SAMOSIR – SEGARIS.CO — Pemerintah Kabupaten Samosir kembali menyelenggarakan Horja Bius dengan ritual sakral Mangalahat Horbo sebagai rangkaian Horas Samosir Fiesta (HSF) 2025. Acara yang bertujuan melestarikan keragaman budaya Batak ini digelar di Onan Sipulo, Kecamatan Palipi, Jumat (3/10/2025).
Ritual Mangalahat Horbo menjadi pusat perhatian dalam Horja Bius. Prosesi dimulai dengan makkarihiri, yakni mengikat moncong kerbau menggunakan rotan dan ijuk oleh pakkarihiri (pawang kerbau) yang mengenakan ulos.
Dengan iringan musik Gondang dan Sarune, kerbau kemudian ditarik menuju borotan (batang kayu berhias) untuk dijadikan persembahan.
Masyarakat yang hadir turut manortor mengikuti alunan gondang, menciptakan suasana khidmat sekaligus meriah.
Pelaksanaan Horja Bius ini dikemas oleh Lembaga Adat dan Budaya Kabupaten Samosir yang menaungi 61 bius dari sembilan kecamatan. Selain Bupati Samosir Vandiko Gultom, turut hadir Wakil Bupati Ariston Tua Sidauruk, Anggota DPRD Noni S. Situmorang, Forkopimda, serta sejumlah pejabat daerah.
Bupati menegaskan Horja Bius akan dijadikan agenda tahunan sebagai upaya menjaga warisan leluhur Batak.
“Budaya ini adalah identitas kita. Keunikan seperti Horja Bius, Opera Batak, dan Gondang Naposo harus terus dilestarikan agar dapat dinikmati generasi mendatang, sekaligus memperkuat Samosir sebagai pusat peradaban Batak,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Bupati menekankan pentingnya evaluasi agar setiap pelaksanaan lebih baik ke depan. Tokoh masyarakat Palipi sekaligus mantan Wabup, Juang Sinaga, juga menyampaikan apresiasinya.
“Masyarakat menyambut baik dan bersukacita. Semoga pesta budaya ini mampu mendorong geliat pariwisata di Palipi dan sekitarnya,” kata Juang.
Ketua Lembaga Adat dan Budaya Samosir, Pantas M. Sinaga, menegaskan Horja Bius bukan sekadar kegiatan rutin.
“Esensi utamanya adalah pelestarian adat Batak. Kami berharap dukungan pemerintah agar tradisi ini dapat terus berlanjut,” tuturnya.
Dari unsur legislatif, Anggota DPRD Samosir Noni S. Situmorang mengusulkan agar Onan Sipulo dikembangkan menjadi rest area wisata.
“Langkah ini penting untuk mendukung pertumbuhan pariwisata di Palipi, Sitiotio, Nainggolan, dan Onanrunggu, sekaligus membentengi generasi muda dari dampak negatif modernisasi,” ujarnya.
Agenda Horja Bius akan berlanjut hingga Sabtu (4/10/2025) dengan Festival Gondang Naposo, yang diikuti generasi muda dari seluruh kecamatan di Kabupaten Samosir. [Hatoguan Sitanggang/***]