Segaris.co
Kamis, 25 Desember 2025
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir
Segaris.co
No Result
View All Result
Segaris.co
No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir
Home Buah Pikir
Buntulan Soaduon, Pembina DPP DGP #DulurGanjarPranowo

Buntulan Soaduon, Pembina DPP DGP #DulurGanjarPranowo

Pileg SISTEM PROPORSIONAL TERBUKA suburkan POLITIK UANG

Ingot Simangunsong by Ingot Simangunsong
10 Maret 2023 | 15:51 WIB
in Buah Pikir
ADVERTISEMENT

Catatan | Buntulan Soaduon

POLITIK UANG selalu terjadi di dalam 3 tahap, yaitu, politik uang saat penjaringan bakal Caleg di internal partai sampai Partai mendaftarkan para Caleg ke KPU/KPUD.

Politik uang pada saat masa kampanye sampai hari H pencoblosan, dan politik uang pada saat setelah pencoblosan atau perhitungan suara berjenjang.

Kini mari kita bedah bersama Politik Uang dalam Pileg Sistem Proporsional Tertutup dan Terbuka.

PILEG Sistem PROPORSIONAL TERTUTUP

Politik uang saat penjaringan para Caleg sampai Partai mendaftarkan-nya ke KPU/KPUD.

Parameter yang perlu dipertimbangkan: (1) Kinerja selama pengkaderan, (2) Elektabilitas, (3) Popularitas, (4) Kekuatan Jaringan, dan (5) Kemampuan Finansial (pribadi dan bohir politik).

Kemungkinan yang akan diambil menjadi Caleg oleh partai berdasarkan kekuatan kader partai sendiri.

Kemungkinan yang akan diambil partai, adalah (No 1, No 2, No 3, No 4, dan No 5).

A. (Kuat, Kuat, Kuat, Kuat, Kuat), artinya No 1 kinerjanya bagus, No 2, Elektabilitas tinggi. No 3 Popularitasnya bagus, No 4 Jaringannya luas dan No 5. Finansial-nya kuat… adalah kader tanpa politik uang. Kesimpulan: Sangat diutamakan.

B. (Kuat, Kuat, Kuat, Kuat, Lemah)

Karena No 5 akan dibantu oleh kekuatan finansial partai dan bohir politik sedikit. Kesimpulan: Tetap direkomendasikan menjadi bakal Caleg.

C. (Kuat, Kuat, Kuat, Lemah, Kuat) … Kesimpulan: Masih bisa direkomendasikan sebagai bakal Caleg.

“Bilamana ada lebih dari satu lemah maka akan segera dicoret.”

Kesimpulan akhir, dalam Pileg Sistem Proporsional Tertutup maka politik uang mulai pada saat pendaftaran bakal Caleg sampai Caleg yang didaftarkan ke KPU sangat minim politik uang.

Baca juga :

segaris.co pelepas belenggu “kuli”

Politik Uang saat Masa Kampanye

Karena sudah difit and proper test dari kader sendiri, maka politik uang kepada rakyat akan sangat minim sehingga rakyat akan tersadarkan untuk mendengar program program calonnya daripada politik uang karena mereka sudah bekerja untuk rakyat sebelumnya.

Kesimpulan: Politik uang mungkin tidak bisa dihindari tapi volumenya bisa diperkirakan tidak masif seperti sistem terbuka seperti saat sebelum sebelumnya.

Politik uang setelah pencoblosan atau tahap perhitungan suara, bisa terjadi masif bilamana petugas KPU, Bawaslu dan lainnya, tidak punya integritas tinggi. Tapi bilamana berintegritas tinggi maka potensi politik uang akan kecil.

Baca juga :

Jaga kualitas air minum dari hulu hingga ke hilir, Perumda “Tirta Uli” gelar Pelatihan RPAM

Direktur Utama Perumda “Tirta Uli”, Ir Zulkifli Lubis MT

PILEG Sistem PROPORSIONAL TERBUKA

Akan terjadi saling sikut, baik dari calon luar kader dengan kader partai sendiri. Sehingga kemungkinan politik uang semakin masif.

Karena, siapa pun bisa mendaftar walau pun dari 5 kriteria hanya mempunyai dua parameter yang kuat. Peran bohir politik akan semakin kuat dan petugas partai akan memanfaatkan nafsunya bakal calon untuk dijadikan calon karena di belakangnya sudah ada bohir politik.

Peserta pemilu akan mengiming-imingi rakyat, terutama pemilih dari kalangan Masyarakat Berpenghasilan Rendah, #MBR atau #Wong Cilik dengan politik uang yang signifikan.

Berlomba adu besar-besaran politik uang karena bagi calon legislatif mereka sudah punya bohir politik yang membiayai kampanye dengan deal-deal rahasia.

Akibatnya rakyat #Wong Cilik berpikir semakin pragmatis, semakin kecanduan untuk menerima politik uang dari siapa pun Caleg partai mana pun!!

Di sinilah akan terjadi hancurnya moral rakyat dalam  berdemokrasi untuk berdaulat.

Almarhum Buya Syafii Maarif sudah bolak-balik dengan lugas dan lantang mengatakan bahwa Indonesia memasuki fase Demokrasi Tuna Adab. Semakin menuju Biadab gegara semakin suburnya praktek Politik Uang ini.

Akan sama-sama mempunyai potensial politik uang tergantung dari moralitas dari para petugas KPU, Bawaslu, DKPP dan lain lainnya.

Baca juga :

Ilyas Sitorus: “Diskominfo cermin Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota jalankan program pembangunan”

KEPALA Dinas Komunikasi dan Informatika Sumatera Utara, Ilyas S Sitorus

Politik Uang Lebih Kecil Proporsional Tertutup Dibanding Tertutup

Maka, dengan mempertimbangkan hal-hal di atas, kami berpendapat bahwa politik uang yang kemungkinan lebih besar dan masif serta daya hancur moral pemilih jauh lebih kuat adalah Pileg dengan Sistem Proporsional Terbuka.

Dan bisa kita dilihat para bohir politik akan sangat berperan di sistem terbuka sehingga partai tak bisa lagi mengendalikan kekuatannya, apalagi menerapkan ideologinya.

Demikian kiranya salah satu analisis dan pendapat kami terhadap Pileg dengan sistem PROPORSIONAL TERTUTUP atau PROPORSIONAL TERBUKA.

Silahkan siapa pun yang ingin menyumbangkan pemikirannya. Tapi kita seharusnya bukan sebatas hanya saya setuju sistem tertutup, atau sebaliknya saya setuju sistem terbuka, tapi tanpa analisa data-data faktual, dan tanpa argumen yang kuat, serta mendasar.

Pokoknya, semua omongan Politisi Petinggi Partai mana pun harus kita kritisi dengan baik..

Partai Minim Apalagi Nihil Kader Ngotot Dukung Proporsional Terbuka

Jad,i tidaklah mengherankan bagi kita semua, ketika melihat partai-partai peserta pemilu 2024 yang minim kader, apalagi nihil kader, akan mendukung Pileg dengan Sistem Proporsional Terbuka yang sudah diterapkan pada Pileg 2009, 2014 dan 2019 kemarin. Sudah terbukti semakin menyuburkan Politik Uang.

“DGP sejak awal gugatan ke MK dilayangkan agar Pileg kembali ke Sistem Proporsional Tertutup, sudah menyatakan sikap politik-nya mendukung 100% MK mengabulkannya…”

Penulis, Buntulan Soaduon, Pembina DPP DGP #DulurGanjarPranowo

ShareTweetSendShareSharePinSend
ADVERTISEMENT

Berita Lainnya

Buah Pikir

Presiden Prabowo boneka Jokowi?

by Ingot Simangunsong
18 Desember 2025 | 00:29 WIB
0

Oleh | @sabartambunan63_ HAMPIR semua netizen yang peduli politik, percaya bahwa Prabowo adalah bonekanya Jokowi. Iya apa iya??!! Jauh-jauh hari,...

Read more
Buah Pikir

Sejarah Tambak Paromasan dan fenomena penggarap yang tidak beretika

by Ingot Simangunsong
7 Desember 2025 | 19:03 WIB
0

Oleh | Hatoguan Sitanggang TAMBAK Paromasan merupakan salah satu situs sejarah dan cagar budaya yang terletak di antara Desa Lumban...

Read more
Buah Pikir

Belajar mencintai Palestina di PDI Perjuangan, Ara wujudkan cinta melalui Panitia Natal Nasional 2025

by Ingot Simangunsong
29 November 2025 | 17:41 WIB
0

Oleh | Sutrisno Pangaribuan KONFERENSI Waligereja Indonesia (KWI) dan Persekutuan Gereja- gereja di Indonesia (PGI) akan menggeelar perayaan Natal nasional...

Read more
Buah Pikir

Rekam jejak Si Raja Batak

by Ingot Simangunsong
28 November 2025 | 08:46 WIB
0

Oleh  | Hatoguan Sitanggang MENURUT tuturan para tetua Batak, Si Raja Batak (Sori Mangaraja ke-12) melakukan perjalanan sakral menuju Gunung...

Read more
Buah Pikir

Bencana alam Sumut memenuhi status keadaan darurat bencana nasional

by Ingot Simangunsong
27 November 2025 | 20:21 WIB
0

Oleh | Sutrisno Pangaribuan BERDASARKAN keadaan darurat, bencana alam yang terjadi merata di seluruh daerah kabupaten/ kota di Provinsi Sumatera Utara...

Read more
Buah Pikir

Jangan bahas tarombo atau silsilah marga

by Ingot Simangunsong
27 November 2025 | 19:34 WIB
0

Oleh | Hatoguan Sitanggang JANGAN membahas tarombo atau silsilah marga yang tidak diteliti secara ilmiah. Tanpa penelitian para ahli, pembahasan...

Read more

Berita Terbaru

News

Natal PKK Pematangsiantar jadi momentum penguatan nilai keluarga dan kebersamaan

24 Desember 2025 | 08:17 WIB
News

Ahmad Doli: DPP ingin Musda Golkar Sumut berjalan kondusif

23 Desember 2025 | 16:10 WIB
News

Bupati Taput sambut kunjungan Pangdam I/Bukit Barisan di Bandara Silangit

23 Desember 2025 | 11:23 WIB
News

KONI Langkat gelar Bimtek Cabor dan KONI kecamatan, fokus pembinaan atlet dan tata kelola LPJ

22 Desember 2025 | 07:45 WIB
News

Bangun 103 hunian tetap untuk korban bencana, Menteri PKP dan Mendagri lakukan groundbreaking di Tapanuli Utara

22 Desember 2025 | 06:52 WIB
News

Rapimnas I Golkar 2025 usulkan Pilkada melalui DPRD, rumuskan 10 pernyataan politik

21 Desember 2025 | 19:02 WIB
News

Wabup Samosir resmikan Museum Pusaka Batak Toba di Pangururan

19 Desember 2025 | 13:07 WIB
News

Tunggakan pajak kendaraan di Samosir capai 25 ribu unit, Pemkab imbau manfaatkan program pemutihan

19 Desember 2025 | 12:55 WIB
News

Desa Hutapea Banuarea dan Aek Nauli IV harumkan Tapanuli Utara di Jambore Kader Posyandu Sumut

18 Desember 2025 | 14:01 WIB
Buah Pikir

Presiden Prabowo boneka Jokowi?

18 Desember 2025 | 00:29 WIB
News

Di kegiatan KWRI, Pemko Pematangsiantar dorong profesionalisme pers di era digital

17 Desember 2025 | 22:28 WIB
News

Pemkab Samosir perkuat koordinasi TPID jelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026

17 Desember 2025 | 08:26 WIB
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak
  • Saran Pembaca
  • Syarat dan Ketentuan
  • Tentang Segaris.co

©2022-2024 Segaris.co

rotasi barak berita hari ini samosir sinata berita

No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir

©2022-2024 Segaris.co

rotasi barak berita hari ini samosir sinata berita