ACEH BARAT — SEGARIS.CO — KAPOLDA Aceh Irjen Pol. Drs. Marzuki Ali Basyah menjadi pembicara utama dalam Kuliah Umum se-Barat Selatan Aceh yang berlangsung di Auditorium Universitas Teuku Umar (UTU), Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat, Rabu, 5 November 2025.
Kegiatan bertema “Polda Meutuah dan Green Policing” tersebut dihadiri lebih dari 2.000 peserta yang terdiri dari mahasiswa, dosen, civitas akademika, kepala sekolah, serta pelajar SMA dari berbagai daerah di Barat Selatan Aceh.
Kuliah umum itu turut bertepatan dengan peringatan Dies Natalis ke-19 UTU. Pada kesempatan tersebut, Rektor UTU Prof. Dr. Ishak Hasan menyerahkan piagam penghargaan kepada Kapolda Aceh, yang dilanjutkan dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Polda Aceh dan UTU dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Dalam pemaparannya, Irjen Pol. Marzuki Ali Basyah menyoroti potensi besar sektor pertanian, perkebunan, perikanan, kelautan, hingga sumber daya mineral di wilayah Barat Selatan Aceh.
Ia menekankan pentingnya pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan dengan dukungan investasi yang bertanggung jawab.
“Aceh memiliki kekayaan alam luar biasa, khususnya di Barat Selatan. Namun, pemanfaatannya harus dilakukan dengan bijak dan terbuka terhadap investasi yang tetap mengedepankan tanggung jawab,” ujarnya.
Ia juga mengungkapkan hasil survei Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tahun 2025, yang menempatkan Aceh sebagai provinsi paling aman di Sumatera.
Capaian tersebut, katanya, merupakan hasil kerja sama antara aparat, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam menjaga stabilitas keamanan.
Kapolda turut memperkenalkan visi dan misi “Polda Aceh Meutuah” sebagai pedoman etika dan moral personel Polda Aceh untuk mewujudkan pelayanan Polri yang profesional, humanis, dan berintegritas.
Selain itu, ia menjelaskan konsep Green Policing, yakni pendekatan kepolisian yang memadukan penegakan hukum dengan upaya pelestarian lingkungan.
Program ini meliputi pemberantasan pertambangan ilegal, edukasi menjaga lingkungan, hingga kegiatan penghijauan.
“Green Policing bukan hanya penegakan hukum, tetapi juga membangun kesadaran ekologis. Polisi harus hadir sebagai pelindung masyarakat sekaligus penjaga lingkungan hidup,” tegasnya.
Menutup kuliah umum, Irjen Pol. Marzuki mengajak mahasiswa untuk mengambil peran sebagai agen perubahan dalam menjaga keamanan dan kelestarian lingkungan.
“Kepolisian tidak dapat bekerja sendiri. Diperlukan dukungan masyarakat, terutama generasi muda, untuk mewujudkan Aceh yang aman, damai, dan berkelanjutan,” ujarnya. [T DJAMALUDDIN/***]








