PEMATANGSIANTAR — SEGARIS.CO — Sekretaris Jenderal United Evangelical Mission (UEM), Pdt Dr Andar Parlindungan Pasaribu, bersilaturahmi dengan Wali Kota Pematangsiantar, Wesly Silalahi, di rumah dinas wali kota di Jalan MH Sitorus, Kelurahan Teladan, Kecamatan Siantar Barat, Senin (14/07/2025). Kunjungan tersebut membahas berbagai program UEM di Indonesia, termasuk kerja sama lintas iman, pemberdayaan masyarakat, dan pendidikan teologi kontekstual.
Pdt Andar, yang merupakan Sekjen UEM pertama dari Asia, menjelaskan bahwa kunjungannya bertujuan memperkenalkan UEM sebagai persekutuan gereja dan lembaga pelayanan dari Asia, Afrika, dan Eropa, dengan 39 anggota aktif di bidang advokasi, diakonia, evangelisasi, serta kemitraan global.
“Selain untuk bersilaturahmi, kami juga ingin mengenalkan berbagai program dan pelayanan UEM di Indonesia,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, UEM juga memperkenalkan Yayasan Pijar Misi Indonesia sebagai bagian dari inisiatif mereka.
Direktur yayasan, Ridho Simamora, menyampaikan bahwa pihaknya telah melaksanakan program pemberdayaan ekonomi melalui sektor pertanian, bekerja sama dengan jemaat gereja. Salah satu contohnya adalah pengembangan pertanian padi dan kopi di Haranggaol, Kabupaten Simalungun.
“Kami tidak hanya berdayakan petani, tapi juga ingin menggandeng pemerintah daerah agar program berkelanjutan dan berdampak jangka panjang,” tutur Ridho.
Selain program ekonomi, Yayasan Pijar Misi Indonesia juga memberikan beasiswa pendidikan teologi ke Jerman bagi pendeta dari Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS).
UEM juga merencanakan sejumlah agenda besar di Indonesia, termasuk kegiatan pemersatu gereja-gereja anggotanya. Tahun 2026 mendatang, UEM akan menggelar kegiatan “A Walk A Mile” bersama GKPS sebagai tuan rumah.
Kegiatan ini akan menggabungkan aksi penggalangan dana, ajang pertemuan antarjemaat, serta menjalin hubungan dengan pemerintah dan masyarakat luas.
Tak hanya itu, Pdt Andar turut mengundang Wali Kota Wesly untuk menghadiri Sidang Raya UEM yang akan digelar di Tanzania pada September 2025. Acara ini direncanakan dihadiri Presiden Tanzania, Samia Suluhu Hassan.
“Meski mayoritas penduduk Tanzania adalah Kristen, presidennya seorang perempuan Muslim. Ini menunjukkan pentingnya toleransi dalam kepemimpinan,” jelas Pdt Andar.
UEM juga aktif menjalin hubungan lintas agama melalui komunitas Pemuda Lintas Iman (Pelita). Dalam beberapa kegiatan, Pelita berkolaborasi dengan pemuda dari agama Buddha, Hindu, dan Islam dalam aksi sosial seperti buka puasa bersama dan kegiatan kebersihan rumah ibadah.
“Kami percaya kerja lintas iman penting untuk membangun kedamaian,” tegasnya.
Wali Kota Wesly Silalahi menyambut hangat kunjungan tersebut dan menyampaikan terima kasih atas perhatian serta kontribusi UEM terhadap pembangunan sosial-keagamaan.
Ia juga menyoroti bahwa Pematangsiantar merupakan kota yang dihuni berbagai agama, suku, dan budaya, namun tetap harmonis.
“Keragaman di kota ini menjadi kekuatan kita. Saat ini Pematangsiantar berada di peringkat lima dalam Indeks Kota Toleransi secara nasional,” kata Wesly.
Mengakhiri kunjungan, Pdt Andar menyerahkan suvenir kepada Wali Kota Wesly. Hadir pula dalam pertemuan tersebut Sekretaris Eksekutif UEM Regional Asia Rev Juvy Astudillo dari UCCP Filipina, Ephorus GKPS Pdt John Christian Saragih, serta Sekretaris Jenderal GKPS periode 2020–2025, Pdt Dr Paul Ulrich Munthe. [Ingot Simangunsong/***]