PEMATANGSIANTAR — SEGARIS.CO — SUSANTI DEWAYANI — satu-satunya PEREMPUAN — yang menjadi petarung sebagai calon Wali Kota di perebutan suara pada Pilkada Kota Pematangsiantar yang akan digelar pada 27 November 2024.
Sebagai politisi perempuan — Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Pematangsiantar — Susanti Dewayani selama 2 tahun 6 bulan, sudah menunjukkan kepemimpinannya sebagai Wali Kota yang mendapatkan apresiasi cukup baik.
Salah satu keberhasilan Susanti Dewayani yang patut dicatat, adalah bagaimana dia berkomitmen merawat toleransi dan meningkatkan kinerja birokrasi di Kota Pematangsiantar.
Upaya yang dilakukannya mendapat apresiasi yang tinggi dari berbagai komunitas agama di kota ini.
Apresiasi itu diungkapkan tokoh agama Hindu dan Buddha yang merasakan langsung dampak positif dari kepemimpinan Susanti Dewayani.
Pandita Hindu, Mitun Krisna, menuturkan bahwa sejak Susanti Dewayani menjabat sebagai Wali Kota, pemerintah menjadi lebih peduli terhadap komunitas Hindu keturunan India di Pematangsiantar.
“Bu Susanti sangat memperhatikan kami, yang jumlahnya tidak banyak di sini. Kehadirannya seperti seorang ibu bagi kami. Setiap kali kami mengundang, beliau selalu menyempatkan diri hadir,” ujar Mitun.
Mitun juga mengapresiasi kehadiran Susanti Dewayani di berbagai acara komunitas Hindu, termasuk kegiatan ritual keagamaan.
Menurut Mitun, perhatian seperti ini belum pernah ditunjukkan oleh banyak pejabat, kecuali Susanti Dewayani dan Wali Kota sebelumnya, Hefriansyah.
Pujian serupa disampaikan Chandra, Sekretaris Walubi Kota Pematangsiantar.
Ia menilai Susanti Dewayani tidak hanya memperkuat toleransi, tetapi juga menciptakan lingkungan bisnis yang kondusif bagi masyarakat Tionghoa di kota tersebut.
Chandra mengenang, sejak hari kedua pelantikannya pada tahun 2022, Susanti Dewayani sudah memperlihatkan perhatian khusus kepada tokoh agama dan masyarakat Tionghoa dengan mengadakan pertemuan silaturahmi.
“Bu Susanti selalu hadir di acara-acara keagamaan Buddha dan perayaan penting masyarakat Tionghoa seperti Waisak dan Imlek. Kehadiran beliau memberikan kesan yang mendalam bagi kami,” katanya.
Chandra juga memuji tindakan cepat Susanti ketika ia meminta perbaikan penerangan jalan di sekitar Vihara Awalokiteswara.
Dalam waktu 24 jam, lampu-lampu di sepanjang jalan tersebut dinyalakan, memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga, kata Chandra.
Birokrasi lebih efesien
Lebih jauh, Chandra menyebutkan bahwa Susanti telah berhasil menciptakan birokrasi yang lebih efisien dan ramah bagi pelaku usaha.
“Sekarang, pelayanan publik jauh lebih cepat dan transparan. Tidak ada lagi percaloan dan semua layanan, seperti pengurusan NIB dan Dukcapil, bisa dilakukan dengan mudah tanpa biaya,” katanya.
Bagi Chandra dan komunitas Tionghoa, kepemimpinan Susanti Dewayani membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek, terutama dalam hal pelayanan publik dan hubungan antarumat beragama. [Ingot Simangunsong/***]