PEMATANGSIANTAR – SEGARIS.CO — Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar tengah mempersiapkan pelaksanaan pasar murah yang dijadwalkan berlangsung pada pekan ketiga Juli 2025 di Lapangan Adam Malik. Program ini dirancang sebagai bentuk intervensi pemerintah terhadap lonjakan harga beras yang terus terjadi dalam beberapa wktu terakhir.
Persiapan kegiatan pasar murah tersebut dibahas dalam rapat koordinasi yang digelar di Kantor Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Setdako Pematangsiantar, Kamis (10/07/2025).
Rapat dipimpin Sekretaris Daerah (Sekda) Junaedi Antonius Sitanggang dan dihadiri sejumlah perwakilan dari instansi terkait, antara lain Bulog Cabang Pematangsiantar, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI), Inspektorat, Diskoperindag, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Dinas Kominfo, serta Koperasi Rezeki Halal Barokah (RHB).
Kepala Bagian Perekonomian dan SDA, Sari Dewi Rizkiyani Damanik, dalam paparannya mengungkapkan bahwa harga kebutuhan pokok, khususnya beras, mengalami kenaikan signifikan di dua pasar tradisional utama, yaitu Pasar Horas dan Pasar Dwikora dalam dua pekan terakhir.
Menanggapi kondisi tersebut, Sekda menyampaikan bahwa Pemko akan menggelar pasar murah yang juga menjadi bagian dari Gerakan Pangan Murah (GPM), sebagai langkah strategis menekan inflasi dan menjaga daya beli masyarakat.
“Pasar murah akan dilaksanakan bertepatan dengan penyaluran Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah (CBP),” ujar Junaedi.
Ia menjelaskan, jika bantuan CBP biasanya disalurkan di Kantor Pos, maka pasar murah kali ini dipusatkan di Lapangan Adam Malik untuk menjangkau lebih banyak masyarakat.
Sebanyak 800 karung beras disiapkan untuk didistribusikan ke delapan kecamatan. Sasaran pembelian ditujukan kepada masyarakat umum, dengan pengecualian bagi aparatur sipil negara (ASN), anggota TNI-Polri, dan pensiunan.
Beras medium dalam kemasan 5 kilogram akan dijual dengan harga sesuai harga pembelian dari Bulog. Adapun sistem transaksi diarahkan menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) guna mendukung percepatan digitalisasi transaksi keuangan daerah.
“Penggunaan QRIS tidak hanya praktis dan aman, tetapi juga sejalan dengan program Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD), serta menjadi indikator penting dalam RPJMN dan RPJPD,” tambah Junaedi.
Pasar murah ini diharapkan dapat membantu menstabilkan harga pangan dan meringankan beban masyarakat di tengah tekanan harga kebutuhan pokok yang terus meningkat. [RED/REL/***]