LANGKAT — SEGARIS.CO — KOMITE Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Langkat menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi cabang olahraga (cabor) dan KONI kecamatan se-Kabupaten Langkat di Bukit Lawang, pada 21–22 Desember 2025.
Kegiatan ini diikuti seluruh ketua cabor dan jajaran pengurus KONI Langkat.
Bimtek dibuka Ketua KONI Langkat H. Syah Afandin, diwakili Sekretaris KONI H. Hadi Ilham, didampingi Wakil Ketua I KONI Langkat Idris Nasution.
Hadi Ilham menjelaskan ketidakhadiran Ketua KONI karena menjalankan agenda mendadak mendampingi Gubernur.
Dalam sambutannya, Hadi Ilham menegaskan Bimtek ini bertujuan sebagai sarana pembinaan sekaligus penyegaran bagi pengurus dan atlet, khususnya cabor yang ditetapkan KONI Sumatera Utara sebagai bagian persiapan menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028 di Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat.
“Kegiatan ini bukan sekadar refleksi, tetapi pembinaan terarah bagi atlet dan pengurus cabor agar siap menghadapi agenda besar ke depan,” ujarnya.
Selain pembinaan, Bimtek juga menitikberatkan penguatan tata kelola organisasi, terutama penyusunan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ).
Untuk itu, KONI Langkat menghadirkan narasumber dari Inspektorat dan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Langkat guna memberikan pemahaman teknis agar pengelolaan administrasi dan keuangan cabor sesuai ketentuan dan terhindar dari persoalan hukum.
“Di Langkat terdapat 40 cabang olahraga yang tersebar di 23 kecamatan. Setiap cabor wajib menyusun LPJ. Bagi yang belum memahami, silakan datang ke Sekretariat KONI Langkat untuk dibantu,” tambah Hadi Ilham.
Sementara itu, Wakil Ketua I KONI Langkat Idris Nasution memaparkan hasil rapat persiapan event olahraga tingkat Sumatera Utara tahun 2026.
Beberapa poin strategis yang dibahas antara lain jadwal dan mekanisme pelaksanaan Kejuaraan Daerah (Kejurda) dan Festival Olahraga Provinsi Sumatera Utara (Forprovsu), penetapan serta verifikasi peserta dan cabor, hingga persoalan pembiayaan dan tanggungan akomodasi, transportasi, serta konsumsi.
Idris menyebutkan, Kejurda Sumatera Utara dijadwalkan berlangsung pada Agustus hingga Oktober 2026 selama empat hari, dengan waktu dan lokasi ditentukan masing-masing induk cabor berdasarkan pertimbangan pembiayaan.
Sementara Forprovsu direncanakan digelar pada November 2026 dengan ketentuan minimal diikuti 17 cabang olahraga dari kabupaten/kota.
Terkait pembiayaan, Idris mengungkapkan adanya perubahan skema dari tahun ke tahun.
Pada 2026, seluruh biaya akomodasi, transportasi, dan konsumsi direncanakan menjadi tanggungan peserta.
Namun, KONI kabupaten/kota mengusulkan agar minimal akomodasi atlet tetap ditanggung KONI Sumatera Utara, mengingat padatnya agenda olahraga besar pada tahun tersebut.
Selain itu, verifikasi data cabor menjadi perhatian serius. Cabor yang tidak melengkapi dan mengirimkan data hingga batas waktu akhir Desember atau awal Januari berisiko terdegradasi dan tidak diikutsertakan dalam agenda resmi.
Dalam kesempatan itu juga disampaikan adanya penambahan 11 cabang olahraga baru, serta pemecahan organisasi beberapa cabor, seperti PABSI yang kini terbagi menjadi PABSI, PABBERSI, dan PBFP.
Melalui Bimtek ini, KONI Langkat berharap pembinaan atlet, kesiapan menghadapi event provinsi dan nasional, serta tata kelola organisasi olahraga di daerah dapat berjalan lebih profesional dan akuntabel. [Sihotang/***]








