MEDAN – SEGARIS.CO — Wali Kota Pematangsiantar, Wesly Silalahi, bersama Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution dan para bupati/wali kota se-Sumut mengikuti kegiatan Akad Massal Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi 800 ribu debitur serta Peluncuran Kredit Program Perumahan (KPP) yang digelar serentak secara nasional.
Kegiatan tersebut dipusatkan di Dyandra Convention Center Surabaya, Jawa Timur, dan diikuti secara virtual dari Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro Medan, Selasa (21/10/2025).
Dalam arahannya, Gubernur Sumut Bobby Nasution menegaskan pentingnya peran pemerintah daerah untuk berinovasi dalam menghadapi penyesuaian kebijakan Transfer ke Daerah (TKD) tahun depan. Menurutnya, sektor investasi melalui pemanfaatan program KUR dan KPP menjadi strategi kunci dalam menjaga pertumbuhan ekonomi daerah.
“Dengan adanya penyesuaian dari pemerintah pusat, pendapatan total Provinsi Sumut dan kabupaten/kota diperkirakan berkurang sekitar Rp9 triliun. Sementara target pertumbuhan ekonomi tetap tinggi, antara 6,8 hingga 7,2 persen. Karena itu, KUR dan KPP menjadi instrumen penting untuk menutup celah tersebut,” jelas Bobby.
Ia menambahkan, realisasi KUR di Sumut saat ini menempati posisi kelima secara nasional dengan total penyaluran mencapai Rp11 triliun, berada di bawah Sulawesi Selatan. Padahal, menurutnya, potensi ekonomi Sumut lebih besar jika melihat jumlah penduduk dan pelaku UMKM yang tinggi.
“Masih ada daerah yang belum melakukan pendataan UMKM dengan baik. Ini perlu kerja sama semua pihak agar perekonomian masyarakat terus tumbuh,” tegasnya.
Dalam kegiatan tersebut, Pemerintah Provinsi Sumut menghadirkan sekitar 1.000 debitur yang secara simbolis mengikuti akad massal KUR dan KPP.
Bobby berharap jumlah debitur terus meningkat setiap tahunnya dan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Menurutnya, pemanfaatan KUR kini semakin luas, tidak hanya untuk pelaku usaha kecil, mikro, dan super mikro, tetapi juga bagi Tenaga Migran Indonesia (TMI). Sementara itu, Kredit Program Perumahan (KPP) ditujukan untuk mendukung para kontraktor, pengembang, dan penyedia bahan bangunan dalam mewujudkan Program Tiga Juta Rumah Presiden Prabowo Subianto.
“Daripada anak muda kita menjadi TMI ilegal atau terjebak pinjaman online, lebih baik diarahkan memanfaatkan KUR. Begitu juga kontraktor lokal, bisa menggunakan KPP untuk berkontribusi dalam pembangunan rumah rakyat,” ujar Bobby.
Dari Surabaya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa pemerintah telah menyiapkan anggaran KPP on top Rp130 triliun, terdiri dari Rp113 triliun untuk sisi pasokan dan Rp17 triliun untuk sisi permintaan.
Ia juga mendorong para kepala daerah agar aktif melibatkan kontraktor lokal dalam pembangunan perumahan rakyat.
“Kredit Program Perumahan ini adalah bagian dari upaya Presiden Prabowo mewujudkan Program Tiga Juta Rumah. Para debitur KUR dan KPP merupakan pahlawan ekonomi Indonesia,” ujar Airlangga.
Kegiatan Akad Massal 800 Ribu Debitur KUR dan KPP di Surabaya turut dihadiri Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Ketua Komisi VII DPR RI Saleh Partaonan Daulay. Sementara di Medan hadir bupati/wali kota se-Sumut, Kepala Perwakilan BI Sumut Rudi B. Hutabarat, serta Sekdaprov Sumut Togap Simangunsong.
Usai kegiatan, Wali Kota menyampaikan apresiasi atas langkah nyata pemerintah pusat dalam memperluas akses pembiayaan guna mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Ini bukti nyata kehadiran pemerintah di tengah masyarakat. Pemerataan akses pembiayaan menjadi kunci dalam menggerakkan ekonomi nasional,” ujar Wesly.
Ia menilai, program KUR terbukti memberi dampak positif bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam memperluas akses permodalan.
“Dengan KUR, pelaku usaha semakin mudah memperoleh modal untuk mengembangkan usahanya,” tambahnya.
Wesly pun mengajak masyarakat dan pelaku usaha untuk memanfaatkan program KUR dan KPP dengan optimal.
“Gunakanlah program ini secara bijak. Ini bukan sekadar bantuan, tetapi bentuk kontribusi nyata dalam membangun ekonomi daerah,” katanya. [REL/***]