Segaris.co
Senin, 3 November 2025
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir
Segaris.co
No Result
View All Result
Segaris.co
No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir
Home Info

“Suicidal Thought” dan Gen Z Indonesia

Ingot Simangunsong by Ingot Simangunsong
14 Juni 2024 | 07:32 WIB
in Info
ADVERTISEMENT

PEMATANGSIANTAR – SEGARIS.CO – DALAM beberapa tahun terakhir, pemikiran bunuh diri atau “suicidal thought” telah menjadi fenomena yang mengkhawatirkan di kalangan Gen Z Indonesia.

Generasi yang lahir antara tahun 1997 dan 2012 ini mengalami berbagai tantangan yang mempengaruhi kesehatan mental mereka.

Artikel ini akan mengeksplorasi apa itu suicidal thought, faktor-faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan pemikiran ini di kalangan Gen Z Indonesia, serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasi masalah ini.

Apa itu Suicidal Thought?

Suicidal thought adalah pemikiran atau keinginan untuk mengakhiri hidup sendiri. Ini bisa berkisar dari pikiran yang sesekali tentang kematian hingga rencana yang rinci untuk bunuh diri.

Meski pun tidak semua yang mengalami suicidal thought akan mencoba bunuh diri, pemikiran ini adalah tanda serius dari tekanan psikologis yang membutuhkan perhatian segera.

9 Juli SIDANG PERTAMA Ruben Onsu gugat cerai Sarwendah Tan

Faktor-faktor yang Berkontribusi

Tekanan Akademis dan Karier

Gen Z di Indonesia seringkali menghadapi tekanan yang besar untuk sukses secara akademis dan karier.

Sistem pendidikan yang kompetitif dan harapan tinggi dari keluarga dapat menciptakan stres yang berlebihan.

Kegagalan atau ketakutan akan kegagalan sering kali mengakibatkan pemikiran negatif tentang diri sendiri.

Media Sosial dan Kesehatan Mental

Media sosial memainkan peran ganda dalam kehidupan Gen Z. Sementara platform ini bisa menjadi sumber dukungan sosial, mereka juga dapat memperburuk masalah kesehatan mental.

Perbandingan sosial, cyberbullying, dan tekanan untuk selalu tampil sempurna dapat meningkatkan rasa cemas dan depresi.

Isolasi Sosial

Pandemi COVID-19 telah memperparah perasaan isolasi di kalangan Gen Z. Pembatasan sosial, belajar dari rumah, dan kurangnya interaksi tatap muka membuat banyak dari mereka merasa terisolasi dan kesepian. Isolasi sosial ini sering kali menjadi pemicu utama bagi pemikiran bunuh diri.

Stigma Kesehatan Mental

Meskipun kesadaran akan kesehatan mental meningkat, stigma terhadap masalah ini masih kuat di Indonesia.

Banyak yang enggan mencari bantuan profesional karena takut dianggap lemah atau “gila”. Akibatnya, banyak yang menderita dalam diam dan tidak mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan.

Langkah-langkah untuk Mengatasi

Meningkatkan Kesadaran dan Edukasi

Program edukasi di sekolah dan komunitas dapat membantu meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan mental dan cara mengatasi suicidal thought.

informasi tentang layanan kesehatan mental dan bagaimana mencari bantuan adalah langkah penting.

Mendorong Komunikasi Terbuka

Membuka ruang bagi Gen Z untuk berbicara tentang perasaan dan pengalaman mereka tanpa takut dihakimi sangat penting.

Keluarga, teman, dan pendidik harus didorong untuk mendengarkan dan memberikan dukungan emosional.

Meningkatkan Akses ke Layanan Kesehatan Mental

Pemerintah dan organisasi non-pemerintah perlu bekerja sama untuk meningkatkan akses ke layanan kesehatan mental yang terjangkau dan berkualitas. Ini termasuk menyediakan lebih banyak layanan konseling, hotline krisis, dan program dukungan komunitas.

Mengurangi Stigma

Kampanye publik untuk mengurangi stigma seputar kesehatan mental dan suicidal thought dapat membantu mendorong lebih banyak orang untuk mencari bantuan.

Menceritakan kisah-kisah sukses dari mereka yang telah mengatasi masalah kesehatan mental dapat menjadi inspirasi dan memberikan harapan.

Pemikiran bunuh diri adalah masalah serius yang mengancam kesejahteraan Gen Z di Indonesia. Dengan memahami faktor-faktor yang berkontribusi dan mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah ini, kita dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih mendukung dan aman bagi generasi muda.

Kesadaran, komunikasi, akses ke layanan, dan upaya untuk mengurangi stigma adalah kunci untuk melawan krisis kesehatan mental ini. [Ingot Simangunsong/***]

Tags: Bunuh DiriGen ZIndonesiasegarisSegaris.co
ShareTweetSendShareSharePinSend
ADVERTISEMENT

Berita Lainnya

Info

Ulee Lheu, Pesona Wisata Bahari dan Religi di Banda Aceh

by Ingot Simangunsong
1 November 2025 | 18:45 WIB
0

BANDA ACEH – SEGARIS.CO -- KAWASAN Ulee Lheu menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Banda Aceh. Selain dikenal sebagai...

Read more
Info

Studi: Kumpul kebo lebih banyak terjadi di Wilayah Timur Indonesia

by Ingot Simangunsong
3 Februari 2025 | 10:31 WIB
0

FENOMENA hidup bersama tanpa ikatan pernikahan, atau yang dikenal dengan istilah kumpul kebo, semakin marak terjadi di Indonesia, termasuk di...

Read more
Info

Cornelia Agatha: Dari dunia seni hingga perjuangan pribadi

by Ingot Simangunsong
25 November 2024 | 11:32 WIB
0

JAKARTA -- SEGARIS.CO -- Cornelia Agatha Dahlia Maramis, S.H., M.H., lahir di Jakarta pada 11 Januari 1973, dikenal sebagai salah...

Read more
Info

Pelantikan DPC GRIB Jaya Pematangsiantar meriah meski diguyur hujan

by Ingot Simangunsong
18 November 2024 | 05:20 WIB
0

PEMATANGSIANTAR -- SEGARIS.CO -- DPC GRIB Jaya Kota Pematangsiantar resmi dilantik pada Minggu (17/11) siang di Lapangan Siantar Hotel, Pematangsiantar....

Read more
Info

Danau Toba bersinar di ajang Kejuaraan Dunia Jetski Aquabike, dimeriahkan artis ternama Indonesia

by Ingot Simangunsong
12 November 2024 | 14:21 WIB
0

SAMOSIR -- SEGARIS.CO -- Kejuaraan Dunia Aquabike Jetski yang berlangsung di Danau Toba, khususnya di Kabupaten Samosir, Sumatra Utara, menjadi...

Read more
Info

Tim Bank Dunia tinjau progres proyek pengembangan pariwisata Samosir

by Ingot Simangunsong
1 November 2024 | 08:29 WIB
0

SAMOSIR -- SEGARIS.CO -- Pemerintah Kabupaten Samosir menyambut kehadiran Tim Misi Bank Dunia yang dipimpin Evi Hermisari dari Kementerian Pekerjaan...

Read more

Berita Terbaru

News

472 prajurit TNI jalani tes kesamaptaan jasmani di Lhokseumawe

3 November 2025 | 14:40 WIB
News

Bimtek Pembelajaran Mendalam dan Penguatan Karakter di Aceh ditutup, Muhammadiyah tekankan tindak lanjut nyata

3 November 2025 | 08:40 WIB
News

Ketua MMI Siantar-Simalungun soroti hasil razia Polisi di lokasi lapak judi Togel

2 November 2025 | 21:31 WIB
News

Lomba Kopi Saring meriahkan HUT ke-80 Korps Brimob di Aceh

2 November 2025 | 12:58 WIB
News

Kapolda Aceh hadiri pembukaan MTQ ke-37 di Pidie Jaya, wujud dukungan Polri pada syiar Islam

2 November 2025 | 09:24 WIB
Info

Ulee Lheu, Pesona Wisata Bahari dan Religi di Banda Aceh

1 November 2025 | 18:45 WIB
News

Peringatan Maulid Nabi bersama PWI, Polda Aceh ajak insan pers hadirkan pemberitaan yang mencerahkan

1 November 2025 | 17:01 WIB
News

Dihadiri Wali Kota, Kapolda Sumut resmikan SPPG Yayasan Kemala Bhayangkari di Pematangsiantar

31 Oktober 2025 | 18:45 WIB
News

Pemkab Samosir gelar pelatihan dan sosialisasi Perpres 46 Tahun 2025 untuk tingkatkan profesionalisme pengadaan barang/jasa

31 Oktober 2025 | 18:05 WIB
News

Dr. Taqwaddin: “Garda terdepan penegakan hukum korupsi, ada di lembaga eksekutif, pengadilan jadi benteng terakhir”

31 Oktober 2025 | 17:04 WIB
News

Wabup Samosir bahas penguatan koperasi desa dan hilirisasi kopi dengan Menteri Koperasi

31 Oktober 2025 | 09:08 WIB
News

Pengadilan Tinggi Medan lantik sejumlah advokat baru, Ucandi Simanjuntak SH MH: “Janji ini bukan sekadar seremonial”

30 Oktober 2025 | 20:52 WIB
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak
  • Saran Pembaca
  • Syarat dan Ketentuan
  • Tentang Segaris.co

©2022-2024 Segaris.co

rotasi barak berita hari ini samosir sinata berita

No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir

©2022-2024 Segaris.co

rotasi barak berita hari ini samosir sinata berita