain juga oleh ribuan pemberi pinjaman swasta dan negara kreditor seperti China.

Tidak ada lembaga internasional yang memiliki wewenang atas semua pemberi pinjaman untuk mengatasi perselisihan ini.

Pendanaan dari lembaga-lembaga seperti IMF juga tidak lagi memadai untuk mengimbangi beban utang yang semakin berat.

Martin Guzmán, mantan menteri keuangan Argentina, mengkritik kebijakan IMF yang seringkali kontraproduktif dengan menawarkan pinjaman bailout berbunga tinggi, yang justru menambah beban utang.

Menurut Center for Economic and Policy Research, lima negara peminjam terbesar yaitu Ukraina, Mesir, Argentina, Ekuador, dan Pakistan telah membayar US$ 2 miliar sebagai biaya tambahan tahun lalu, yang meningkatkan biaya pinjaman hampir 50%.

Masa depan yang tidak pasti

Prospek negara-negara yang terlilit utang semakin suram, mengingat lambatnya pertumbuhan ekonomi dan kebutuhan triliunan dolar untuk melindungi negara-negara rentan dari perubahan iklim.

Joseph Stiglitz, mantan kepala ekonom Bank Dunia, menyatakan bahwa optimisme mengenai solusi krisis utang 25 tahun lalu ternyata belum terwujud, dan masalahnya justru semakin memburuk.

Paus Fransiskus, melalui pidatonya di Pertemuan Vatikan, mengakui bahwa permasalahan utang abad ini jauh lebih rumit.

Ia menyerukan transformasi sistem keuangan global sebagai langkah penting untuk mengatasi krisis ini dan menciptakan dunia yang lebih adil bagi semua negara. [RE/***]

Tags: EkonomiGlobalKrisisKrisis Ekonomi GlobalsegarisSegaris.co
ShareTweetSendShareSharePinSend
ADVERTISEMENT

Berita Lainnya

News

Rumah hakim penangani kasus korupsi Rp231,8 miliar hangus, polisi selidiki penyebab

by Ingot Simangunsong
7 November 2025 | 09:15 WIB
0

MEDAN -- SEGARIS.CO -- RUMAH milik Hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan, Khamozaro Waruwu, yang berlokasi di Kompleks Taman Harapan Indah,...

Read more
News

Kapolda Aceh sampaikan kuliah umum “Polda Meutuah dan Green Policing” di UTU

by Ingot Simangunsong
6 November 2025 | 21:36 WIB
0

ACEH BARAT -- SEGARIS.CO -- KAPOLDA Aceh Irjen Pol. Drs. Marzuki Ali Basyah menjadi pembicara utama dalam Kuliah Umum se-Barat...

Read more
News

Tiga pelaku spesialis pembobol Toko Grosir di Aceh, dibekuk di Gerbang Tol Kisaran

by Ingot Simangunsong
6 November 2025 | 19:28 WIB
0

BANDA ACEH -- SEGARIS.CO -- TIM Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Aceh bersama Satreskrim Polres Lhokseumawe menangkap tiga...

Read more
News

Polda Aceh dan Komnas HAM perkuat sinergi penegakan hukum berkeadilan

by Ingot Simangunsong
6 November 2025 | 18:19 WIB
0

BANDA ACEH -- SEGARIS.CO -- KAPOLDA Aceh Irjen Pol. Marzuki Ali Basyah menerima kunjungan audiensi dari Komisi Nasional Hak Asasi...

Read more
News

Polda Aceh imbau warga waspadai cuaca ekstrem dampak siklon Tropis Kalmaegi

by Ingot Simangunsong
6 November 2025 | 15:21 WIB
0

BANDA ACEH -- SEGARIS.CO -- POLDA Aceh mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat, angin...

Read more
News

Warisan Raja Sitempang: Simbol kebijaksanaan dan identitas budaya Batak

by Ingot Simangunsong
6 November 2025 | 13:52 WIB
0

Oleh | Hatoguan Sitanggang   SITUS-SITUS peninggalan Raja Sitempang memiliki nilai sejarah penting bagi masyarakat Samosir, khususnya bagi keturunannya yang...

Read more

Berita Terbaru

News

Rumah hakim penangani kasus korupsi Rp231,8 miliar hangus, polisi selidiki penyebab

7 November 2025 | 09:15 WIB
Buah Pikir

Majelis Adat Aceh dan Masa Depan Otonomi Kultural: Meneguhkan Fondasi Perdamaian Melalui Kearifan Lokal

7 November 2025 | 07:54 WIB
News

Kapolda Aceh sampaikan kuliah umum “Polda Meutuah dan Green Policing” di UTU

6 November 2025 | 21:36 WIB
News

Tiga pelaku spesialis pembobol Toko Grosir di Aceh, dibekuk di Gerbang Tol Kisaran

6 November 2025 | 19:28 WIB
News

Polda Aceh dan Komnas HAM perkuat sinergi penegakan hukum berkeadilan

6 November 2025 | 18:19 WIB
News

Polda Aceh imbau warga waspadai cuaca ekstrem dampak siklon Tropis Kalmaegi

6 November 2025 | 15:21 WIB
News

Warisan Raja Sitempang: Simbol kebijaksanaan dan identitas budaya Batak

6 November 2025 | 13:52 WIB
News

Tidak ada solidaritas bagi hakim Khamozaro Waruwu

6 November 2025 | 08:56 WIB
News

Peringati HUT ke-54, ASN Polda Aceh gelar anjangsana dan layanan kesehatan untuk pensiunan

6 November 2025 | 08:03 WIB
News

Muhammadiyah Aceh Timur perkuat kerjasama dengan Bupati

5 November 2025 | 19:50 WIB
Buah Pikir

#savehakimkhamozaro

5 November 2025 | 19:37 WIB
Buah Pikir

Tiga Harajaon Sitanggang, Naibaho, dan Simbolon jadi penopang tata adat Sitolu Hae Horbo

5 November 2025 | 17:21 WIB
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak
  • Saran Pembaca
  • Syarat dan Ketentuan
  • Tentang Segaris.co

©2022-2024 Segaris.co

rotasi barak berita hari ini samosir sinata berita

No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir

©2022-2024 Segaris.co

rotasi barak berita hari ini samosir sinata berita