BANDA ACEH — SEGARIS.CO — IKATAN Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Organisasi Wilayah Aceh menyelenggarakan Silaturahmi Kerja Wilayah (Silakwil) di Gedung Opsroom Kantor Bupati Aceh Utara, Lhoksukon, Sabtu, 22 November 2025.
Kegiatan ini dihadiri Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) serta perwakilan dari 19 Majelis Pengurus Daerah (MPD) ICMI kabupaten/kota se-Aceh.
Ketua Panitia Pelaksana, Drs H Ismed, melaporkan bahwa lebih dari 300 peserta menghadiri agenda tahunan tersebut.
Sejumlah pejabat dan tokoh turut hadir, antara lain Kepala Biro Ekonomi Pemerintah Aceh, anggota DPRA, Sekda Aceh Utara, unsur Forkopimda, pimpinan perguruan tinggi, MPU, serta perwakilan ormas dan OKP.
Ketua MPW ICMI Aceh, Dr Taqwaddin, dalam sambutannya menekankan dua poin utama.
Pertama, ia menegaskan pentingnya esensi silaturahmi sebagai ruang untuk saling berjumpa, berkomunikasi, dan mempererat kebersamaan.
Ia juga menyampaikan apresiasi atas kehadiran ratusan peserta meski ICMI Aceh tengah berduka atas wafatnya Kepala Sekretariat MPW ICMI Aceh.
Kedua, Taqwaddin menyoroti laporan mengenai penggunaan Dana Otonomi Khusus (Otsus) Aceh.
Berdasarkan data yang diterimanya, dari total Rp108 triliun Dana Otsus yang dikucurkan sejak 2008 hingga 2025, alokasi untuk program pengentasan kemiskinan hanya mencapai 5,7 persen.
Angka tersebut dianggap jauh dari ideal dibanding enam sektor lain yang diamanatkan dalam UUPA.
Terkait temuan tersebut, ia meminta para narasumber lokakarya Silakwil untuk menyampaikan solusi konkret guna mempercepat penanggulangan kemiskinan di Aceh.
Ia juga mengimbau Pemerintah Aceh dan DPRA memberikan prioritas lebih besar pada pengentasan kemiskinan dalam pengalokasian Dana Otsus.
Dalam kesempatan itu, Taqwaddin berharap kehadiran pengusaha nasional asal Aceh Utara, Ismail Rasyid—pemilik Trans Continent—dapat memberikan wawasan praktis mengenai pengembangan bisnis dan kontribusinya dalam membuka lapangan kerja bagi putra daerah di berbagai provinsi.
Selain Ismail Rasyid, turut menjadi narasumber Manajer Area BSI Lhokseumawe, perwakilan Bank Indonesia Lhokseumawe, serta Prof Rajuddin SpOG.
Menutup sambutannya, Taqwaddin mengajak para peserta untuk bermusyawarah menentukan lokasi penyelenggaraan Silakwil ICMI Aceh tahun 2026.
Ia juga menekankan pentingnya kekompakan pimpinan ICMI di daerah, menjaga silaturahmi, serta mengembangkan amal usaha guna memperkuat pembiayaan operasional organisasi. [T DJAMALUDDIN/***]








