SAMOSIR — SEGARIS.CO — Plt. Bupati Samosir, Martua Sitanggang, yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), memimpin rapat koordinasi di Aula Kantor Bupati Samosir pada Rabu (09/10/2025).
Agenda utama pertemuan ini adalah pembahasan pelaksanaan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2024 dan publikasi data stunting.
Dalam kesempatan tersebut, Martua Sitanggang menekankan pentingnya koordinasi lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis untuk terus meningkatkan upaya penurunan angka stunting di wilayah Kabupaten Samosir.
Martua menyampaikan perkembangan terbaru terkait gerakan pengukuran dan intervensi serentak yang tengah berlangsung.
Berdasarkan data EPPBGM Agustus 2024, dari 8.932 balita yang diukur, tercatat 929 balita atau sekitar 10,40% mengalami stunting.
Semua balita yang mengalami masalah gizi telah mendapatkan intervensi, termasuk 17 sasaran super prioritas yang membutuhkan penanganan khusus.
Martua juga mengungkapkan bahwa pelaksanaan SSGI di Kabupaten Samosir akan dimulai pada bulan Oktober hingga November 2024, sesuai amanah Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
Data yang dikumpulkan dari SSGI ini akan digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan berbagai intervensi yang dilakukan.
“Saya meminta seluruh OPD yang terlibat untuk memastikan keakuratan data dalam proses penginputan publikasi data stunting,” kata Martua.
Perwakilan BKKBN Sumut, Mai Debora Gultom, menyampaikan harapannya agar Kabupaten Samosir mendukung penuh proses pengumpulan data SSGI 2024, guna memastikan kelancaran survei ini.
Ia juga mengingatkan bahwa target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2024 untuk prevalensi stunting adalah 14%.
Mai Debora menekankan pentingnya peningkatan kualitas pelaksanaan delapan aksi konvergensi sebagai instrumen untuk meningkatkan koordinasi lintas sektor, guna memastikan efektivitas intervensi stunting pada setiap sasaran prioritas. [Hatoguan Sitanggang/***]