Desa Boangmanalu, Kecamatan Salak, Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara
PAKPAK BHARAT, September 2025 — Tim dosen dan mahasiswa melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dengan tema “Optimalisasi Mesin Pemipil Jagung untuk Meningkatkan Produktifitas Pasca Panen dan Menghasilkan Pupuk Organik dari Limbah Tongkol Jagung melalui Implementasi Paket Teknologi pada Kelompok Tani DABERJU SOSOR”.
Program ini dilaksanakan di Desa Boangmanalu, Kecamatan Salak, Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara.
Kegiatan ini hadir sebagai solusi nyata bagi petani jagung yang selama ini masih menghadapi kendala pada proses pasca panen.
Pemipilan jagung yang umumnya dilakukan secara manual membutuhkan waktu lama dan tenaga ekstra, sehingga berdampak pada rendahnya efisiensi produksi.
Melalui program ini, kelompok tani DABERJU SOSOR didampingi dalam penggunaan mesFin pemipil jagung yang lebih efektif dan efisien.,
Selain meningkatkan produktivitas pasca panen, kegiatan PKM ini juga memperkenalkan teknologi pengolahan limbah tongkol jagung menjadi pupuk organik.
Dengan inovasi ini, petani tidak hanya memperoleh hasil jagung yang lebih cepat dan berkualitas, tetapi juga mendapatkan produk tambahan berupa pupuk yang ramah lingkungan serta bernilai ekonomis.
Ketua Tim PKM, Angga Bahri Pratama, S.Pd., M.T., menyampaikan bahwa implementasi penggunaan paket teknologi dalam hal ini menggunakan mesin pemipil jagung, merupakan upaya strategis dalam mendukung pertanian berkelanjutan.
“Melalui mesin pemipil jagung, waktu dan tenaga petani bisa dihemat secara signifikan. Sementara pemanfaatan limbah tongkol menjadi pupuk organik memberi nilai tambah sekaligus mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia. Dengan demikian, petani bisa lebih produktif sekaligus menjaga kelestarian tanah,” jelas Ketua Tim PKM.
Setelah itu, anggota dari Tim PKM yang terdiri dari Eka Putra Dairi Boangmanalu, S.Pd., M.Sc, Nofriadi, S.Pd., M.T., Artha Putri Br Karo, S.A.B., M.A., dan Andreas Panjaitan, M.BA dan beberapa mahasiswa juga menjelaskan kepada anggota kelompok tani DABERJU SOSOR dan beberapa masyarakat setempat mengenai cara menggunakan mesin, perawatan mesin dan mengolah serta menghasilkan pupuk organik dari tongkol jagung.
Ketua kelompok tani DABERJU SOSOR, Ibu Aslina Bancin, dalam sambutannya menegaskan bahwa program PKM ini membawa manfaat langsung bagi kelompok tani DABERJU SOSOR secara keseluruhan.
“Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini. Inovasi mesin dan pelatihan pengolahan limbah ini bukan hanya membantu masyarakat menghemat biaya, tapi juga mengajarkan cara memanfaatkan potensi lokal yang sebelumnya belum tergarap optimal,” ujar Ketua Kelompok Tani.
Para anggota Kelompok Tani DABERJU SOSOR dan Masyarakat sekitar pun menyambut baik kegiatan ini.
Dengan adanya mesin pemipil, proses yang biasanya memakan waktu berhari-hari kini bisa dilakukan hanya dalam hitungan jam.
Sementara itu, pupuk organik yang dihasilkan dari tongkol jagung dapat digunakan di lahan pertanian mereka sebagai upaya mengurangi biaya produksi.
Kegiatan PKM ini diharapkan dapat memberikan dampak berkelanjutan. Selain meningkatkan kesejahteraan petani melalui efisiensi kerja dan diversifikasi produk, kegiatan ini juga menjadi model penerapan teknologi tepat guna yang dapat ditiru oleh kelompok tani di desa-desa yang ada di Kabupaten Pakpak Bharat.
Terakhir, acara dilanjutkan dengan serah terima mesin pemipil jagung kepada Ketua Kelompok Tani, Ibu Aslina Bancin, yang disaksikan langsung oleh anggota kelompok tani DABERJU SOSOR dan masyarakat sekitar.
Serah terima ini dilakukan secara simbolis dengan penandatanganan berita acara sebagai bukti legalitas.
Dengan semangat kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah desa, dan kelompok tani, Desa Boangmanalu kini semakin optimis dalam mengembangkan pertanian jagung yang lebih modern, ramah lingkungan, dan berdaya saing tinggi. [***]