JAKARTA – SEGARIS.CO – GURU BESAR Ilmu Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Burhanuddin Muhtadi, mencatat peningkatan tajam dalam perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) baru-baru ini.
Hal ini disampaikannya melalui akun media sosialnya, merespons perbincangan seputar dugaan anomali lonjakan suara PSI dalam rekapitulasi Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Menanggapi perbincangan netizen dengan akun Ferry Koto, Burhanuddin mencatat bahwa Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan partai lainnya mengalami fluktuasi suara yang lebih stabil sejak awal, sedangkan PSI mengalami lonjakan yang signifikan hanya dalam beberapa hari terakhir.
Menurutnya, hal ini tidak seharusnya terjadi jika data yang masuk ke Sirekap sudah besar dan proporsional.
Terkait Lonjakan suara PSI, Apa Itu Operasi ‘Sayang Anak’? Romahurmuziy tantang KPU dan Bawaslu
Untuk memeriksa anomali tersebut, Burhanuddin mengatakan bahwa pihaknya akan membandingkan data formulir C1 di Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang menjadi sampel hitung cepat (quick count) lembaga survei dengan data KPU yang tersedia di Sirekap.
Burhanuddin juga menanggapi pernyataan politikus PSI Cheryl Tanzil dan menginformasikan bahwa Partai Gelora juga mengalami kenaikan yang signifikan dalam beberapa hari terakhir.
Namun, ia menekankan pentingnya untuk menunggu perhitungan manual KPU yang dilakukan secara berjenjang dari tingkat daerah hingga pusat.
Perolehan suara PSI telah naik sebanyak 102 ribu suara dalam waktu 30 jam, berdasarkan data di Sirekap Pemilu 2024 KPU.
Pada Jumat (1/3) pukul 06.00 WIB, PSI meraih 2.291.882 suara, setara dengan 3 persen suara yang telah masuk. Pada Sabtu (2/3) pukul 11.00 WIB, suara PSI bertambah menjadi 2.395.363 suara, meningkat sekitar 104 ribu suara atau 3,12 persen dari total suara yang masuk.
Lonjakan suara PSI ini menjadi perbincangan di media sosial, terutama karena PSI dipimpin oleh Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), dan merupakan partai pendukung Paslon nomor urut 2 yang cawapresnya adalah Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Jokowi.
Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie, menduga ada upaya penggiringan opini terkait lonjakan suara PSI. Ia menegaskan pentingnya untuk menunggu hasil perhitungan akhir KPU dan tidak menggiring opini yang menyesatkan publik. [RE/***]