BANDA ACEH — SEGARIS.CO — KELANGKAAN Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite dan Pertamax mulai dirasakan masyarakat di Banda Aceh dan Aceh Besar.
Sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) tampak dipadati antrean panjang kendaraan sejak beberapa hari terakhir.
Pantauan di lapangan menunjukkan antrean sepeda motor dan mobil mengular di sejumlah lokasi, seperti SPBU Mibo dekat Rumah Sakit Meuraxa dan SPBU Lampaseh serta Ulee Lheue yang antreannya memanjang hingga kawasan Lam Bung.
Kondisi serupa juga terlihat di Pertashop Pekan Bada, bahkan antrean sepeda motor mencapai ratusan meter hingga mendekati gerbang MIN 7 Pekan Bada.
Tidak hanya BBM, kelangkaan gas LPG juga mulai dirasakan masyarakat. Sejumlah pangkalan yang dihubungi mengaku belum menerima pasokan dari distributor.
Stok LPG ukuran 5,5 kilogram dan 12 kilogram disebut-sebut hampir habis sehingga membuat banyak ibu rumah tangga khawatir.
Tokoh masyarakat Aceh, Drs. Tgk. Safwan, menyampaikan keprihatinannya atas kondisi tersebut.
Ia meminta Pertamina dan Hiswana Migas segera mengambil langkah cepat untuk mengatasi kelangkaan yang berdampak langsung kepada masyarakat.
“Situasi ini tentu sangat memprihatinkan, terlebih bagi warga di daerah yang sedang terdampak banjir seperti Aceh Timur, Aceh Tamiang, Aceh Utara, Bireuen, Pidie Jaya, Aceh Tengah, dan Bener Meriah. Mereka sangat membutuhkan pasokan energi untuk kebutuhan sehari-hari,” ujarnya kepada SEGARIS.CO, Senin (1/12/2025).
Tgk. Safwan, yang juga merupakan mantan anggota DPRA serta aktif dalam kegiatan sosial Safari Subuh BBC, turut menyampaikan rasa duka mendalam kepada masyarakat yang tertimpa musibah banjir dan tanah longsor.
“Semoga mereka diberi ketabahan. Di balik musibah pasti ada hikmah dari Tuhan Yang Maha Esa yang membawa kebaikan bagi kita semua,” katanya.
Ia juga mendesak pemerintah mengambil tindakan tegas terhadap pelaku perusakan hutan dan lingkungan yang dinilai berkontribusi terhadap bencana alam.
Sementara itu, salah seorang warga yang mengantre BBM di SPBU mengaku terpaksa menunggu berjam-jam demi mendapatkan bahan bakar. “Kami antre sejak selesai salat subuh, baru dapat BBM sekitar pukul 10 pagi. Itu pun hanya 10 liter Pertamax,” keluhnya.
Hingga kini belum ada pernyataan resmi dari pihak Pertamina terkait penyebab kelangkaan BBM dan LPG tersebut. Masyarakat berharap pasokan segera kembali normal untuk menghindari kepanikan dan dampak yang lebih luas. [T DJAMALUDDIN/***]








