JAKARTA — SEGARIS.CO — ASTA Institute secara resmi meluncurkan buku “Cetak Biru Transformasi Daerah Berbasis Asta Cita: Daerah Maju, Indonesia Maju” sebagai panduan strategis bagi para kepala daerah dalam mengimplementasikan visi pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045.
Peluncuran yang berlangsung di Jakarta ini dihadiri para pemimpin daerah, ekonom senior, dan praktisi pembangunan.
Buku setebal 216 halaman tersebut merumuskan strategi komprehensif yang diselaraskan dengan delapan program prioritas pembangunan berbasis Asta Cita, serta memperkenalkan ASTA Index sebagai alat ukur inovatif dalam menilai efektivitas program pembangunan di tingkat lokal.
ASTA Index: Instrumen revolusioner pengukuran dampak ekonomi
ASTA Index atau Actionable, Strategic, Targeted, Accountable Index menjadi sorotan utama dalam buku ini. Kerangka kerja ini dikembangkan untuk menghitung efek pengganda ekonomi dari kebijakan pembangunan daerah secara lebih presisi, dengan mempertimbangkan enam dimensi utama: penciptaan nilai dalam rantai pasok, pengembangan bisnis lokal, penciptaan lapangan kerja, stimulasi sektor pertanian, pertumbuhan berbasis konsumsi, dan peningkatan nilai tambah serta industrialisasi.
“ASTA Index melengkapi kekurangan indikator makro yang sering kali luput menangkap dinamika ekonomi lokal. Ini merupakan pendekatan holistik untuk distribusi manfaat pembangunan,” ujar Jhon Mejer Purba, Direktur Eksekutif ASTA Institute.
Dukungan tokoh nasional dan praktisi
Peluncuran buku ini turut mendapatkan dukungan dari sejumlah tokoh kunci, seperti Prof. Dr. Ir. Rachmat Pambudy, M.S., Menteri PPN/Kepala Bappenas, dan Dr. Ir. Burhanuddin Abdullah, ekonom senior yang juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT PLN (Persero).
“Buku ini bukan hanya panduan teknis, tetapi peta jalan untuk mengarahkan pembangunan daerah secara terukur dan terarah. Dengan ASTA Index, setiap rupiah yang diinvestasikan bisa memberikan dampak berlipat ganda,” kata Prof. Rachmat dalam kata pengantar.
Burhanuddin Abdullah menambahkan, “Di era pembangunan berbasis data, presisi dan akuntabilitas adalah keharusan. ASTA Index menjawab tantangan tersebut dengan metodologi yang komprehensif dan aplikatif.”
Delapan program prioritas Asta Cita
Sebagai panduan strategis, buku ini menggarisbawahi delapan program prioritas transformasi daerah yang terintegrasi dengan visi Asta Cita, antara lain:
Makan Bergizi untuk Anak Indonesia – Menargetkan 82,9 juta penerima manfaat sebagai investasi SDM jangka panjang.
Peningkatan Produktivitas Pertanian – Melalui modernisasi Sapta Usaha Tani.
Promotif dan Preventif Kesehatan – Fokus pada revitalisasi Puskesmas.
Program Kesejahteraan dan Rumah Layak Huni – Memperkuat jaring pengaman sosial.
Industrialisasi Berbasis Hilirisasi – Menyasar lima sektor strategis.
Keamanan dan Transisi Energi – Mengakselerasi pengembangan energi terbarukan.
Reformasi Birokrasi dan Pencegahan Korupsi – Melalui digitalisasi layanan publik.
Optimalisasi Pendapatan dan Pembiayaan Alternatif – Termasuk revitalisasi BPD.
Mendorong efek pengganda ekonomi
Buku ini menunjukkan potensi besar dari setiap program dalam menciptakan dampak ekonomi.
Misalnya, program makan bergizi diproyeksikan menghasilkan efek pengganda hingga 2,2 kali lipat terhadap ekonomi lokal.
Sementara itu, hilirisasi di lima sektor strategis dapat mendorong pertumbuhan PDB hingga Rp 2.148 triliun serta membuka 8,2 juta lapangan kerja baru.
Distribusi dan implementasi nasional
Sebagai langkah lanjutan, buku “Cetak Biru Transformasi Daerah” akan disebarluaskan kepada seluruh gubernur, bupati, dan wali kota di Indonesia.
Selain itu, ASTA Institute akan mengadakan berbagai workshop dan pelatihan untuk mendampingi proses implementasi di lapangan.
“Peluncuran buku ini adalah awal dari perjalanan panjang menuju transformasi daerah yang berkelanjutan. Kami siap mendampingi para pemimpin daerah untuk menerapkan setiap langkah yang direkomendasikan,” ujar Jhon Mejer Purba.
Tentang ASTA Institute
ASTA Institute adalah lembaga pemikir independen yang berfokus pada inovasi kebijakan pembangunan berkelanjutan dan tata kelola publik.
Lembaga ini berkomitmen menghasilkan riset berbasis bukti guna mempercepat transformasi Indonesia menjadi negara maju. [RED/REL/***]