Segaris.co
Selasa, 23 Desember 2025
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir
Segaris.co
No Result
View All Result
Segaris.co
No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir
Home Buah Pikir

Perang Jokowi dan mafia CPO, siapa tepar??

Ingot Simangunsong by Ingot Simangunsong
29 April 2022 | 17:45 WIB
in Buah Pikir
ADVERTISEMENT

Oleh | Erizeli Jely Bandaro

 

SAYA sudah baca berita Financial Time dan Xinhua China. Berita itu sangat logis sebagai sebuah kekhawatiran. Bahwa Indonesia sebagai penghasil CPO terbesar di dunia, akan jadi sumber pemicu inflasi pangan global.

Apa pasal? Maklum, industri downstream CPO oleo pangan yang ada di Korea, China, Jepang, India, dan negara lain yang meroket harganya. Dan ini bersinggungan dengan kebutuhan rakyat banyak.

Lobi intensif kepada Jakarta

“Negara seperti China, Korea, India dan Jepang, sedang wait and see. Kalau dalam seminggu tidak ada perubahan kebijakan larangan ekspor CPO, mereka pasti ajukan nota protes kepada Indonesia.

Lobi intensif kepada Jakarta pasti mereka lakukan. Maklum ini menyangkut ekosistem bisnis yang melibatkan Industri, rantai pasokan dan distribusi berkala raksasa.

Dampak ekonominya sangat masif bagi negara tersebut. Jelas menambah angka inflasi. Kata teman di China lewat WeChat.

Baca juga : Amerika fitnah China, deradikalisasi bilangnya langgar HAM

Tidak pernah menyangka

Saya bisa bayangkan, sejak tahun 2013 pembangunan downstream CPO di China dan Korea sangat besar kapasitasnya. Mereka tidak pernah menyangka Indonesia akan keluarkan kebijakan ban ekspor CPO.

Enggak kebayang akan terjadi kebangkrutan massal pabrik downstream di sana. Apalagi saham industri CPO di luar negeri itu, juga ada yang dimiliki konglomerat Indonesia, seperti Wimar yang punya lebih 400 pabrik downstream sawit di luar negeri, akan teracam tutup karena tidak ada pasokan bahan baku. Belum lagi group Salim dan Sinar Mas.

“Ada apa sih sebenarnya di Indonesia? Kan politik stabil. Apalagi karena Covid, neraca perdagangan surplus, berkat naiknya harga komoditas utama Indonesia. CPO sendiri menyumbang devisa 14% dari total ekspor non migas. Itu kan bagus bagi Indonesia. Kenapa buat kebijakan konyol? Apa sudah dipikirkan terhadap fundamental ekonomi yang retak dan penerimaan devisa yang menurun.“ (Kata teman saya).

Baca juga : Apa saja target partai politik HTI???

Tidak pernah dianggap serius

Menurut saya, masalah larangan ekspor sawit ini  bukan berita baru. Ini sudah berkali-kali Jokowi peringatkan kepada pengusaha dan kementrian.

“Hayo kembangkan hilirisasi! Tetapi tidak pernah dianggap serius oleh semua pihak. Walau ada kebijakan pajak ekspor CPO, namun tidak memicu pengusaha untuk mengembangkan dowstream sawit.“ Tetapi mengapa harus sekarang? (Desak teman saya).

“Daripada terus pertanyakan kebijakan pemerintah, kenapa engga relokasi industri downstream CPO kalian ke Indonesia. Kan bagus dekat dengan bahan baku. Secure kan.“ (Kata saya)

Baca juga : Jalan provinsi kritis, masyarakat Habornas Toba jengkel tak ada perbaikan

Jokowi berusaha melawan, namun tidak yakin bisa menang

Namun tidak perlu jadi orang pintar untuk tahu kalau sebenarnya kebijakan Jokowi ini berkaitan dengan politik dan perseteruan menuju Pilpres 2024.

Jokowi tidak lagi melihat kemalasan konglomerat membangun downstream, tetapi lebih kepada sikap arogan mereka. Bahwa, mereka bisa kendalikan negara ini karena sudah membeli elit politik untuk melancarkan agenda mereka saja. Apa? Kaya raya dari bisnis rente untuk kepentingan  investor asing. Itu aja. Dan Jokowi berusaha melawan.

“Tidak yakin Jokowi bisa menang. Lihat aja, tidak lebih sebulan, kebijakan ini akan direvisi dengan alasan klasik, yang seakan-akan membela rakyat petani sawit. Dan janji pengusaha akan jamin supply migor dengan harga murah dan tersedia di pasar. Itu aja. Kekuatan konglomerat itu terlalu besar dibandingkan Jokowi. Mereka mengendalikan partai dan ormas.“ (Kata teman).

Saya tersenyum getir. Hanya doa yang bisa saya panjatkan. “Tuhan, beri kami kesabaran ketika kami kalah dan kekuatan untuk bangkit.” (***)

Tags: CPOJokowi
ShareTweetSendShareSharePinSend
ADVERTISEMENT

Berita Lainnya

Buah Pikir

Presiden Prabowo boneka Jokowi?

by Ingot Simangunsong
18 Desember 2025 | 00:29 WIB
0

Oleh | @sabartambunan63_ HAMPIR semua netizen yang peduli politik, percaya bahwa Prabowo adalah bonekanya Jokowi. Iya apa iya??!! Jauh-jauh hari,...

Read more
Buah Pikir

Sejarah Tambak Paromasan dan fenomena penggarap yang tidak beretika

by Ingot Simangunsong
7 Desember 2025 | 19:03 WIB
0

Oleh | Hatoguan Sitanggang TAMBAK Paromasan merupakan salah satu situs sejarah dan cagar budaya yang terletak di antara Desa Lumban...

Read more
Buah Pikir

Belajar mencintai Palestina di PDI Perjuangan, Ara wujudkan cinta melalui Panitia Natal Nasional 2025

by Ingot Simangunsong
29 November 2025 | 17:41 WIB
0

Oleh | Sutrisno Pangaribuan KONFERENSI Waligereja Indonesia (KWI) dan Persekutuan Gereja- gereja di Indonesia (PGI) akan menggeelar perayaan Natal nasional...

Read more
Buah Pikir

Rekam jejak Si Raja Batak

by Ingot Simangunsong
28 November 2025 | 08:46 WIB
0

Oleh  | Hatoguan Sitanggang MENURUT tuturan para tetua Batak, Si Raja Batak (Sori Mangaraja ke-12) melakukan perjalanan sakral menuju Gunung...

Read more
Buah Pikir

Bencana alam Sumut memenuhi status keadaan darurat bencana nasional

by Ingot Simangunsong
27 November 2025 | 20:21 WIB
0

Oleh | Sutrisno Pangaribuan BERDASARKAN keadaan darurat, bencana alam yang terjadi merata di seluruh daerah kabupaten/ kota di Provinsi Sumatera Utara...

Read more
Buah Pikir

Jangan bahas tarombo atau silsilah marga

by Ingot Simangunsong
27 November 2025 | 19:34 WIB
0

Oleh | Hatoguan Sitanggang JANGAN membahas tarombo atau silsilah marga yang tidak diteliti secara ilmiah. Tanpa penelitian para ahli, pembahasan...

Read more

Berita Terbaru

News

KONI Langkat gelar Bimtek Cabor dan KONI kecamatan, fokus pembinaan atlet dan tata kelola LPJ

22 Desember 2025 | 07:45 WIB
News

Bangun 103 hunian tetap untuk korban bencana, Menteri PKP dan Mendagri lakukan groundbreaking di Tapanuli Utara

22 Desember 2025 | 06:52 WIB
News

Rapimnas I Golkar 2025 usulkan Pilkada melalui DPRD, rumuskan 10 pernyataan politik

21 Desember 2025 | 19:02 WIB
News

Wabup Samosir resmikan Museum Pusaka Batak Toba di Pangururan

19 Desember 2025 | 13:07 WIB
News

Tunggakan pajak kendaraan di Samosir capai 25 ribu unit, Pemkab imbau manfaatkan program pemutihan

19 Desember 2025 | 12:55 WIB
News

Desa Hutapea Banuarea dan Aek Nauli IV harumkan Tapanuli Utara di Jambore Kader Posyandu Sumut

18 Desember 2025 | 14:01 WIB
Buah Pikir

Presiden Prabowo boneka Jokowi?

18 Desember 2025 | 00:29 WIB
News

Di kegiatan KWRI, Pemko Pematangsiantar dorong profesionalisme pers di era digital

17 Desember 2025 | 22:28 WIB
News

Pemkab Samosir perkuat koordinasi TPID jelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026

17 Desember 2025 | 08:26 WIB
News

Bupati Taput dorong peran pers sebagai mitra strategis pembangunan

17 Desember 2025 | 06:42 WIB
News

Dosen dan Mahasiswa Universitas Quality Medan kenalkan dunia kerja sejak dini kepada siswa SD

15 Desember 2025 | 22:48 WIB
News

Natal bukan hanya tentang menerima, tapi tentang memberi

15 Desember 2025 | 20:09 WIB
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak
  • Saran Pembaca
  • Syarat dan Ketentuan
  • Tentang Segaris.co

©2022-2024 Segaris.co

rotasi barak berita hari ini samosir sinata berita

No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir

©2022-2024 Segaris.co

rotasi barak berita hari ini samosir sinata berita