TAPANULI UTARA — SEGARIS.CO — PEMERINTAH KABUPATEN (Pemkab) Tapanuli Utara menyatakan dukungan dan apresiasi atas terselenggaranya Uji Kompetensi Wartawan (UKW) Angkatan 74 Tahun 2025 yang digelar PWI Bonapasogit bekerja sama dengan PT Agincourt Resources.
Kegiatan berlangsung di Convention Hall Hotel Hineni, Tarutung, Kamis (11/12/2025).
Acara pembukaan dihadiri Wakil Bupati Tapanuli Utara Deni Parlindungan Lumbantoruan, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Hendrik Taruna, Ketua Umum PWI Pusat Akhmad Munir, Ketua Dewan Kehormatan PWI Pusat Atal S. Depari, serta Ketua PWI Sumut Farianda P. Sinik.
Ketua Panitia sekaligus Ketua PWI Bonapasogit, Alfonso Situmorang, melaporkan bahwa UKW kali ini diikuti 36 wartawan tingkat Muda dan Madya dari berbagai wilayah di Tapanuli Raya hingga Aceh.
Menurutnya, tingginya partisipasi menunjukkan komitmen insan pers untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas jurnalisme di daerah.
Dalam sambutan Bupati Tapanuli Utara Jonius Taripar Parsaoran Hutabarat yang dibacakan Wakil Bupati, pemerintah menekankan pentingnya profesionalisme wartawan, terutama di tengah kondisi daerah yang sedang dalam masa pemulihan pascabencana.
Wakil Bupati memaparkan bahwa bencana yang melanda Tapanuli Utara berdampak pada tujuh kecamatan—lima mengalami banjir dan dua lainnya terdampak longsor.
Sebanyak 36 warga dinyatakan meninggal dunia, dua orang hilang dan telah direlakan pihak keluarga, sementara empat desa masih terisolasi.
Ia menambahkan bahwa Pemkab Tapanuli Utara terus mempercepat pembukaan akses jalan yang rusak serta menyiapkan hunian sementara dan hunian tetap bagi warga terdampak, termasuk rencana pembangunan 200 unit hunian dari pemerintah pusat.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara, kami berharap para wartawan dapat menyampaikan informasi secara akurat, tepat, dan berimbang, sehingga berbagai program dan gagasan pembangunan dapat diterima masyarakat dengan baik,” ujar Deni.
Sementara itu, Ketua Umum PWI Pusat Akhmad Munir menegaskan kembali prinsip dasar kerja jurnalistik, yakni pentingnya verifikasi dan pengujian informasi.
Ia mengingatkan bahwa di tengah disrupsi media digital, wartawan harus menjaga integritas dan marwah profesi dengan menjalankan standar etika secara konsisten. [Martua Situmorang/***]








