Segaris.co
Senin, 8 September 2025
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir
Segaris.co
No Result
View All Result
Segaris.co
No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir
Home Buah Pikir

Perang Jokowi dan mafia CPO, siapa tepar??

Ingot Simangunsong by Ingot Simangunsong
29 April 2022 | 17:45 WIB
in Buah Pikir
ADVERTISEMENT

Oleh | Erizeli Jely Bandaro

 

SAYA sudah baca berita Financial Time dan Xinhua China. Berita itu sangat logis sebagai sebuah kekhawatiran. Bahwa Indonesia sebagai penghasil CPO terbesar di dunia, akan jadi sumber pemicu inflasi pangan global.

Apa pasal? Maklum, industri downstream CPO oleo pangan yang ada di Korea, China, Jepang, India, dan negara lain yang meroket harganya. Dan ini bersinggungan dengan kebutuhan rakyat banyak.

Lobi intensif kepada Jakarta

“Negara seperti China, Korea, India dan Jepang, sedang wait and see. Kalau dalam seminggu tidak ada perubahan kebijakan larangan ekspor CPO, mereka pasti ajukan nota protes kepada Indonesia.

Lobi intensif kepada Jakarta pasti mereka lakukan. Maklum ini menyangkut ekosistem bisnis yang melibatkan Industri, rantai pasokan dan distribusi berkala raksasa.

Dampak ekonominya sangat masif bagi negara tersebut. Jelas menambah angka inflasi. Kata teman di China lewat WeChat.

Baca juga : Amerika fitnah China, deradikalisasi bilangnya langgar HAM

Tidak pernah menyangka

Saya bisa bayangkan, sejak tahun 2013 pembangunan downstream CPO di China dan Korea sangat besar kapasitasnya. Mereka tidak pernah menyangka Indonesia akan keluarkan kebijakan ban ekspor CPO.

Enggak kebayang akan terjadi kebangkrutan massal pabrik downstream di sana. Apalagi saham industri CPO di luar negeri itu, juga ada yang dimiliki konglomerat Indonesia, seperti Wimar yang punya lebih 400 pabrik downstream sawit di luar negeri, akan teracam tutup karena tidak ada pasokan bahan baku. Belum lagi group Salim dan Sinar Mas.

“Ada apa sih sebenarnya di Indonesia? Kan politik stabil. Apalagi karena Covid, neraca perdagangan surplus, berkat naiknya harga komoditas utama Indonesia. CPO sendiri menyumbang devisa 14% dari total ekspor non migas. Itu kan bagus bagi Indonesia. Kenapa buat kebijakan konyol? Apa sudah dipikirkan terhadap fundamental ekonomi yang retak dan penerimaan devisa yang menurun.“ (Kata teman saya).

Baca juga : Apa saja target partai politik HTI???

Tidak pernah dianggap serius

Menurut saya, masalah larangan ekspor sawit ini  bukan berita baru. Ini sudah berkali-kali Jokowi peringatkan kepada pengusaha dan kementrian.

“Hayo kembangkan hilirisasi! Tetapi tidak pernah dianggap serius oleh semua pihak. Walau ada kebijakan pajak ekspor CPO, namun tidak memicu pengusaha untuk mengembangkan dowstream sawit.“ Tetapi mengapa harus sekarang? (Desak teman saya).

“Daripada terus pertanyakan kebijakan pemerintah, kenapa engga relokasi industri downstream CPO kalian ke Indonesia. Kan bagus dekat dengan bahan baku. Secure kan.“ (Kata saya)

Baca juga : Jalan provinsi kritis, masyarakat Habornas Toba jengkel tak ada perbaikan

Jokowi berusaha melawan, namun tidak yakin bisa menang

Namun tidak perlu jadi orang pintar untuk tahu kalau sebenarnya kebijakan Jokowi ini berkaitan dengan politik dan perseteruan menuju Pilpres 2024.

Jokowi tidak lagi melihat kemalasan konglomerat membangun downstream, tetapi lebih kepada sikap arogan mereka. Bahwa, mereka bisa kendalikan negara ini karena sudah membeli elit politik untuk melancarkan agenda mereka saja. Apa? Kaya raya dari bisnis rente untuk kepentingan  investor asing. Itu aja. Dan Jokowi berusaha melawan.

“Tidak yakin Jokowi bisa menang. Lihat aja, tidak lebih sebulan, kebijakan ini akan direvisi dengan alasan klasik, yang seakan-akan membela rakyat petani sawit. Dan janji pengusaha akan jamin supply migor dengan harga murah dan tersedia di pasar. Itu aja. Kekuatan konglomerat itu terlalu besar dibandingkan Jokowi. Mereka mengendalikan partai dan ormas.“ (Kata teman).

Saya tersenyum getir. Hanya doa yang bisa saya panjatkan. “Tuhan, beri kami kesabaran ketika kami kalah dan kekuatan untuk bangkit.” (***)

Tags: CPOJokowi
ShareTweetSendShareSharePinSend
ADVERTISEMENT

Berita Lainnya

Buah Pikir

Harun Masiku dicari, Muryanto Amin dinanti

by Ingot Simangunsong
6 September 2025 | 15:46 WIB
0

Oleh | Sutrisno Pangaribuan BELUM lama berselang, Ketua KPK Setyo Budiyanto menegaskan OTT terhadap Wamenaker Immanuel Ebenezer (Noel) yang melakukan ...

Read more
Buah Pikir

Presiden Prabowo segera bentuk TGPF kekerasan dalam aksi massa

by Ingot Simangunsong
4 September 2025 | 00:02 WIB
0

Oleh | Sutrisno Pangaribuan PASAL 27 ayat 1 UUD 1945 menyatakan bahwa "Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum...

Read more
Buah Pikir

Pemerintah seharusnya proaktif, bukan reaktif!

by Ingot Simangunsong
2 September 2025 | 12:43 WIB
0

Oleh | Sutrisno Pangaribuan BELUM lama berselang, negara kita merayakan hari ulang tahun (HUT) ke- 80. Setelah upacara, dilanjutkan dengan...

Read more
Buah Pikir

Stop pemborosan keuangan dan perbaiki tata kelola Negara

by Ingot Simangunsong
1 September 2025 | 11:14 WIB
0

Oleh | Sutrisno Pangaribuan PUTUSAN Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 128/PUU-XXIII/2025 tentang larangan wakil menteri rangkap jabatan harus segera dilaksanakan pemerintah....

Read more
Buah Pikir

Memaknai istilah circle KPK: antara Muryanto, Bobby, dan Topan

by Ingot Simangunsong
28 Agustus 2025 | 15:14 WIB
0

Oleh | Sutrisno Pangaribuan HINGGA saat ini, Rektor Universitas Sumatera Utara (USU), Muryanto Amin (Muryanto) masih mangkir dari pemanggilan dan...

Read more
Buah Pikir

Panggil dan periksa (kembali) Rektor USU!

by Ingot Simangunsong
25 Agustus 2025 | 08:20 WIB
0

Oleh | Sutrisno Pangaribuan PEMERIKSAAN Muryanto Amin, Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) Medan, teman akrab Bobby Nasution, Gubernur Sumut perlu...

Read more

Berita Terbaru

Buah Pikir

Harun Masiku dicari, Muryanto Amin dinanti

6 September 2025 | 15:46 WIB
News

Uskup Agung Medan berharap “Seminari hasilkan gembala yang mengenal hati Yesus”

6 September 2025 | 15:04 WIB
Kolom

PENDIDIK wajib DIMULIAKAN, bebaskan sebagai pengguna anggaran

5 September 2025 | 14:53 WIB
Kolom

Meritokrasi: “Kekuasaan berdasarkan kelayakan atau prestasi”

5 September 2025 | 14:00 WIB
News

Ditahan terkait kasus korupsi Laptop Chromebook, Nadiem: “Allah tahu kebenarannya.”

4 September 2025 | 17:33 WIB
Buah Pikir

Presiden Prabowo segera bentuk TGPF kekerasan dalam aksi massa

4 September 2025 | 00:02 WIB
Buah Pikir

Pemerintah seharusnya proaktif, bukan reaktif!

2 September 2025 | 12:43 WIB
News

Bupati Samosir serahkan SK P3K Tahap II kepada 21 peserta lulus formasi 2024

1 September 2025 | 18:57 WIB
News

Forkopimda Samosir gelar pertemuan antisipasi gejolak nasional

1 September 2025 | 18:45 WIB
Buah Pikir

Stop pemborosan keuangan dan perbaiki tata kelola Negara

1 September 2025 | 11:14 WIB
News

PBHI Sumut buka Posko pengaduan korban kekerasan aparat saat berdemo

1 September 2025 | 11:02 WIB
News

Bupati Samosir dan Uskup Agung Medan resmikan Gereja Katolik Stasi Kristus Raja Sangkal

1 September 2025 | 10:54 WIB
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak
  • Saran Pembaca
  • Syarat dan Ketentuan
  • Tentang Segaris.co

©2022-2024 Segaris.co

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir

©2022-2024 Segaris.co

rotasi barak berita hari ini danau toba