SAMOSIR – SEGARIS.CO — Dalam upaya mendukung terwujudnya keluarga sehat, sejahtera, dan berkualitas, Pemerintah Kabupaten Samosir melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DISP3APPKB) mengadakan pelayanan Keluarga Berencana (KB) gratis dengan metode kontrasepsi mantap, yakni Metode Operasi Wanita (MOW) dan Metode Operasi Pria (MOP) di Puskesmas Buhit, Kecamatan Pangururan, Senin (25/8/2025).
Pelayanan KB ini menargetkan 65 akseptor MOW (tubektomi) dan 10 akseptor MOP (vasektomi), dengan seluruh biaya pelaksanaan ditanggung oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Samosir Tahun Anggaran 2025.
Kegiatan ini turut dihadiri Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Samosir Kennauli Sidauruk, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdakab Samosir Hotraja Sitanggang, Kepala DISP3APPKB Priska Situmorang, Kabid KB K3 Hotnida Manalu, Kepala Puskesmas Buhit, serta tim medis, fasilitator, pendamping, dan personel dari Koramil 03/Pangururan.
Metode MOW dan MOP merupakan kontrasepsi jangka panjang bersifat permanen melalui prosedur sterilisasi, dan dikenal memiliki tingkat keberhasilan tinggi serta risiko kegagalan yang sangat rendah.
Prosedur MOW dilaksanakan oleh tim dari Perkumpulan Kontrasepsi Mantap Indonesia (PKMI) Provinsi Sumatera Utara, sementara MOP ditangani oleh dokter dari Kabupaten Samosir.
Kepala DISP3APPKB, Priska Situmorang, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah konkret dalam mendukung program nasional pengendalian penduduk dan percepatan penurunan angka stunting.
“Program KB menjadi bagian penting dalam upaya membantu keluarga mengatur jumlah anak serta merencanakan masa depan yang lebih sehat dan sejahtera,” ujarnya.
Ketua TP PKK Kabupaten Samosir, Kennauli A. Sidauruk, juga mengapresiasi pelaksanaan kegiatan ini dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat, terutama para tenaga medis dan akseptor yang telah berpartisipasi.
Ia berharap kegiatan serupa dapat terus ditingkatkan pada tahun-tahun mendatang.
“Program ini sangat bermanfaat bagi masyarakat dan menjadi agenda tahunan yang harus kita sambut dengan antusias. Harapannya, ke depan jumlah akseptor terus meningkat demi terciptanya keluarga yang lebih sejahtera di Kabupaten Samosir,” katanya.
Sebagai bentuk apresiasi, pada akhir kegiatan, pemerintah daerah memberikan bantuan berupa uang pengganti transportasi sebesar Rp150.000 dan kompensasi operasional sebesar Rp450.000 kepada masing-masing akseptor. [Hatoguan Sitanggang/***]