Segaris.co
Senin, 4 Agustus 2025
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir
Segaris.co
No Result
View All Result
Segaris.co
No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir
Home Buah Pikir
Sutrisno Pangaribuan

Sutrisno Pangaribuan

Kekurangan Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden 2024

Ingot Simangunsong by Ingot Simangunsong
28 April 2023 | 12:57 WIB
in Buah Pikir
ADVERTISEMENT

Oleh | Sutrisno Pangaribuan

SEJAK berakhirnya orde baru yang serba tertutup, kita memasuki era reformasi yang sangat terbuka. Semua sistem pemilihan kini terbuka, dan memberi kesempatan kepada semua orang untuk maju sebagai pemimpin.

Perubahan itulah yang memberi kita kesempatan mengenal sosok Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah periode 2013-2018 dan Periode 2018-2023. Gubernur latar belakang sipil, yang berhasil mengalahkan gubernur petahana latar belakang militer, Bibit Waluyo di Pilkada Jawa Tengah 2013.

Dalam setiap pemilihan calon pemimpin, setiap orang pasti ingin mendapat informasi tentang kelebihan calon.

Namun Kongres Rakyat Nasional (Kornas) justru ingin memberi informasi tentang kekurangan Ganjar Pranowo sebagai Capres. Sehingga publik semakin lengkap memahami Ganjar Pranowo, berikut daftar kekurangan Ganjar Pranowo:

  1. Ganjar Pranowo berasal dari keluarga “ orang biasa”, sederhana, tidak berasal dari kaum ningrat dan darah biru. Ayahnya polisi dengan pangkat rendah, ibunya membuka kedai kelontong dan penjual bensin eceran. Berbeda dengan Prabowo Subianto, Kakeknya Raden Mas Margono Djojohadikoesoemo, adalah pendiri Bank Negara Indonesia ( BNI ). Ayahnya Soemitro Djojohadikoesoemo adalah begawan ekonomi Indonesia dan pernah menjabat menteri di masa orde lama dan orde baru. Sedangkan Anies Baswedan, kakeknya adalah pahlawan nasional, Abdurrahman Baswedan ( AR Baswedan ), pernah menjadi Wakil Menteri Muda Penerangan RI, anggota BP-KNIP. Ayahnya, Rasyid Baswedan merupakan akademisi yang pernah menjabat wakil rektor UII Yogyakarta.

Sidang Sengketa Pilpanag Simalungun dilanjutkan 9 Mei, Jusniar Endah Siahaan: “PIHAK TERGUGAT tidak hadir”

  1. Ganjar Pranowo tidak memiliki dukungan dari konglomerat yang memiliki gurita bisnis di Indonesia. Ganjar Pranowo hanya mengandalkan dukungan dan partisipasi rakyat. Sementara itu, Prabowo Subianto, memiliki sejumlah bisnis dan ditopang oleh pengusaha besar adiknya, Hashim Djojohadikusumo. Sedangkan Anies Baswedan didukung penuh oleh pengusaha sekaligus politisi, Jusuf Kalla dan Surya Paloh, dan Susilo Bambang Yudhoyono.
  2. Ganjar Pranowo tidak memiliki ambisi pribadi untuk menjadi presiden. Sementara itu Prabowo Subianto telah berulangkali menunjukkan ambisinya, sejak mengikuti konvensi Capres Partai Golkar 2004, Cawapres Megawati Soekarnoputri 2009, Capres 2014 dan 2019. Sedangkan Anies Baswedan telah menunjukkan ambisinya untuk menjadi presiden dengan mengikuti konvensi Capres Demokrat 2014.
  3. Ganjar Pranowo adalah tokoh politik yang pernah tampil di nasional sebagai anggota DPR RI namun memilih pulang kampung menjadi tokoh lokal, sebagai Gubernur Jawa Tengah. Jauh dari hiruk pikuk berita nasional. Sementara itu Prabowo Subianto sejak jadi Danjen Kopasus, Panglima Kostrad, Cawapres, Capres, Ketum Gerindra, hingga jadi Menteri Pertahanan RI selalu ada dalam pusaran nasional. Sedangkan Anies Baswedan, sejak jadi rektor Universitas Paramadina, Konvensi Partai Demokrat, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, hingga jadi Menteri Pendidikan dan saat ini Capres Nasdem juga menjadi tokoh nasional.

Bambang Rianto gugat Pilpanag Dolok Ilir II ke PTUN Medan, dan minta Bupati Simalungun TUNDA PELANTIKAN

  1. Ganjar Pranowo berani menyatakan sikap yang tegas dengan menolak penggunaan lambang negara, bendera kebangsaan, dan lagu kebangsaan Israel yang direncanakan digunakan di Piala Dunia FIFA U20 di Indonesia. Sementara itu Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan RI dan Ketum Gerindra sekaligus Capres Gerindra tidak berani menyatakan sikap apapun. Sedangkan Anies Baswedan yang sudah menjadi Capres Nasdem memilih bungkam. Keduanya membangun narasi memisahkan olahraga dengan politik. Ganjar Pranowo menjadi pihak yang disalahkan karena FIFA membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 FIFA.
  2. Ganjar Pranowo lebih sering menggunakan bahasa ibunya, bahasa Jawa dalam berkomunikasi dengan publik. Sementara itu Prabowo Subianto dan Anies Baswedan pernah tinggal di luar negeri. Keduanya juga selalu menunjukkan kemampuan menggunakan bahasa asing, dan menunjukkan kemampuan bergaul dengan dunia luar.

KRONOLOGI Pilpanag Dolok Ilir II di-PTUN-kan, Bambang Rianto: “Kami TERZOLIMI”

  1. Ganjar Pranowo tidak mampu menggunakan sentimen primordial, politik identitas dalam Pileg maupun Pilkada yang diikutinya. Sementara itu Prabowo Subianto dalam dua kali Pilpres menggunakannya secara terbuka. Begitu juga dengan Anies Baswedan yang berhasil memenangi Pilkada DKI Jakarta dengan politik identitas dan sentimen primordial.
  2. Ganjar Pranowo tidak mampu membiayai pergerakan rekan juang politik, relawan, simpatisan yang mendukungnya sebagai Capres. Relawan Ganjar Pranowo sudah bergerak secara mandiri dan sukarela, bahkan sebelum Ganjar Pranowo diumumkan sebagai Capres oleh PDI-P. Sementara relawan Prabowo Subianto dan Anies Baswedan terbentuk subur setelah keduanya diumumkan sebagai Capres.

Semua kekurangan yang ada pada diri Ganjar Pranowo tersebut sebagai bukti bahwa beliau sebagai Capres “orang biasa” dan memiliki banyak kesamaan dengan Presiden Joko Widodo yang juga merupakan “orang biasa”.

Ganjar Pranowo mewakili mayoritas rakyat Indonesia sebagai “orang biasa”. Maka kekurangan tersebut akan menjadi kekuatan jika Ganjar Pranowo setia kepada rakyat.

Penulis, Sutrisno Pangaribuan, Presidium Kongres Rakyat Nasional (Kornas).

Tags: Anies BaswedanGanjar PranowoPrabowo Subianto
ShareTweetSendShareSharePinSend
ADVERTISEMENT

Berita Lainnya

Buah Pikir

DARURAT KORUPSI: Presiden Prabowo diminta terbitkan Perppu Hukuman Mati Koruptor!

by Ingot Simangunsong
29 Juli 2025 | 06:11 WIB
0

Oleh | Sutrisno Pangaribuan DRAMA "Operasi Tangkap Tangan" Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (OTT KPK RI) kembali menampilkan babak baru....

Read more
Tak Berkategori

Menguji Keberanian KPK RI dari Maluku Utara ke Sumatera Utara

by Ingot Simangunsong
24 Juli 2025 | 18:32 WIB
0

Oleh | Sutrisno Pangaribuan KOMISI Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI) pernah menyatakan bahwa pimpinannya dipastikan mengusut fakta persidangan pada kasus...

Read more
Buah Pikir

Siapa para KORUPTOR di balik Aksi Indonesia Gelap dan Tagar #KaburAjaDulu?

by Ingot Simangunsong
21 Juli 2025 | 16:42 WIB
0

Oleh | Sutrisno Pangaribuan PRESIDEN RI, Prabowo Subianto menyampaikan pernyataan mengejutkan tentang aksi mahasiswa dan koalisi masyarakat sipil serentak yang...

Read more
Buah Pikir

Urgensi menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan pembacaan teks Pancasila pasca badai korupsi yang mengguncang Sumatera Utara

by Ingot Simangunsong
20 Juli 2025 | 13:34 WIB
0

Oleh | Sutrisno Pangaribuan KOMISI Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI) menangkap Kepala Dinas (Kadis) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR)...

Read more
Buah Pikir

TOLAK ide Tito menambah Ditjen BUMD Kemendagri

by Ingot Simangunsong
18 Juli 2025 | 07:41 WIB
0

Oleh | Sutrisno Pangaribuan MENTERI Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyebut, mayoritas Badan Usaha Milik Daerah ( BUMD ) dalam...

Read more
Buah Pikir

Penanganan kasus suap Jalan di Sumut: Fokus KPK RI bergeser, publik pertanyakan komitmen pemberantasan korupsi

by Ingot Simangunsong
17 Juli 2025 | 08:40 WIB
0

Oleh | Sutrisno Pangaribuan UPAYA Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI) merasionalisasi dan melokalisasi kasus suap yang melibatkan “anak...

Read more

Berita Terbaru

News

Pemko Pematangsiantar hapus denda keterlambatan Pembayaran PBB-P2, berlaku hingga 30 September 2025

2 Agustus 2025 | 20:21 WIB
News

Menteri PKP dorong realisasi rumah bersubsidi, Bupati Samosir ajukan 500 unit

1 Agustus 2025 | 21:04 WIB
News

Wali Kota Pematangsiantar bahas pembangunan infrastruktur strategis bersama Wamen PU

1 Agustus 2025 | 08:56 WIB
News

Wabup Samosir pimpin rapat evaluasi Perda Pajak dan Retribusi Daerah serta Realisasi PAD 2024

1 Agustus 2025 | 08:43 WIB
News

Krisis air bersih melanda wilayah pegunungan Samosir, Pemkab salurkan bantuan ke desa terdampak

31 Juli 2025 | 18:42 WIB
News

DPRD dan Pemkab Samosir sepakati RPJMD 2025–2029, Bupati: Jadi peta jalan pembangunan 5 tahun

30 Juli 2025 | 13:14 WIB
News

Bupati Langkat hadiri Rakor Pengaturan Sumur Minyak Rakyat, tegaskan dukungan pada regulasi baru Kementerian ESDM

30 Juli 2025 | 07:50 WIB
News

Pemkot Pematangsiantar jajaki kerjasama internasional kelola sampah jadi energi

29 Juli 2025 | 19:23 WIB
News

BPK dan Komisi XI DPR RI gelar sosialisasi akuntabilitas dana desa di Samosir

29 Juli 2025 | 19:05 WIB
News

Pengurus Perbakin Pematangsiantar audiensi dengan Kapolres, bahas penertiban senapan PCP ilegal

29 Juli 2025 | 15:07 WIB
News

Kadishub Pematangsiantar tuduh oknum Polisi lakukan pemerasan, Kapolres membantah

29 Juli 2025 | 07:06 WIB
Buah Pikir

DARURAT KORUPSI: Presiden Prabowo diminta terbitkan Perppu Hukuman Mati Koruptor!

29 Juli 2025 | 06:11 WIB
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak
  • Saran Pembaca
  • Syarat dan Ketentuan
  • Tentang Segaris.co

©2022-2024 Segaris.co

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir

©2022-2024 Segaris.co

rotasi barak berita hari ini danau toba