Segaris.co
Minggu, 9 November 2025
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir
Segaris.co
No Result
View All Result
Segaris.co
No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir
Home Buah Pikir

Sabam Sirait dan spiritualitas politiknya

Ingot Simangunsong by Ingot Simangunsong
25 Maret 2022 | 13:59 WIB
in Buah Pikir
ADVERTISEMENT

Oleh | Albertus Patty

MEMBICARAKAN sepak terjang Sabam Sirait dalam dunia politik selalu menarik. Apalagi bila dikaitkan dengan bukunya “Politik itu Suci.”

Konon, gagasan politik itu suci ia dapatkan dari Bung Karno, presiden pertama Republik Indonesia. Soekarno adalah tokoh idolanya.

‘Bila mengusir penjajah, mempertahankan kemerdekaan, dan mengisi kemerdekaan itu adalah politik, maka politik itu suci.’

Artinya, bagi Sabam Sirait, kesucian politik terletak pada motif dan tindakan perjuangannya.

Politik demi memperjuangkan nilai positif demi kebangsaan dan kemanusiaan. Politik menjadi suci.

Dua aspek

Gagasan politik itu suci, menarik dan inovatif karena paling sedikit ada dua aspek.

Pertama, kesucian politik tidak tergantung pada upaya menerapkan norma agama tertentu atau apakah suatu kebijakan sesuai dengan ayat-ayat kitab suci agama. Tidak!

Dalam kemajemukan bangsa menyamakan kesucian politik dengan penerapan norma agama tertentu akan menimbulkan hegemoni dan dominasi. Lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya. Ia akan mengundang intoleransi dan diskriminasi.

Bang Sabam Sirait, bersama sahabat karibnya KH Abdurahman Wahid atau Gus Dur berjuang bersama semasa era Rejim Otoriter ORBA dan paska Reformasi 1998 era demokrasi. Keduanya kini sudah meninggalkan kita untuk selamanya.

Tergantung motif dan tujuan

Bagi Sabam Sirait, politik itu suci lebih tergantung pada motif dan tujuan kebangsaan dan kemanusiaan. Dengan nilai itu seorang politisi mengukur tindakannya.

Dengan motif dan tujuan itu kita bisa menilai segala isu politik maupun kebijakan politik yang sedang diberlakukan.

Aspek kedua, pandangan Kristen cenderung memisahkan politik sebagai sesuatu yang profan alias sekuler. Sedangkan agama berurusan dengan yang “sacred” yang suci dan kudus.

Keduanya terpisah. Tidak boleh saling mendominasi, tetapi bisa saling berkolaborasi. Tentu saja asal demi kebangsaan dan kemanusiaan.

Nah, mengatakan politik itu suci, berarti meruntuhkan ‘tembok pemisah’ yang suci dan yang sekuler.

Kesucian bukan lagi pada ‘locus’ pelayanan tetapi motif dan tujuan pelayanan. Dengan norma ini, dunia “sacred” pun bisa berubah menjadi sekuler bila tujuannya mengejar kekuasaan dan kekayaan.

Sebaliknya, dunia profan bisa menjadi “sacred: suci dan kudus bila motif dan tujuannya untuk pelayanan bagi bangsa dan kemanusiaan. Dengan nilai itu, Sabam Sirait mengingatkan bahwa semuanya tergantung motif dan tujuannya.

Imam dalam dunia politik dan interupsi yang tabu

Dengan mempraktekkan politik itu suci, Sabam Sirait sangat menghayati fungsinya sebagai imamat rajani. Dia adalah ‘imam’ dalam dunia politik. Komitmen dan konsistensi perjuangannya adalah untuk dan demi rakyat kecil serta untuk ‘mengawasi’ kekuasaan.

Kita ingat, saat Orde Baru berkuasa, Sabam Sirait nekad melanggar ‘tabu’ politik dengan melakukan interupsi. Padahal resikonya sangat besar. Bukan saja jabatannya bisa dicopot, tetapi juga bisa di-petrus-kan. Sabam seperti tidak perduli. Dia lebih takut pada Tuhan daripada kepada penguasa mana pun.

Bangsa Indonesia adalah gerejanuya

Bagi Sabam Sirait, bangsa Indonesia dengan segala persoalannya adalah gerejanya.

Dunia politik adalah medan pelayanannya. Dalam politik, Sabam Sirait beribadah kepada Tuhan. Melalui politik, Sabam komit total melayani bangsa dan kemanusiaan.

Sesungguhnya Sabam sedang mempraktekkan suatu spiritualitas politik!

Komitmen dan integritas kokoh membuat Sabam Sirait menjadi tokoh yang dihormati. Sabam tokoh panutan. Ia patut diteladani siapa pun, terutama para politisi yang sedang menjabat dan generasi muda bangsa saat ini.

Bogor
25 Maret 2022

Tags: GerejanyaPolitikSabam SiraitSoekarno
ShareTweetSendShareSharePinSend
ADVERTISEMENT

Berita Lainnya

Buah Pikir

Samosir dalam Arus Sejarah Kelam: Perbudakan, Rodi, dan Perlawanan Rakyat Batak

by Ingot Simangunsong
8 November 2025 | 10:40 WIB
0

Oleh | Hatoguan Sitanggang PADA awal abad ke-19, wilayah Tapanuli Raya, termasuk Samosir dengan pusatnya di Pangururan, berada dalam situasi...

Read more
DR. Iskandar Muda Hasibuan
Buah Pikir

Majelis Adat Aceh dan Masa Depan Otonomi Kultural: Meneguhkan Fondasi Perdamaian Melalui Kearifan Lokal

by Ingot Simangunsong
7 November 2025 | 07:54 WIB
0

Oleh | DR. Iskandar Muda Hasibuan   ABSTRAK MAJELIS Adat Aceh (MAA) merupakan institusi adat yang diakui secara hukum melalui...

Read more
Buah Pikir

#savehakimkhamozaro

by Ingot Simangunsong
5 November 2025 | 19:37 WIB
0

Oleh | Sutrisno Pangaribuan TEROR yang dilakukan oleh orang tak dikenal (OTK), yang membakar rumah hakim adhoc tipikor PN Medan,...

Read more
Buah Pikir

Tiga Harajaon Sitanggang, Naibaho, dan Simbolon jadi penopang tata adat Sitolu Hae Horbo

by Ingot Simangunsong
5 November 2025 | 17:21 WIB
0

Oleh | Hatoguan Sitanggang PADA masa kejayaan pemerintahan tradisional Batak, sistem Sitolu Hae Horbo menjadi fondasi utama dalam mengatur kehidupan...

Read more
Buah Pikir

Situs Paromasan jejak keagungan dan spiritualitas leluhur Batak di Pangururan

by Ingot Simangunsong
5 November 2025 | 06:19 WIB
0

Oleh | Hatoguan Sitanggang SELAIN Huta Hariara Sigurdung, Kabupaten Samosir juga menyimpan peninggalan bersejarah lain yang tak kalah penting, yakni...

Read more
Buah Pikir

“Menapak jejak Raja Sitempang: Warisan kearifan leluhur di tanah Samosir”

by Ingot Simangunsong
4 November 2025 | 20:27 WIB
0

Oleh | Hatoguan Sitanggang KEARIFAN dan kebijaksanaan Raja Sitempang tidak hanya terlihat dari gaya kepemimpinannya, tetapi juga dari kemampuannya membangun...

Read more

Berita Terbaru

News

Pesta Wisata Leluhur Raja Silahi Sabungan siap digelar, Dolok Paromasan dipromosikan sebagai destinasi budaya Samosir

8 November 2025 | 14:49 WIB
News

Ditpolairud Polda Aceh ungkap penyelewengan pupuk bersubsidi, satu pelaku diamankan

8 November 2025 | 11:11 WIB
Buah Pikir

Samosir dalam Arus Sejarah Kelam: Perbudakan, Rodi, dan Perlawanan Rakyat Batak

8 November 2025 | 10:40 WIB
News

Silaturahmi Pangdam IM dengan Forkopimda Aceh Utara dan Lhokseumawe perkuat sinergi daerah

7 November 2025 | 21:02 WIB
News

Kapolda Aceh tekankan keseimbangan penegakan hukum dan edukasi dalam penanganan lalu lintas

7 November 2025 | 20:39 WIB
News

Rotasi pejabat Polres Aceh Tamiang, Kapolres tekankan profesionalisme kinerja

7 November 2025 | 17:13 WIB
News

Pemkab Samosir berangkatkan tokoh lintas agama laksanakan ibadah ke tanah suci

7 November 2025 | 16:58 WIB
News

Rumah hakim penangani kasus korupsi Rp231,8 miliar hangus, polisi selidiki penyebab

7 November 2025 | 09:15 WIB
Buah Pikir

Majelis Adat Aceh dan Masa Depan Otonomi Kultural: Meneguhkan Fondasi Perdamaian Melalui Kearifan Lokal

7 November 2025 | 07:54 WIB
News

Kapolda Aceh sampaikan kuliah umum “Polda Meutuah dan Green Policing” di UTU

6 November 2025 | 21:36 WIB
News

Tiga pelaku spesialis pembobol Toko Grosir di Aceh, dibekuk di Gerbang Tol Kisaran

6 November 2025 | 19:28 WIB
News

Polda Aceh dan Komnas HAM perkuat sinergi penegakan hukum berkeadilan

6 November 2025 | 18:19 WIB
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak
  • Saran Pembaca
  • Syarat dan Ketentuan
  • Tentang Segaris.co

©2022-2024 Segaris.co

rotasi barak berita hari ini samosir sinata berita

No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir

©2022-2024 Segaris.co

rotasi barak berita hari ini samosir sinata berita