BANDA ACEH — SEGARIS.CO — Kepolisian Daerah (Polda) Aceh menegaskan komitmennya dalam mendukung pelaksanaan Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) dan pembentukan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Kedua program ini merupakan bagian dari agenda prioritas nasional yang sejalan dengan Asta Cita Presiden untuk mencetak Generasi Emas Indonesia yang sehat, cerdas, dan kompetitif di kancah global.
Program MBG-SPPG dirancang untuk mendorong pemerataan pembangunan manusia serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sasaran utamanya mencakup peserta didik dari jenjang TK hingga SMA/sederajat, serta kelompok 3B, yaitu ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
Melalui penyediaan makanan bergizi gratis, program ini diharapkan dapat memperbaiki status gizi, meningkatkan konsentrasi belajar siswa, sekaligus menekan angka stunting di Aceh.
Kapolda Aceh Irjen Pol. Marzuki Ali Basyah menjelaskan bahwa Polda Aceh mengambil peran strategis dalam mendukung kelancaran program melalui pembentukan Tim Monitoring.
Tim ini bertugas melakukan pengawasan, pendampingan, serta evaluasi terhadap pelaksanaan MBG-SPPG di seluruh wilayah hukum Polda Aceh.
“Saat ini, sekitar 80 persen titik SPPG telah terbentuk untuk menopang program MBG di berbagai kabupaten dan kota. Kami juga memastikan ketersediaan pasokan bahan pangan agar kebutuhan dapur SPPG terpenuhi dengan baik,” ujar Marzuki Ali Basyah, Rabu (12/11/2025).
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa sebagian besar bahan pangan diupayakan berasal dari pengusaha dan pedagang lokal.
Namun, karena kapasitas produksi daerah belum sepenuhnya mencukupi, sebagian kebutuhan pokok masih harus dipasok dari luar Aceh.
Meski demikian, pelaksanaan program MBG di wilayah Aceh dinilai berjalan lancar berkat dukungan infrastruktur SPPG yang memadai.
Polda Aceh juga menempatkan perhatian besar terhadap aspek higienitas dan keamanan makanan yang disalurkan ke peserta didik.
Kepala Pemenuhan Gizi SPPG Polda Aceh, Muhammad Nauval, menuturkan bahwa dapur SPPG dikelola dengan sistem keamanan dan pengawasan ketat untuk menjamin kualitas makanan.
“Dapur SPPG Polda Aceh telah dilengkapi dengan sistem penyimpanan modern yang menjaga kesegaran bahan pangan di bawah suhu 5°C. Seluruh proses pengolahan makanan diawasi langsung oleh Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) Polda Aceh,” jelas Nauval.
Ia menambahkan, setiap hidangan yang telah selesai dimasak wajib melalui uji kelayakan harian oleh tim Dokkes sebelum didistribusikan ke sekolah-sekolah penerima.
“Langkah ini merupakan bentuk tanggung jawab kami untuk memastikan makanan yang dikonsumsi benar-benar aman, higienis, dan layak,” tegasnya.
Polda Aceh berkomitmen terus memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah, instansi terkait, dan seluruh elemen masyarakat dalam mendukung keberhasilan program nasional ini.
Upaya tersebut diharapkan mampu mewujudkan generasi muda Aceh yang sehat, produktif, dan siap bersaing di tingkat nasional maupun global. [T DJAMALUDDIN/***]








