SAMOSIR — SEGARIS.CO — Pembangunan saluran dan rabat beton di Desa Sosor Dolok, Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, menjadi perbincangan publik setelah viral di media sosial. Sejumlah warga menilai proyek tersebut dikerjakan asal-asalan dan tidak sesuai peruntukan.
Warga mengkritik posisi saluran drainase yang lebih tinggi dari permukaan jalan. Kondisi itu dianggap menghambat aliran air hujan dan berpotensi merusak badan jalan saat musim penghujan.
“Saluran itu seharusnya lebih rendah dari badan jalan supaya air bisa mengalir. Kalau malah lebih tinggi, air akan tergenang dan merusak rabat beton,” ujar seorang warga Sosor Dolok, Kamis (16/10).
Masyarakat berharap Inspektorat Kabupaten Samosir segera turun tangan melakukan pemeriksaan sebelum proyek tersebut rampung agar tidak menimbulkan kerugian.
Menanggapi hal itu, Kepala Desa Sosor Dolok, Robungsu Limbong, menjelaskan bahwa pengerjaan proyek sudah sesuai dengan desain dan arahan konsultan.
“Pekerjaan itu mengikuti gambar dari konsultan. Di bawah saluran ada batu besar, jadi posisinya sedikit lebih tinggi,” ujarnya melalui sambungan telepon kepada Segaris.co.
Sementara itu, perwakilan Dewan Pimpinan Daerah Samosir Perkumpulan Perjuangan Rakyat Merdeka (PPRM), Nikanor Sitohang, mendesak Inspektorat melakukan audit lapangan terhadap proyek tersebut.
“Kami meminta Inspektorat segera turun ke lapangan untuk memeriksa pekerjaan itu. Harus dipastikan apakah pelaksanaannya sesuai dengan standar teknis agar anggaran desa digunakan tepat sasaran,” tegasnya. [Hatoguan Sitanggang/***]