JAKARTA – SEGARIS.CO — Kota Pematangsiantar kembali mencatatkan prestasi gemilang di tingkat nasional. Dalam Indeks Kota Toleran (IKT) 2024 yang dirilis SETARA Institute, Pematangsiantar berhasil naik signifikan ke peringkat lima, dari sebelumnya posisi ke-11 pada 2023.
Peringkat ini diraih dengan skor 6,115, menandai peningkatan nyata dalam upaya pembangunan iklim toleransi di kota tersebut.
Penghargaan IKT 2024 secara langsung diterima oleh Wali Kota Pematangsiantar, Wesly Silalahi, dalam acara peluncuran yang digelar di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa (27/05/2025). Piagam penghargaan diserahkan oleh Wakil Dewan Pembina SETARA Institute.
Menata Suara di 2029 melalui JALUR MARSIADAPARI: gagasan Dasa M. Sinaga, SE
Ketua Badan Pengurus SETARA Institute, Ismail Hasani, menyampaikan bahwa IKT telah menjadi salah satu instrumen penting dalam mendorong perubahan kebijakan dan perilaku pemerintah kota di berbagai daerah.
“Indeks ini mampu menggerakkan berbagai elemen masyarakat dan birokrasi kota, sekaligus memicu semangat para wali kota untuk terus berbenah,” ujarnya.
Ismail menambahkan, sejumlah kota yang sebelumnya masuk dalam kategori intoleran kini mulai menunjukkan perbaikan signifikan.
“Kota-kota yang dulu dicap negatif, kini mulai keluar dari zona merah. Ini adalah hasil dari kerja keras dan komitmen bersama,” katanya.
Dalam studi tahun ini, SETARA Institute mengevaluasi empat indikator utama yang memengaruhi tingkat toleransi di suatu kota, yaitu: kebijakan pemerintah kota, tindakan aparatur, hubungan antarwarga dan antara warga dengan pemerintah, serta dinamika sosial di tengah keberagaman demografis.
Pematangsiantar dinilai berhasil menunjukkan kepemimpinan politik yang kuat dan promotif dalam membangun ekosistem toleransi.
Kepemimpinan tersebut mampu menginspirasi birokrasi dan masyarakat untuk bersama-sama menjaga dan mengembangkan nilai-nilai keberagaman.
Wali Kota Wesly Silalahi menyampaikan rasa terima kasih kepada SETARA Institute atas penghargaan tersebut.
Ia menyebut pencapaian ini sebagai hasil dari sinergi antara pemerintah dan seluruh elemen masyarakat.
“Ini adalah kebanggaan sekaligus tantangan bagi kita. Kita tidak boleh lengah, karena menjaga toleransi adalah tanggung jawab bersama,” ujar Wesly.
Ia juga mengapresiasi partisipasi aktif masyarakat dalam merawat kerukunan di tengah kemajemukan yang menjadi ciri khas Pematangsiantar.
Wesly menegaskan, prestasi ini menjadi motivasi untuk terus menciptakan Pematangsiantar sebagai kota yang Cerdas, Sehat, Kreatif, dan Selaras.
Berikut adalah daftar 10 kota dengan skor tertinggi dalam IKT 2024 versi SETARA Institute: Salatiga (6,544), Singkawang (6,420), Semarang (6,356), Magelang (6,248), Pematangsiantar (6,115), Sukabumi (5,968), Bekasi (5,939), Kediri (5,925), Manado (5,912), dan Kupang (5,853).
Dengan pencapaian ini, Pematangsiantar semakin mengukuhkan diri sebagai salah satu kota paling toleran di Indonesia.
Pemerintah dan masyarakat diharapkan terus memperkuat semangat kebersamaan dalam keberagaman untuk menjaga harmoni sosial yang telah terbangun. [RED/REL/***]